Perfection Of Love - 05 - Secret II

546 33 2
                                    


***

"Kamu hati-hati ya, gak usah ngebut" pesan Thalia pada Aray di depan pagar rumahnya.

Aray hanya tersenyum dan mengangguk pelan mengiyakan.

"Yaudah aku masuk dulu ya, see you my love." Thalia mengecup pipi Aray lembut dan langsung membuka pagar.

Aray terkesima, langsung memegang pipi yang baru saja dikecup kekasihnya, terlihat raut wajah bahagia diwajahnya yang rupawan.

"Thalia... " panggil Aray pada Thalia yang langkahnya sempat terhenti saat mendengarkan namanya dipanggil dan langsung menoleh kearahnya.

"Iya? "

"Grazie. " ujar Aray sambil mengukir senyum manis yang menampakkan lesung pipi yang dalam itu

"Sama-sama Ray." Thalia membalas senyum dengan tidak kalah manisnya

Melihat raut wajah bahagia kekasihnya malam ini aray terlihat lebih hidup dari biasanya. Dia merasakan cinta yang sempurna ada pada diri thalia. "Tuhan, jangan biarkan senyum itu pergi dari wajah indahnya. Izinkan aku untuk selalu menjaga dan membahagiakannya." doa Aray dalam hati seraya menancap gas motor sport miliknya dan meninggalkan rumah Thalia.

***

"Assalamualaikum.. Thalia pulang" salam Thalia sambil menutup dan mengunci pintu rumahnya

"Waalaikumsalam. "

Mendengar ayahnya menjawab salam, dia melihat lelaki paruh baya itu masih duduk di tempat yang sama sebelum dia pergi bersama Aray tadi. Dengan santai dia berjalan menuju lelaki pertama yang dicintainya sebelum Aray itu.

"Lohh papa belum tidur? besok pagi kan ngantor pagi." tanya Thalia yang masih berdiri di depan ayahnya.

"Belum, nunggu kamu pulang. Oh iya, tadi kamu bilang ada yang mau kamu bicarain. Apa sayang? "

"Oh iya pa, bentar ya. Thalia mau ganti baju dulu,"

"Oke."

Thalia berlalu meninggalkan ayahnya sementara, menaiki tangga, dan masuk ke kamarnya. Thalia memandangi bayangan dirinya yang sudah berganti pakaian dengan piyama putih di depan cermin, sedikit perasaan ragu dan deg-degan yang dirasakannya untuk bertanya tentang ibunya pada ayahnya.'gak usah nunda-nunda Thal, you must know! lo harus bahas ini sekarang. calm down, Bismillah..' Thalia menghela napas panjang, mengambil secarik foto yang dia letakkan di laci yang tidak jauh dari tempat tidurnya tadi sore lalu menemui ayahnya yang berada di ruang tengah.

"Papa... " Thalia masih berdiri di depan ayahnya.

"Iya sayang, sini duduk dulu samping papa" ajak ayah Thalia sambil menepuk sofa yang sedang didudukinya. Hanya terlihat mimik datar di wajah Thalia.

Thalia menghela napas panjang, "Who is she, papa? kenapa papa nyembunyiin ini dari Thalia?" tanya Thalia lantang dengan menunjukkan foto yang dia pegang pada ayahnya.

Mata ayahnya terbelalak kaget melihat benda yang sedang dipegang oleh putrinya. Spontan dia berdiri dan ingin merebut foto yang dipegang Thalia.

"Darimana kamu ngedapetin foto itu? sini, kembalikan pada papa " pinta ayah Thalia masih dengan suara bijaknya meski sudah terlihat amarah di matanya

"Pasti papa tau dari mana thalia dapet foto ini. Kenapa papa rahasiain ini semua?" Thalia kekeh tidak mau memberikan foto itu

"Rahasia apa, Thalia? " tanya ayahnya dengan suara yang mulai meninggi.

Perfection Of Love - [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang