Author's Pov.
Pagi ini, semua nya mengantarkan iqbaal ke bandara, ya, lelaki itu kembali ke USA, kembali ke pendidikan nya.
Suasana kali ini tidak sesedih bulan Agustus lalu, bahkan sekarang lelaki itu masih bisa tertawa bersama teman sekolah nya.
Untuk cjr, semua personil nya lengkap mengantarkan iqbaal, walau akhirnya mereka memutuskan untuk vakum sebagai grup, tapi itu tidak menutup kebersamaan mereka.
Waktu iqbaal di Indonesia hanya satu jam lagi, tapi perempuan itu tidak kunjung datang.
Iqbaal's Pov.
Aku menatap sekitar, mencari keberadaan gadis itu, semalam ia bilang kalau dirinya akan datang, tapi sampai saat ini aku belum melihat batang hidung nya.
" noh, cewek lu ada disana " ucap fauzan menunjuk perempuan yang sedang bicara dengan bunda.
" mantan ege jan " timpal danu, membuatku memutar kedua mata ku, tanpa memperdulikan ucapan Danu, aku segera menghampiri (namakamu).
Terlihat sekarang ia sedang tertawa bersama bunda, entah percakapan apa yang sedang mereka bicarakan.
" bunda, (namakamu) kan mau ketemu ale, langsung diajak ngobrol aja " ucapku bercanda.
Bunda yang mendengar hal itu langsung tertawa, " siapa suruh kamu asik ngobrol sama temen-temen kamu, huh? " ucap bunda lalu mencubit lengan ku pelan.
Dengan segera aku mengajak (namakamu) untuk pergi sebentar, rasanya masih ada hal yang mau aku bicarakan dengan perempuan satu ini.
Aku tersenyum saat melihat (namakamu) sedang menatap ku, " takut kangen aku ya? " ucapku jahil.
Lalu perempuan itu hanya tertawa, dan mencubit pipi ku pelan " geer kamuuu "
Sampai detik ini, setelah kami sudah tidak menjadi kami, aku dan (namakamu) masih baik-baik saja, bahkan sepertinya kami mulai nyaman dengan hubungan sahabat ini.
" oiya, kamu nanti kalau ada apa-apa cerita aja sama aku, oke? Kamu jangan ngerasa kesepian atau gimana nanti nya, karena apa? Aku bakalan selalu siap untuk dengerin semuaa cerita kamu. Dont worry. " ucap ku menggenggam tangan (namakamu).
Perempuan itu tersenyum, matanya mulai berkaca-kaca lagi, " pasti. Kamu juga, jangan sungkan untuk cerita sama aku ya, iqqi "
Pertahanan nya hancur, setelah mengucap kalimat itu, air mata nya menetes, dengan segera aku memeluk gadis yang sangat aku cinta ini. Kalian boleh bilang ini berlebihan, tapi aku tidak peduli, ini perasaan ku.
Tangis nya menjadi kencang, ia memukuli dada ku, aku tau hati nya rapuh saat ini, " aku--aku sayang kamu baal, sangat sayang kamu hiks " ucap (namakamu).
Aku mulai menenenang hati nya dengan cara mengelus punggung nya, " kamu gak perlu bilang gitu, aku sendiri bisa ngerasain hal itu, i love you to the moon and back sayang " ucapku.
Setelah dirasa (namakamu) sudah tenang, perlahan aku melepaskan pelukan nya dang menghapus jejak air mata diwajah nya.
Aku melihat jam dipergelangan tangan ku, kini sudah saat nya aku masuk, " i've to go, ingat, jangan pernah kamu keluarin air mata kamu lagi untuk aku, itu terlalu berharga sayang. I love you. I'll miss you. Bye (namakamu) " ucap ku lalu mengecup kening nya singkat.
Aku mengambil langkah ke orang tua ku, berpamitan sekali lagi dengan mereka, " bunda, ayah, teteh, ale pergi dulu ya. Makasih ya bun yah, kalau gak ada kalian, ale gabisa kayak gini. Teh, jagain bunda sama ayah yaa. Ale sayang kalian, assalamualaikum " ucapku lalu memeluk ketiga orang terpenting dihidup ku.
Setelah nya, aku melangkahkan kaki ku ke ruang tunggu, dari sini aku bisa melihat (namakamu) kembali menangis, bahkan saat menangis saja perempuan itu terlihat sangat cantik.
9.15 am
You : jangan nangis sayang
You : see you soon.
You : xoxo.(Namakamu)'s Pov.
Aku melihat iqbaal sudah memasuki ruang tunggu nya, bertepatan dengan itu handphone ku bergetar.
9.15 am
Iqqi : jangan nangis sayang
Iqqi : see you soon.
Iqqi : xoxo.You : love
Read.Dari sini aku bisa melihat iqbaal tersenyum, hati ku berdesir melihat senyum nya, beberapa bulan kedepan atau beberapa tahun kedepan mungkin, aku sudah tidak bisa melihat senyum dari nya.
Iqbaal.
Bagiku, dia segalanya, walau kenyataan nya sekarang kami bukan kami lagi, tapi selagi dirinya masih ada didunia, aku mensyukuri hal itu.
" i love you, sayang " ucap ku perlahan lalu meninggalkan bandara ini.
Setiap langkah yang kuambil, memori ku bersama iqbaal kembali terputar didalam pikiran ku, tidak peduli itu kenangan indah atau tidak.
***
Tiba dirumah aku langsung mengunci diriku didalam kamar, aku butuh waktu sendiri, setegar nya diriku, faktanya aku bisa rapuh juga.
Aku bisa menutupi rasa sakit ku dihadapan iqbaal, tapi saat sendiri, aku tidak bisa mengkontrol nya.
Semua nya terasa rumit, aku memang merelakan hubungan kami kandas, tapi kini, iqbaal sudah benar-benar jauh dariku.
Aku tidak bisa memastikan kapan iqbaal pulang, bahkan, aku harus menahan rindu ini. Aku harus terlihat baik-baik saja agar lelaki itu tenang.
Author's Pov.
Inilah akhir kisah mereka, semua nya terasa seperti semula, iqbaal dhiafakhri dengan (namakamu) syaqiyah memang sudah ditakdirkan sebagai sahabat.
Untuk saat ini, itulah hubungan mereka, tapi siapa yang tau beberapa tahun kedepan, bisa saja memang ditakdirkan sebagai sepasang kekasih.
Biarkan semuanya berjalan seperti air, mengalir terus sampai menemukan ujung nya.
" sampai bertemu di lain waktu ", ucap dua orang ditempat yang berbeda.
***
Haiiii!
Bcs ini sangat amat pendek jadi aku bakalan double part, oke?Thankies!
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [IDR]
FanfictionSequel MINE [IDR] " hanya jarak yang dapat membuktikan kesetiaan cinta kita " Iqbaal Dhiafakhri - (Namakamu) Syaqiyah.