Suatu hari, di pagi yang cerah...
GUMPRYANG BRUAKK DUAAKK JDAARR (?)
... Bin berisik...
"Et dah, itu suara apa sih? Pagi-pagi udah ribut aja nih kelas." Komentar sang gadis bertenaga gorila namun kadang bisa seimut kelinci (?) saat ia akan memasuki kelas.
"Yah, lo liat aja sendiri tuh, baka kuro usagi." Kometar Gilbert sambil membaca buku (ce'elah, lagi rajin nih ceritanya? *plak) sambil menunjuk ke sumber keributan..
.. Yang ternyata adalah Emilia Baskerville yang sedang adu lempar barang dengan Elliot.
"Alamak, nih berdua pagi-pagi udah bikin ribut aja." Komentar Himika sweatdrop.
"Kau tau sendiri, Himi-chan. Mereka berdua mah tiap hari ribut mulu kerjaannya desho." Komentar Rin.
"Iya, sama aja kayak elo yang suka ribut-ribut sama Nali, tsun-tsun Rin.."
"Tsun-tsun janai desho! Dan si wa-KM super baka itu duluan yang cari perkara denganku!!"
{Kalau di sekolah author, ketua kelas disebut KM (ketua murid), wakilnya di bilang wa-KM / wakil KM}
"Rin.. Pagi-pagi jangan ngajak gue ribut dah!!" Kata Nali sambil menjitak kepala Rin,
"Siapa yang lo sebut wa-KM super baka, huh, baka tsundere!?!""Tentu saja kau!! Dan jangan menyebutku baka tsundere!!!"
Dan pada akhirnya, mereka pun ikut-ikutan Elliot dan Emilia lempar-lemparan barang *plak.
"Ttaku, kubilang juga apa.." Komentar Himika.
"Nyaow.. Namanya juga mereka nyaa.." Komentar Nala, adik kembar Nali yang berbeda gender, yang sudah amat sangat memaklumi kelakuan mereka karena sudah sangat terbiasa.
"Geez... Bisa-bisa sensei marah melihat semua kekacauan ini.." Komentar Airilia yang ternyata masih ada waras-warasnya *hush.
"Saa.. Memang mau bagaimana lagi? Merekanya saja tau-tau sudah ribut begitu.. Mau dibilangin gimana coba?" Tanya Oz.
"Ah, mending gini aja deh.." Aize mengambil buku miliknya dan memutarnya hingga membentuk seperti corong.
"Err.. Lo mau apa, Ze?" Tanya Alyss.
"Sshhh, diam dan perhatikan.." Ujar Aize dengan senyum gentle, dan sesaat kemudian, ia smirk smile,
"PERHATIAN!! BAGI KALIAN YANG RIBUT DAN MEMBUAT KEKACAUAN DI KELAS INI TAPI TIDAK MAU MEMBERESKANNYA KEMBALI SEBELUM BELL MASUK BERBUNYI, AKAN DI BERI HADIAH BERUPA PELUKAN ERAT DARI ISLA YUR---.""OGAAAHHH!1!1!1!1!!!!!1!1!1" Seru EREN (Elliot, Rin, Emilia, Nali :'v) serempak yang kemudian dengan segera membereskan kekacauan yang mereka buat.
"Sasuga, Aize!! Kau berhasil membuat mereka membereskan kelas begitu saja!!" Puji Alyss.
"Yah jelas saja, gue gitu loh!" Ujar Aize narsis + pede.
'Nyesel gue muji elo, Ze..' Batin Alyss nista.
Dan beberapa saat kemudian...
BRUAAAKK
Jack, Vincent, Break, Leo, dan Liam yang telat buru-buru memasuki kelas dan membuat semua yang hampir selesai di bereskan menjadi lebih berantakkan.
"..." Semuanya terdiam, apalagi Rin. Namun, Keith selaku kakaknya menangkap sinyal bahaya.
"O-oy, hermana.." Panggilnya kicep.
"JACK!! VINCENT!! BREAK!! ONII-SAN!!! LIAM!! SEMBARANGAN SAJA KALIAN MEMBUAT SEMUA YANG NYARIS SELESAI DIBERESKAN INI MENJADI BERANTAKKAN!!!" Bentak Rin yang kemudian melempar lemari besi berisi bom (?) kepada ke empat orang itu yang ntah dia dapat dari mana.
"Jangan pernah membuat tsun-tsun-Rin mengamuk.." Ujar Himika facepalm.
"Udah gue duga bakalan begini.." Ujar Keith sambil memandangi ke4 orang yang sudah gosong akibat bom di dalam lemari yang di lempar Rin dengan tatapan datar sedatar ubin *plak.
"Leo tumben telat?" Ujar Emilia sambil mengguyur ke4 orang itu dengan air yang ia ambil dari gunung Fuji, dan secara ajaib tubuh mereka tidak gosong lagi {Sasuga Lia :'v}
"Iyaa.. Gue telat gara-gara begadang semaleman sampai jam 3.." Jawab Leo.
"Lah, ngapain elo begadang Le?" Tanya Elliot.
"Chattingan ama Echo."
"Oooohhh.." Ko'or semua yang ada di kelas itu (kecuali Rin, Keith, Ian, Emilia, dan Himika).
Si Emilia hanya terdiam menahan rasa pedih karena dia memang ada rasa dengan Leo. *ce'elah //jduak.
"Ngapain elo chattan ama Echo sampai jam 3??" Tanya Aize.
"Cuma ngobrolin perkara ga penting soal---."
"Anak-anak sekalian!! Hari ini guru kalian tidak masuk!!" Potong sang guru BP yang tampak tidak peduli dengan kondisi kelas yang berantakkan tersebut.
"Eeh?! Hontou?!?" Tanya Nali.
"Yhaa.. Baru aja gu-- saya mau belajar.." Ujar Elliot, padahal aslinya di dalam hati udah kegirangan ga jelas.
"Ooh~ jangan khawatir nak Ell, kalian mempunyai guru penggantinya kok."
'Nah loh.. Nyesel gue pencitraan gitu..' Batin Elliot kicep.
"Nah, sensei, silahkan masuk." Ujar guru BP tersebut.
Sang guru pengganti pun memasuki kelas. Ia bersurai merah dengan tinggi mencapai 180 cm dan menggunakan kacamata.
Dan dalam sekejap -entah kenapa- semuanya sudah rapih kembali dan semua sudah duduk di tempat mereka masing-masing.
"Huaaii!! Sensei penggantinya benar-benar tampan ne!" Ujar Lottie dengan tatapan berbinar.
"Hermano... Cuma perasaanku atau rasanya aku pernah melihatnya..?" Bisik Rin kepada Keith.
"Ntahlah.. Hermana.. Aku juga merasa bahwa aku pernah melihatnya.." Bisik Keith.
'Haduh.. Rupanya ini yang ia maksud tadi pagi..' Batin Himika sambil menghela nafas.
"Nah, perkenalkan.. Nama saya adalah Setsukou Raven, dan mulai hari ini, saya menjadi guru pengganti di sini untuk sementara waktu." Ujar guru pengganti tsb.
"WHAT?!!?" Pekik Keith dan Rin yang baru menyadari guru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PH no Gakuen
HumorSekolah atau bukan, tak ada bedanya bagi para siswa di kelas X-A yang tentunya pintar-pintar TAPI sering membawa keributan. Di sekolah ataupun di luar sekolah, tak ada bedanya. Selalu saja ribut dan melakukan kegiatan" gaje bin seru (menurut mereka...