{6}

27 3 0
                                    

"OEE!!! GUYS!! GENGS!!! KAWAN-KAWAN!!! NYAOW!! MEONG!!!" Nala balik dengan kecepatan 20 Mach {dikata Koro-sensei apa?!!} dengan panik. Dan, karena kecepatannya itu, jadinya ia malah gak sempat nge-rem (?) dan akhirnya....

SYUUUUTT...BRUAAAKKK...

Ia mendarat dengan indahnya (?) di bawah kolong meja guru. Untung sekarang sedang jam kosong, jadi Nala tidak kena amuk dari guru manapun.

Tapi...

JDUAAKK..

"Apa-apaan sih elo nih, stupid sister?! Bikin malu gue aja!!" Ujar si 'pelaku' yang baru saja menggeplak kepala Nala, yakni saudaranya, Safry Nali.

"Nyaow!!! Ampun onii!!" Ujar Nala sambil mewek.

"Lagian, elo, sih, La. Tau-tau aja lo ribut-ribut gaje.." Ujar Lottie menyusul Nala masuk.

"Lot, si Yura lo buang dimana?" Tanya Jack.

"Kenapa emang, Jack? Lo gak kangen, kan?" Tanya Lottie balik.

"Ogah ya! Gue kan punya Alyss tercinta!!!" Ujar Jack lantang yang membuat Alyss blush. Dan, sepertinya Jack sendiri gak sadar dia ngomong apa.

"Ooh, well, gue buang dia di Kali." Jawab Lottie polos.

"Napa lo buang di Kali? Kenapa ga di Kuburan aja?!" Tanya Airilia.

"Aah!! Banyak cincong dah lo! Elo aja sendiri yang buang dia ke Kuburan!!" Protes Lottie.

"Aah!! Udah deh, udah!! Nih cewek berdua dikit-dikit malah berantem, bikin puyeng tau gak sih?!!" Protes Break, yang ujung-ujungnya malah di lempar ke luar jendela oleh Lottie dan Airilia menyusul Elliot.

"Poor Break Xerxes..." Ujar Aize kicep.
'Untung aja gue ga sempet protes tadi, nasib gue bisa samaan kayak ntuh cowok pecinta permen.' Batin Aize nista sambil elus-elus dada.

"Btw, Nala. Lo ngapa pake acara ribut-ribut gitu sih?? Emang Sekolah kita bakal adain festival kayak gimana?" Tanya Keith back-to-topic.

"Nyaow!! Jadi gini nyaa!! Sekolah kita bakalan ngadain Bunkasai nyaow!!!" Ujar Nala.

"UDAH TAUUUU!!!" Ko'or sebagian penghuni kelas.

"Terus, di bunkasai itu bakalan ada apa desho?" Tanya Rin innocent.

"Nyaa.. Jadi gini---."

"Jangan 'jadi gini' 'jadi gini' terus napa, La!! Greget gue jadinya!!!" Protes Emilia.

"Nyaow!!! Gimana gue mau jelasin kalau dipotong terus nyaa!!!" Nala ikut ngeprotes.

"Udah, jelasin!! Jangan ada yang motong perkataan Nala lagi!!" Ujar Gilbert.

"Oke, Sekolah kita bakal ngadain Bunka, dan setiap kelas kudu, wajib, harus bikin Stand! Serah udah Stand apaan! Mau stand rumah hantu kek! Café kek! Rakungo kek! Baju kek! Celana kek! {Oee, La, itu malah jadi kayak di Toko/Mall/Pasar😂😂} Nah, jadi, kelas kita bakalan bikin Stand apa nyaow?!"

"Hmmmm....."

Seluruh penghuni kelas mulai berpikir, sampai-sampai kepala mereka berasap dan terjadi kebakaran //ga ga.

Oee!! Apa-apaan neh!!? Oke, adegan (?) diulang!

Seluruh penghuni kelas mulai berpikir dengan serius, sampai satu ide pun keluar.

"Tte, bagaimana jika Café saja desho?" Usul Rin.

"He? Bukankah Café itu terlalu biasa, Rin-chan?" Ujar Emilia.

"Kalau Café biasa sih mungkin saja, tapi kalau Café kostum? Itu tidak biasa kan?"

"Hee, boleh juga des." Leo mengangguk setuju,
"Saa, kita akan memakai kostum apa untuk Cafénya des, imōto?"

"Hmm.. Antara Ksatria, Putri, dan Penyihir, atau kostum hewan. Dō desho?"

"Pilihan pertama!!!" Ujar sebagian besar penghuni Kelas. Dan sudah pasti, pilihan itu lah yang akan menjadi pilihan untuk Stand mereka.

"Usulmu disetujui, hermana." Ujar Keith sambil menepuk-nepuk kepala Rin.

"Saa, bagaimana kalau sekalian ada 2 orang yang pakai kostum manusia hewan sebagai maskot kelas kita?" Usul Aize.

"Eh? Kenapa mesti 2 orang, Ze?" Tanya Oz.

"Biar pas cewek-cowok gitu lah!! Jadinya 2 orang!!" Jawab Aize lantang.

"Pasti kawaii, saa, kalau begitu, siapa yg jadi mas---."

"Si Rin-chan sama Nali-san aja desu!!!" Ujar Emilia semangat (& memotong perkataan Aize).

"Aa?" Rin hanya memasang tampang polos {Ketularan Oz kau Rin 😂😂, eh wait. Emang nih bocah polos yak :v *jduak}.

"Eh?! Kok gue juga??" Tanya Nali.

"Soalnya kalian cocok desu." Jawab Emilia.

Yang (sudah pasti) dengan SUKSES membuat Nali & Rin memblushing.

Keith yang melihat tingkah adiknya itu langsung menariknya (lagi).

"Daripada adek gue sama nih wa-KM, mendingan gue aja sekalian yang jadi maskot kedua." Ujar Keith sambil menatap Nali tajam & dingin.

"Keith, lo mau make kostum usagi buat jadi maskotnya?" Tanya Alyss.

"... Oh? Boleh saja.." Ujar Keith kalem.

'... Tumben Keith-san tidak menolak?' Batin Himika bertanya-tanya.

"Hontō?! Kau beneran mau, hermano??" Tanya Rin terkejut.

Kenapa reaksi Himika dan Rin demikian? Karena Keith amat membenci Kelinci.

"Yes.." Jawab Keith yang kemudian menunjukkan seringaian yg seram & membuat merinding,
"Asalkan satu kelas ini mau gue lemparin ke neraka."

*gulp*

Seketika 1 penghuni kelas langsung menenggak ludah.

"O-oke... Mungkin lebih baik Rubah saja.. Ya..." Aize kicep.

"Saa, nanti biar aku pikirkan kostum untuk semuanya ne!! Jangan ada yang protes!!" Ujar Airilia dengan lantang.

PH no GakuenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang