#6

11.1K 478 1
                                    

Fasya hendak bangun dari posisi berbaringnya. Kepalanya masih sesekali berdenyit. Selimut tebal yang menutupi dirinya dia asingkan.

"Aduh"

Suara itu membuat dosen Fariz menengok kearah Fasya. Sebab dirinya belumlah jauh dari klinik. Mukanya terpancang kikuk. Hendak menolong tapi ia urungkan dan berbalik arah melanjutkan jalannya.

"Dosen aneh, kenapa coba lihatnya gitu amat?"

"Fasya...Fasya..."

"La bantuin aku berdiri ya aku masih pusing ni"

"Kenapa nggak istirahat dulu sih Sya?"

"Udah mendingan kok La, nggak papa, rindu kuliah La"

Fasya tiba-tiba melontarkan kata aneh itu. Alasan yang tidak masuk akal menurut Syaila.

"Kangen kuliah, apa kangen dosennya?"

"Ihh La kamu nyebelin banget, ya kali aku kangen sama dosen killer itu"

"Aduhh"

"Ih Sya makanya jangan cerewet istirahat dulu napa?"

Fasya tetap keras kepala. Dia mulai beranjak berdiri dari posisi semula. Syaila membantu sahabatnya yang super cerewet itu dan keras kepala itu.

Saat masuk ke ruangan Fasya menyunggingkan senyuman tipis mengingat kejadian kemarin yang teramat memalukan.

"Kenapa Sya?"

"Nggak La, sakit tahu"

"Habisnya senyum-senyum sendiri gitu bikin ngeri"

Keduanya melenggang masuk. Siswa fakultas biologi sudah standby di kursi masing-masing. Ada yang sedang berdandan, ada yang nggosip dan ada juga yang baca buku.

"Akhirnya bisa duduk disini lagi La"

Syaila hanya senyum sekilas. Sambil meletakkan kepalanya di bangku.

"Kamu kenapa La? Sakit"

"Nggak Sya"

"Aku diputusin sama Aldo"

"Kamu itu La, kirain apaan"

"Ah kamu Sya nggak asik"

"Gini ya La, dari dulu aku udah nggak suka kamu sama Aldo. Aku sayang banget sama kamu La aku nggak mau sahabat aku disakiti sama cowok"

"La kamu pilih cowok yang nggak pernah pacaran atau udah pernah pacaran saat kamu menikah"

"Ya yang nggak pernah pacaran lah Sya, masa aku jadi cinta kesekian kalinya"

"Nah kasusnya sama La, jika kamu menginginkan seseorang yang belum pernah pacaran kamu juga harus sama seperti itu nggak pernah pacaran"

"Tapi kan Sya aku sama Aldo pacaran syar'i"

"La nggak ada yang namanya pacaran syar'i, apakah kamu nggak akan mikirin dia La, itukan udah termasuk zina pikiran kan La"

"Aku nggak mau kamu terjerumus dalam dosa yang semakin dalam La, maafin aku ya La"

"Ahh Fasya makin sayang deh"

Syaila langsung memeluk sahabatnya itu. Dia sangat berterima kasih sebab dihadirkan gadis sebaik Fasya dalam hidupnya. Dan Fasya mulai hari ini sudah resmi berubah.

"Selamat pagi"

"Pagi pak"

Semua mata terperanjat pada dosen cool itu. Mata kecokelatannya mengabsen mahasiswanya. Hal itu membuat Fasya aneh. Diletakkannya tas kecil miliknya di meja. Lalu membuka pelajaran dengan salamnya yang menenangkan.

Assalamualaikum My Future Imam [ SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang