{8}

23 3 4
                                    

KRRIIIIIIINGGG!!!! KRIIIINNNGGG!!!! KRIIIINNNNG!!!!

"Lah, tumben nih bell abis rehat 3 kali? Biasanya 2 kali?" Komentar Aize yang sedang membereskan meja dengan terheran-heran.

"Whew! Pulang cepet nih!!" Ujar Break semangat.

"Coba tunggu dulu deh, kali aja ada pengumuman." Ujar Liam.

Dan benar aja, tak lama setelah Liam ngomong gitu, terdengar suara dari sang kulkas berjalan -- ralat -- Oswald Baskerville yang merupakan sang kepsek.

"Perhatian, bagi para murid di persilahkan untuk pulang lebih awal dan diliburkan sehari mulai besok dalam rangka mempersiapkan bunkasai..."

"YEAAAYY!! LIBUR TELAH TIBA!!! LUMAYAN LAH WALAU SEHARI!! PAS BUNKASAINYA GUE BOLOS AJA!!" Ujar Vincent.

"Dan bagi yang berniat membolos saat bunkasai, akan dikenakan sangsi berupa kurungan bersama para banci Sekolah..." Lanjut Oswald yang seketika membuat Vincent kicep.

"Ghaa!! Mendokusai!!"

"Kebetulan pulang cepet! Jadi gue bisa siapin kostum lebih cermat!" Ujar Airilia,
"Lia! Aize! Kalian friend-in gue nyari kostum!"

"Kok elu jadi RIP english, Ri? Ketularan Yura?" Tanya Emilia.

"Amit-amit Li!! Gue cuma sengaja pake bahasa inggris yang rada-rada, bukannya gue RIP!" Jawab Airilia jijik disamain kek ntuh banci nista jahanam.

"Ooh, kirain.." Ujar Emilia polos.

"Aria nee-tan, kita mau nyari di mana?" Tanya Aize rada-rada manja. Well, emang nih berdua kadang kaya kakak adik sih, walau sebenarnya bukan *dor.

"Yah di Toko kostum atuh, masa di Gudang?" Jawab Airilia.

"Yah dimana tempatnya?"

"Liat ntar."

"Ri, kostumnya jangan yang abal-abal! Awas aja kalo elo milih yang abal-abal, bisa gatel-gatel kulit gue!" Ujar Alice.

"Seep, percayain aja ama gue Lice!" Ujar Airilia sambil ngancungin jempol.

"Inget ya, kostum penyihir cewek cowok, pangeran, dan putri! Trus kostum half-fox buat gue ama hermana." Ujar Keith.

"Iye, iye, bawel amat dah lo jadi cowok." Ujar Airilia.

"Yee, namanya juga orang ngingetin. Kali aja dah lo lupa."

"Emangnya gue nenek-nenek apa?!" Ujar Airilia, padahal aslinya dia emang lupa mau nyari kostum apa *jduak.

"Ga ada yang bilang kalo elo nenek-nenek, apa elo emang mau dibilang gitu?!"

"Nandato?!!"

"What?? Gue cuma mempertegas!"

"H-hermano... Aria... " Rin muram melihat kelakuan kakak dan temannya itu.

"Nyaa... Mereka mulai lagi nyaow..." Ujar Nala ikut muram.

"Anoo... Kapan kalian mau beli kostumnya kalau berantem terus yo..?" Tanya Oz.

"Yaudah, sekarang aja deh. Males gue berurusan ama cowok pembenci hewan kawaii bertelinga panjang ini." Ujar Airilia sambil keluar kelas.

"Laah, tas kagak dibawa, udah ga perlu? Gue buang ya." Ujar Keith.

Airilia yang mendengar ucapan Keith pun langsung balik ngambil tasnya dan langsung keluar kelas lagi. Di susul oleh Aize dan Emilia.

"Airilia mulai pikun.." Komentar Himika datar.

"Tumben? Lagi banyak pikiran apa?" Alyss bertanya-tanya.

"Ah? Mungkin si dokter UKS itu?" Ujar Elliot.

"Bisa jadi tuh, kan ntuh cewek akuma demen ama si dokter itu!" Ujar Break.

"Saa, sorellina, Keith, Rin, kalian mau pulang sekarang atau nanti?" Tanya Raven si guru pengganti dadakan yang luarnya biasa kelewatan tamvan (?) tapi dalemnya licik luar biasa sambil bersandar di ambang pintu.

"Sekarang saja.." Jawab Himika yang dengan segera membereskan barang-barangnya, begitupun dengan Keith.

"Raven-nii, nanti traktir cheesecake ya!!" Ujar Rin.

"Cheesecake terus..." Komentar Raven sweatdrop,
"Hai', hai', tapi bereskan dulu itu barang-barangmu.."

"Ha~i'." Ujar Rin yang dengan segera menuruti perkataan Raven.

"Sensei! Aku boleh ikut dengan kali---."

"Dame.." Himika dengan segera memotong perkataan Lottie dengan nada dingin sembari menatapnya dengan tatapan tajam dan mengintimidasi.

'Himika beneran ketularan Rin dan jadi brocon...' Batin Gilbert.

"Onii-san, mau ikut?" Tawar Rin kepada Leo.

"Ah, tak usah des, imōto. Boku ada urusan." Tolak Leo.

"Elo mau kemana, Leo?" Tanya Elliot.

"Himitsu~." Ujar Leo dengan senyum menawan.

{Oke, para fans girl, silangkan fansgirlingan sesuka kalian 😂😂😂 *dibalang*}

"Toko buku?" Tebak Oz.

"Nope, saa, boku pulang dulu. Sampai jumpa saat bunka." Ujar Leo yang dengan segera pergi meninggalkan kelas.

{Yhaa, baiklah. Mari kita lihat trio ERA (Emilia, Ria(Airilia), dan Aize}

"Hoo, lumayan juga kostum yang elo pilih, Ri." Komentar Emilia.

"Ya jelas, gue gitu!" Ujar Airilia pede ketularan Aize 😂😂.

"Kostum half-foxnya kawaii amat, lo gak takut di marahin Keith?" Tanya Aize.

"Yee, nu penting mah jejerna half-fox (yang penting mah judulnya half-fox), urusan kawaii atau nggak mah suka-suka gue! Toh, gue ini yang nyari kostum! Lagian, kan dia sendiri yang nawarin jadi maskot!" Ujar Airilia ga mau kalah.

"I-iya sih..."

"Be-te-we, kok ada yang ukurannya ga sesuai sama anak kelas, ya, Ri?" Tanya Emilia.

"Oh? Itu.. Gue ada rencana biar yang dua kostum itu ada yg genderbend. Jadi seorang siswa dan seorang siswi itu ngehode." Jawab Airilia.

"Eeh? Siapa tuh, siapa?"

"Kalau siswi yang hode itu gue, kalau siswa yang hode itu..."

'Kok feel gue ga enak?' Batin Aize muram.

"Kenapa elo? Napa bukan gue?! Kan gue gak suka pake dress!!" Protes Emilia.

"Bomat! Elo ga cocok ngehode Li!! Mending gue aja!" Ujar Airilia.

"Gue aja!!"

"Gue!!"

"Gue!!"

"Aduh.. Ini anak muda jaman now malah rebutan cowok.. Kayak gak ada cowok lain aja." Ujar emak-emak1 ke emak-emak lain.

"Iya, dasar anak-anak sekarang. Pacaraaan terus." Ujar emak-emak lain.

"Eeh!! Jangan seenaknya napa!! Siapa juga yang rebutan cowok!!!" Bentak Airilia dan Emilia yang dengan suksesnya bikin ntuh dua emak-emak ngibrit 😂😂.

Aize? Dia cuma bisa muram sweatdrop. Tapi.. Yhaa, dalam hati sih masih geer, berarti kharismanya sebagai cowok kagak ilang *plak.

"Dah, dah, daripada kita ribut-ribut, mending kita pulang sekarang." Ujar Aize yang langsung disetujui Airilia dan Emilia.

PH no GakuenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang