{10}

15 3 2
                                    

"Wah, wah, kalian niat sekali." Ujar Raven yang memasuki kelas bersama dengan 2 orang berambut pirang berbeda gender.

"Sensei?!!" Ujar Gilbert.

"Huai, anda datang yo!" Ujar Oz.

"Mochiron, aku kan sensei pengganti walas kalian." Ujar Raven.

"Luis? Luisa? Kalian juga kemari?" Tanya Keith kepada 2 kembar pirang tersebut.

"Whaa, Kei, lo lucu juga make kostum itu." Ujar pemuda bernama Luis Wanfriezo tersebut.

"Gue gak butuh komen lo, Luis.." Geram Keith.

"Sa-chaan!! Gue gak duga lo kesini!! Abis di jemput doi?" Ujar Rin blak-blakan sambil meluk yang cewek, Luisa Wanfriezo, adik kembar Luis.

"U-urusai.. Bukan urusan elo, Rin.." Jawab Luisa datar sambil blush.

"Doi?" Tanya Airilia.

"Luisa itu pacarnya Raven-ni--." Rin langsung menjawab dan mulutnya langsung ditutupi oleh Luisa yang menatapnya dengan tatapan kalo-elo-ngomongin-gitu-lagi-gue-bantai-elo-dan-bomat-kalo-abang-elo-ngamuk-karena-elo-duluan-yang-nyari-perkara.

"WHAAATT?!!"

"Sensei!! Katanya sensei single?!!" Protes Lottie.

"Kan cuma katanya, bukan kenyataan?" Kata Raven sambil smile jahil.

"Iya sih, ga heran kalau orang kayak sensei punya doi. Yang ngeheranin mah tampan tapi ga ada doi." Ujar Sharon.

{Sharon : akhirnya gue dapet dialog juga..

Nyahaha, sorry mvak Sharon 😂😂 *di balang*}

"Nah, temen-temen Kei dan Rin. Kenalan ya, gue Luis Wanfriezo, dan ini adek gue, Luisa Wanfriezo. Salken~." Ujar Luis sambil mengedipkan sebelah matanya dan seketika ada aja yang fansgirlingan.

Rin? Tepuk dahi. Luisa? Hela nafas jengkel. Himika? Bomat :v. Keith? Apa lagi, lebih-lebih dari Himika 😂😂.

"And~ gue doinya Rin." Ujar Luis.

"What the--- sejak kapan?!! Jangan asal ngomong lo Luis!" Ujar Rin sambil ngegeplak Luis.

"Itta... Rin kagak bisa di ajak bercanda ah.. Maksud gue, orang yang sering di jadiin doi jadi-jadian (?) buat nginderin hal gak terduga..." Ujar Luis sambil ngusap-ngusap kepalanya yang tadi di geplak Rin dengan penuh tjintah (?) -avaikan-.

"Nah, ntuh baru bener." Ujar Rin yang udah rada antengan.

"Kirain doi beneran nyaow, onii-chan bisa jealous nyaa." Ujar Nala.

"H-hora! Stupid sister!! Jangan asal bicara!!" Ujar Nali rada blush yang bikin Keith auto natap dia tajam gegara siscon yang auto kambuh :'v.

'Keith-san sisconnya kambuh lagi..' Batin Himika saat melihat Keith.

'Wah, wah, baka siscon, seperti biasa.' Batin Raven.

"Araa, jealous kah? Tte, elo ada hubungan apa sama Rin?" Tanya Luis sambil eyes smile dan tersenyum penuh arti.

"Eh? Ah? C-cuma teman sih.." Ujar Nali ragu-ragu. Pingin bilang lebih dari itu tapi nyatanya emang bukan siapa-siapa selain teman-yang-sering-berantem-dan-punya-rasa-tapi-ga-diungkapin.

"Kalau cuma teman, berarti lo ga punya hak dong~." Ujar Luis sambil meluk Rin dari belakang.

"Lu-Luis! Hanashite!" Ujar (pinta)  Rin.

'Hermano...' Batin Luisa sweatdrop saat melihat kakaknya, Luis.

"Tokorode, dari tadi banyak siswi yang bawa-bawa bunga itu buat apa ya?" Tanya Luis tiba-tiba, masih meluk Rin. Sehingga Keith yg melihatnya bawaannya pingin ngelempar Luis.

"Itu buat acara utama Sekolah ini... Dan BERHENTI MELUK ADEK GUE ATAU ELO GUE LEMPAR KE TEMPAT PEMBAKARAN SAMPAH!!!" Ancam Keith sambil ngebut--- ralat -- ngegas alias ngamuk.

"Aa~ kowai na, Keith. Sayangnya ancaman lo kurang kerasa gegara ntuh kostum yang elo pake." Ujar Luis sambil tertawa kecil.

Dan ujung-ujungnya, Rin yang udah gak tahan langsung nginjek kakinya Luis dengan penuh kasih sayang (?) sampai-sampai membuat Luis melepaskan pelukannya dan lompat-lompat kayak Kangguru (?) sambil megangin kakinya.

"Rasain!" Ujar Rin acuh.

"Rin, kejamnya lo sama doi lo sendiri." Ujar Luis sambil (pura-pura) mewek.

"Doi dari Filiphina?! Bodo amat Luis!"

"Filiphina? Lo tau sendiri kan kalo gue dari Spanyol? Ga kejauhan?"

"Bomat Luis, bomat! Puyeng gue lama-lama."

"Btw, acara utamanya gimana?" Tanya Luisa.

"Tiap siswi di Sekolah ini akan memberikan bunga ke cowok yang di sukain. Kalo cowoknya nerima bunganya berarti dia nerima cintanya, kalo ga, yah ditolak." Jelas Himika, tumben nih anak banyak bicara? *jduak.

{Btw, kalau ngerasa ini mirip sesuatu. Emang mirip. Karena author ambil inspirasi dari manga Imadoki. Di sana emang ngasih bunga juga, tapi kalau si cowok yang nolak kasih balasan mawar kuning, kalau nerima mawar putih.}

"Oh, iya. Lo pada ga ada yang niat buat ngasih bunga gitu?" Tanya Emilia.

"..."

"Gue ga butuh jawaban lo Lottie." Ujar Emilia sebelum Lottie sempet ngomong.

"Ikh, hidoi yo, Lia!" Protes Lottie dengan gaya lebay.

"Rin? Elo ga ada niat ngasih seseorang?" Emilia ngacuhin Lottie.

"Eh? Etto.. Gue.."

"Mau ngasih sama gue, kan?" Potong Luis.

"Lo mau gue injek lagi, Luis?" Tanya Rin sakartis.

"Ya elah, canda Rin, canda~. Just a joke~." Ujar Luis sambil ngacak-ngacak rambut Rin.

"Oee!! Stop Luis!" Pinta Rin sambil berusaha hentiin Luis.

"Kok kayaknya Rin ama tuh anak kayak pasangan aja ya?" Komentar Alyss.

"Weeh, trus si Nali gimana??" Tanya Airilia.

"Tau ya, broken heart kali." Ujar Alice yang sempet-sempetnya makan daging.

'Gue denger oee! Dasar tukang gosip lo pada!' Batin Nali nista.

"Oee, Lice! Itu bukan daging yang di dapur kan?!" Tanya Airilia.

"Bukan lah! Ini bekel gue sendiri!"

"Tte, dari pada begini. Bukankah kalian lebih baik urus stand kalian? Jika kalian begini terus, tidak akan ada yang datang loh." Peringat Raven.

"Ah! Benar nyaow! Semua, balik bekerja!!" Ujar Nala.

"Dari tadi lo cuman teriak-teriak stupid sister!! Bantuin!!" Nali ngelempar buku menu lagi ke Nala.

"N-nyahaa.. W-wakatta nyaa..." Dan Nala pun tepar di lantai :v.

PH no GakuenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang