{19}

13 2 0
                                    

"Er... Ri? Lo beneran gapapa gue cium kayak gitu? S-sumpah, gue gak senga-----."

JDUAK!!! BRUAAKK!!! PRANG!! BRUGH!! MBEEKK (?)!!

"SYALAND LO VANI!! FIRST KISS GUE!!!!" Airilia ngelemparin Vanitas dengan berbagai macam benda yang ada di sekitarnya dengan ekspresi yang udah blush ga karuan.

"T-tapi gue ga senga----"

"BODO AMAT VANI!! BODO!!! ELO UDAH NYURI FIRST KISS GUE DARI BIBIR SYUCHI GUE!! SEKARANG LO TERIMA AKIBATNYA!!!" Airilia lagi-lagi ngelemparin barang-barang ke Vanitas sampai-sampai si dokter UKS itu kekubur di dalemnya.

"Njeer, serem amat elo Ri..." Gumam Elliot nista.

'HAHAHA!! MPOZZ LO!!!' Batin Aize sambil ketawa nista di dalem hatinya.

"Huee!! First kiss gue!!!" Ujar Airilia nangis gaje sambil glindingan *plak*.

"Ri, elo jangan nangis-nangis kayak gitu..." Ujar Break lembut (?),
"Liat, lantainya jadi basah gegara elo. Ntar kita beresinnya gimana?"

Alhasil, Break auto dilempar keluar jendela sama Emilia dan Rin.

"ORANG LAGI NANGIS ELO MALAH SEMPET-SEMPETNYA NGELEDEK DASAR PIERROT GAJE!!!" Bentak DuREm (Duo Rin & Emilia :v)

"Aaaaa!!! Bibir syuchi gue!!!" Airilia kembali glindingan.

"Eeh, btw, itu si Vanitas gapapa?" Tanya Leo sambil nunjuk timbunan barang yang ngubur Vanitas.

"Eeh?" Airilia noleh ke timbunan barang yang bikin Vanitas kekubur hidup-hidup.

"H-halp meeeh!!!" Ujar Vanitas yg cuman nongol tangannya doang di antara timbunan barang tersebut.

"HWEE!! VANI!!!"
Alhasil barang-barang yang tadi pun dilemparin kemana-mana sama Airilia demi nyelamatin Vanitas yang nyaris gepeng :'v.

"Njeer, labil amat lo jadi orang!" Komentar Alice sambil nginderin lemparan barang-barang tersebut + makan daging.

"Ga, gue bukan orang, gue akuma." Kata Airilia.

"Ada gitu orang ngaku-ngaku akuma?" Tanya Elliot nyolot kayak biasa.

"Gue tenshi hayoo." Ujar Emilia.

"Nih lagi emak-emak pake acara ngaku sebagai malaikat.. Malaikat pencabut nyawa?!" Ujar Elliot blak-blakkan.

"Hohoho~ Elliot ~ elo mau nyawanya gue cabut~?" Tanya Emilia sambil ngelus-elus gergaji kesayangannya dengan senyum yandere.

"Eh!? N-nggak, ampun! Ampun!"

"Cabut aja nyawanya mvak Lia!!!" Kata Eida yang tiba-tiba nongol sama Echo.

"E-Eida?? Echo chan?? Kok kalian ada di sini??" Tanya Oz.

"Panggil gue Echo aja." Kata Echo sedatar alas setrikaan *plak*.

"Ooh, kemauan dari author tuh oniichan. Dan, ntah kenapa gue yang cyantex bin kiyut ini baru muncul sekarang." Jawab Eida dengan narsis bin alay yang kebangetan.

'Ini adek gue atu kerasukan setan apa coba...' Batin Oz sambil ber-sweatdrop ria.

"Tega amat lo, Da!! Pingin banget gue koid apa lo?? Dasar Vessalius alay!!"

"Eeh!! Apa-apaan lo bawa-bawa nama Vessalius?!!" Oz dan Jack auto geram. Yaiyalah, mereka kan Vessalius.

"Kita ga bawa-bawa Nightray, ya!! Apa-apaan lo tau-tau ngomong 'Vessalius alay'?!" Ucap Eida sambil nunjuk Elliot make jari te----lunjuk :v.

Elliot kicep, ga bisa ngomong apa-apa. Yaah, salah sendiri Ell, ga ada angin ga ada ujan malah ngejek Vessalius.

Yang lain? Malah cuma ngeliatin sambil makan cake & minum teh.

"E-eh!! B-bantuin gue dong!! Elo pada malah enak-enakkan santai!!" Protes Elliot.

"Salah lo sendiri, Ell." Ujar Leo.

"Siapa suruh elo ngatain Vessalius, adekku tercyntah." Ujar Vincent alay sambil kibas rambut.

Yang jelas bikin yang lain pada semaput/pingsan/muntah.

"Iih~ kok pada getoh sech~? Pasti pada terpesona dengan kecyantekanku yach---."

PLAK!!

"JUSTRU GEGARA ELO MENJIJIKAN JADINYA MALAH PADA GITU VINCENT!!!" Pekik Author---- sebut aja Lisitsa--- yang baru aja ngegeplak kepala Vincent sampe mokad *ga ding, cuman pingsan*.

"Lah, mbak Lisitsa? Tumben kesini." Komentar Raven.

"Yee, jangan manggil gue 'mbak', Ven, gue lebih muda dari situ." Protes si Lisitsa,
"Yhaa, kepingin aja. Soalnya gue kesel ama nih makhluk abstrak atu."
Ujarnya sambil nunjuk Vincent.

"Yang abstrak bukannya elo, ya? Sampe bisa bikin cerita gaje gini." Komen Keith yang segera jadi sasaran empuk buat lempar-barang dari Lisitsa.

"Dah~ back to story ya~ gue cuman mampir bentar kok buat mastiin keadaan~. Bye-bye~." Ujar Lisitsa yang langsung ngilang ntah kemana.

"Tuh auth satu kenapa sih..?" Tanya Ian sweatdrop.

"OD baca fanfic harem soal husbu yang cara penulisannya rada-rada kali, jadi ketularan dah." Ujar Rin blak-blakkan.

"Elo ga protes tuh nyawa abang lo udah diujung?" Tanya Aize sambil nunjuk Keith.

"Gue ga bisa protes Zenny!!! Ntar gue malah jadi korbannya Lisitsa juga!!!"

"Oh--- YAUDAH SIH, GA USAH MANGGIL GUE ZENNY NAPA!!! KUDU GUE BILANG BERAPA KALI SIH KALO NAMA GUE TUH AIZEN--- EH, AIZE!!!"

"YA GAK USAH NGE-GAS NAPA!! ELO TUH COCOK NAMANYA ZENNY!! SECARA, ELO TUH TERLALU KAWAEH BUAT JADI COWOK!!!"

Perkataan Rin dapet banyak dukungan dari berbagai pihak.

"Njeer, lo ga tau aja gimana gue kalau lagi tamvannya gimana.. Bentar ya, gue tunjukkin..."

Si Zenny---eh, Aize melepaskan kostum penyihirnya, dan ganti make Tuxedo yang ntah nyolong dari mana...

Dan.... Tsaaaahh (?)

"Hey, baby~ wanna date with me~?"

"KYAAAAAA!1!1!1!!1" Jeritan dari berbagai siswi---kecuali Rin, Himika, Nala, Emilia, dan Airilia-- terdengar, dan seketika darah langsung nyembur dari hidung mereka <yang tadi berteriak>.

"OEE!! ZE!! TANGGUNG JAWAB LO!!! NIH CAFÉ JADI BANJIR DARAH, KAN!!"

"Woopsie~ gue kabur aja dah." Dan Aize pun langsung angkat kaki dari ntuh Café,
'YES!! KE-COWOK-AN GUE GAK ILANG!!!' Batinnya.

"AIZE KAZENAWA!!!!!!"

PH no GakuenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang