(Namakamu)'s Pov.
Aku menatap kearah lain, lelaki dihadapan ku ini, terus saja memaksa ku untuk menceritakan semua nya.
Aku tidak bisa, aku tau, sepenuh nya ini salah, tapi percaya lah aku tidak bisa menentang keinginan ayah, karena, ini satu-satu nya jalan untuk membuat beliau bahagia, walau kenyataan nya, aku sakit.
" jadi gimana? ", tanya Fauzan dengan tatapan tidak sabaran. Aku mengerti itu. " iqbaal ngeline gue, nanya soal itu, sejujurnya, gue juga bingung mau bales apa. Karena, gue juga gak tau tentang apa-apa disini ", lanjut nya.
Aku menghela nafas panjang, " gue dijodohin sama ayah, jan. I dont know, harus berbuat apa, ini semua berat jan. Satu sisi, gue gak bisa nentang ayah tapi gue gak bisa maksain ini semua. Gue sakit jan. " ucapku lalu tanpa sadar air mata ini jatuh, aku memejamkan mataku, tiba-tiba kenangan ku bersama iqbaal terlintas didalam fikiran ku, lagi.
Fauzan tersenyum, " lo masih sayang sama iqbaal? ", aku terhenyak mendengar pertanyaan konyol nya, apakah jawaban ku tadi tidak cukup.
" kesalahan terbesar dan terbodoh gue itu, karena, gue masih sayang sama iqbaal, sampai detik ini ", ucapan ku membuat senyum Fauzan bangkit, namun, ketahuilah, seseorang yang mendengar percakapan ini sedang menahan air mata nya mati-matian.
Author's Pov.
" kesalahan terbesar dan terbodoh gue itu, karena, gue masih sayang sama iqbaal, sampai detik ini ", ucap (namakamu) dengan senyum tipis di wajah nya.
Percayalah, hati Aldo mencelos mendengar nya, sudah mati-matian Aldo membuat (namakamu) untuk mencitai nya, tapi semua sia-sia.
Hati (namakamu) hanya terpaku pada satu nama, iqbaal, bahkan sudah lima tahun (namakamu) tidak diberi kepastian oleh iqbaal, tapi hati nya tetap tertuju pada lelaki itu.
Untuk saat ini, Aldo iri pada Iqbaal, nyatanya, sampai kapan pun, Iqbaal yang akan memenangkan ini semua. Hati (namakamu) seutuh nya untuk iqbaal.
" i know, dia bakalan cinta sama lo, Do. Semua butuh proses ", ucap Raka lalu menepuk pundak Aldo.
" i hope so ", ucap Aldo lalu melenggang pergi meninggalkan Raka.
Muhammad Davian Aldo, lelaki dengan paras lumayan tampan, usia nya satu tahun diatas (namakamu). Ia mengenali (namakamu) sudah dua tahun belakangan ini.
Sudah dua tahun pula, Aldo mencintai (namakamu), bagi Aldo, perempuan itu memiliki kepribadian yang unik, sulit ditebak.
Dua bulan lalu, kedua nya diberikan kabar yang mengejutkan, tentang perjodohan, menimbulkan dua respon yang bertolak belakang.
Satu orang merasa sangat senang dengan perjodohan ini, tapi pihak lain merasa tersakiti, terancam, dan tidak terima.
(namakamu) sudah menceritakan semuanya tentang Iqbaal, saat menceritakan itu, air mata (namakamu) tumpah secara naluriah. Ingin sekali, Aldo memeluk perempuan itu, tapi ia urungkan.
Aldo sangat tau, (namakamu) masih sangat mencintai Iqbaal, tapi pada saat itu ia yakin, kalau dirinya bisa membuat (namakamu) mencintai Aldo.
Tapi tidak untuk sekarang, semuanya terasa sia-sia, tidak ada guna nya lagi, Aldo memperjuangkan sesuatu yang memang ditakdirkan tidak untuk Aldo.
Kalau saja, ia diberi kesempatan lima menit bertemu iqbaal, ingin sekali ia mengatakan jangan pernah sia-siain (namakamu), karena, kalau udah kehilangan perempuan seperti (namakamu), itu sangat menyakitkan.
Iqbaal's Pov.
Aku kembali ke apartement ku, setelah melihat unggahan (namakamu) di akun instagram nya, aku tidak bisa fokus untuk belajar, fikiran ku terus tertuju kepada perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [IDR]
FanfictionSequel MINE [IDR] " hanya jarak yang dapat membuktikan kesetiaan cinta kita " Iqbaal Dhiafakhri - (Namakamu) Syaqiyah.