{4}

30 4 2
                                    

Setelah melakukan perjuangan untuk mendaki Gunung dan melewati Lembah, menyebrangi Sungai sampai ke Lautan..

Ralat

... Menarik Lottie  menuju kelas mereka, justru kini pemandangan yang ada di dalam kelas membuat Rin sweatdrop. 

"Na-nani kore...?" Gumamnya dengan nada bertanya ketika melihat pemandangan yang ada di dalam kelas.

Apa yang membuat Rin berekspresi demikian? Ternyata, Vincent kini sedang digantung terbalik di dahan pohon di luar jendela kelas mereka

"Ah, Rin, kau kembali.." Ujar Himika datar.

"Etto.. Apa yang terjadi desho?" Tanya Rin.

"Abang lo tuh marah pas lo dikira penunggu ama si banci maniak gunting itu, makanya sekarang gitu keadaannya." Jelas Alice.

"Ooh.." Rin manggut-manggut paham, sampai akhirnya,
"Sangkyuu hermano!! Kenapa gak sekalian masukin ke meriam aja?! Atau gak tembak pake Bazoka?!"

"Pinginnya sih gitu, cuma ga ada alatnya." Kata Keith dengan nada biasa, watados, sambil mengangkat kedua bahunya.

'Sejak kapan Rin jadi kejam gini dah?!!' Batin penghuni kelas dengan ekspresi terkejut.

Yah, wajar saja. Biasanya, Rin itu tipe kalem, innocent, pas marah pun biasanya gak segininya.

"Hadeuh, Rin udah ketularan Keith ya soal nyiksa orang." Ujar Nali sambil menepuk-nepuk kepala Rin.

"Eh, sorry ya, ade gue gak pernah nyiksa orang!" Kata Keith jengkel.

"Tapi lo malah bikin Rin kena pengaruh buruk."

"Huh, apaan pengaruh gue?! Dia mah dari kecil kalau ada hal yang gak disukain malah asal ceplos aja!!" Perkataan Keith sukses membuat penghuni kelas terdiam,
"Dan lagi..."
Keith menarik Rin ke dekatnya dan memeluknya dari belakang,
"Ngapain lo pat-pat adek gue??"

"I-itu... Betsuni, cuma refleks doang." Jawab Nali.

"Refleks? Kok elo bikin gue curiga ya..?" Komentar Keith sambil menatap Nali tajam.
"Lo bukannya---."

"Wait! Bukannya gue punya perasaan sama adek lo!! Cuma.. Agak khawatir aja kalau adek lo kena pengaruh buruk elo!!" Potong Nali yang membuat penghuni kelas terdiam. Rin? Dia cuma menatap Nali dengan tatapan bingung.

"Ehm.. Li? Harusnya gue yang khawatir kalau adek gue kena pengaruh buruk. Lah, ini malah elo yang khawatir. Dan lagi, gue belum bilang apa-apa soal perasaan elo ke adek gue.." Ujar Keith bingung, dan nadanya menjadi dingin di kalimat terakhir.

"Whaa, Nali, elo suka sama Rin?!!" Tanya Break blak-blakkan, yang justru membuat kedua belah pihak {yaelah} blushing ga karuan *dor.

"Sebagai kakaknya Rin, gue gak restuin!! Adek gue belum gue bolehin ngejalin hubungan sama siapapun, termasuk elo, Safry Nali!!" Ujar Keith tegas.

"C-chotto, hermano.." Rin memblushing.

"Ne, Keith, perkataan elo kok kayak camer yang lagi dalam acara lamaran sama menantu ya?" Komentar Aize.

"Whew, gue kira cuman gue doang yang ngira gitu." Komentar Airilia.

"Suka-suka gue lah! Rin adek gue!" Keith nyolot.

"Yah, tapi elo ga usah ngomong kayak gitu ke onii-chan gue, dasar pria nyolot!!" Kata Nala.

"Eh! Napa malah elo yang protes, KM baka neko?! Lo ngajak gue berantem?!" Ujar Keith.

"Eh!! Gue bukan KM baka neko!! Jangan seenaknya lo manggil gue kayak gitu!!"

"Tch, kan elo emang---."

"Hai hai, friend-friend in kurrassu then ei ~." Ujar seseorang di ambang pintu.

"Hwanjir!!! Yura!! Ngapain elo kesini?!! Elo kan di kelas F!!" Ujar Elliot sambil nunjuk ntuh si banci jahanam.

"Ikh~ kan eike mau meet ama my lovely Jack-kyun~." Jawab Yura.

"Mendingan elo pergi sebelum lo gue lempar ke tempat pembakaran sampah Isla Yura!!!" Ancam Alyss dengan dark aura sambil mengangkat lemari peralatan yang terbuat dari besi.

Ini saudari kembar kekuatannya sama-sama kayak Gorila ya *ditavok.

"Eh, Alyss-chwan, jangan kasar-kasar cyin~ eike takut jadinya~." Pinta Yura dengan gaya a'la-a'la bances alay.
"Lagian, eike juga mau give info yang important terkait dengan our lovely skull~."

"Euww, sorry lah yau, gue ga demen ama tengkorak!!" Ujar Alice.

"Eeh?? Kok tengkorak Cyin~? Yang eike maksud tuh, gakkou kita~." Jelas Yura.

"Lagian elo ngomongnya 'Skull'!! Sekolah tuh bahasa inggrisnya 'School' b*g*!!!" Ujar Emilia kesal.
Mohon maaf dengan kata kasar yang ada di sini..

"Oh? Eike false, yes?" Tanya Yura watados.

"Eh, Lyss, mendingan ntuh lemari lemparin aja ke Yura sekarang. Mata gue bisa katarak ngeliat ntuh banci terus-terusan." Ujar Aize.

"Yah jangan dilihatin atuh, mending elo ngeliatin gue aja, Ze." Ujar Lottie.

"Lot-tie~ elo mau gue apain, huh?!!" Tanya Airilia sambil eyes smile dengan dark aura.

"Iih~ cogan gue embat dimarahin, shota gue embat juga dimarahin. Kok gue serba salah ya?" Manyun Lottie.

"Eh, Ra, mendingan elo cepetan ngasih tau elo punya info penting apa. Terus, secepatnya lo minggat dari kelas ini!" Ujar Leo.

"Jadi gini..." Yura mulai menjelaskan, dan kini semua menunggu penjelasan Yura dengan penasaran.

Dan....

Silahkan tunggu penjelasannya di chapter berikutnya 😂✌

PH no GakuenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang