"Huaaaahh, akhirnya istirahat." Ujar Lottie senang.
"Hmm.. Rin?" Nali berkata kepada Rin. Tanpa perlu penjelasan panjang lebar lagi, mereka berdua keluar dari Café bersama.
"Mereka mau kemana?" Tanya Raven yang lagi jadi tamu Café.
"Ada yang mau dibicarain." Ujar Keith acuh.
"Hwaa, kayaknya seru. Gimana kalau kita liatin mereka-- eh, itu Lia ama Leo mau kemana?" Tanya Lottie yang melihat Lia dan Leo juga keluar Café.
"Mereka juga kayaknya ada yang mau dibicarain." Ujar Alice.
"Liatin yuk mereka, siapa tau bakalan jadian, terus kita dapet PJ." Usul Gilbert.
"Ide bagus, Gil!!" Ujar Vincent sambil nepuk-nepuk bahu abangnya itu.
"Mereka ke tempat berbeda njir, masa' liatin sekaligus 2 pasangan?" Komentar Ian sweatdrop.
"Yah, kalau gitu kita bagi 2 regu lah~. Ntar kita cerita-cerita kelancaran hubungan mereka desu wa." Ujar Sharon.
"Yowes, gue mau liat si tsundere imouto." Ujar Raven sambil pamer senyuman yang bikin fans girl klepek-klepek :'v.
"Gue ikut sama Grande." Komentar Himika.
"Ikuuutt!!" Ujar Lottie.
"Gue juga sama kalian nyaow!! Ian-kun juga nyaa!!" Ujar Nala.
"Kalau Nala-chan ngeliat Nali-chan gue ikut!!" Ujar Oz.
"Gue juga sama elo, Oz!!" Ujar Alice.
"Keith, elo juga ikut sini. Lo ga mau liat gimana tuh adek lo?" Ujar Raven.
"Iya daahh.." Komentar Keith sambil hela nafas.
"Gue juga sama kalian.
Sisanya liatin tuh Lia ama Leo." Ujar Sharon.*time skip*
-taman belakang-
Nali & Rin kini sudah ada di taman belakang, di saksikan oleh para penggosip (?) yg lagi mantau gimana mereka.
(Percakapan para pemantau ini akan digunakan font italic untuk mempertegas (?) bahwa mereka kini tengah memantau)
"Ehm.. Rin, jadi gini.." Ujar Nali.
"Hm? Ada apa?"
"Yaelah, si Nali pake acara 'jadi gini' segala, kakak adek sama aja." Komentar Alice.
"Diem lo!!" Ujar Nala.
"Sshh, jangan berisik, ntar kita ketahuan." Ujar Sharon memperingati.
"Eh.. Chotto, Li.. Sebelum elo ngomong..." Rin ngasih bunganya ke Nali, sambil malingin wajahnya yg memblushing.
{ASDFGHJKL NIH ANAK KAWAII AMAT SEH}
"Udah gue duga.." Komentar Keith.
Nali tertegun sejenak melihat Rin yang memberinya bunga. Dengan kata lain, itu pengakuan kan? {Rasanya auth susah banget nulis kata 'cinta' :"}.
"Harusnya gue duluan yang ngungkapin, Rin." Ujar Nali sambil menerima bunganya, kemudian menyematkannya di rambut Rin.
"Eh?" Rin tambah blushing dengan perlakuan Nali.
"I like you, Rin. Do you wanna be my girlfriend---."
"Whoaa!! Nali-chan nembak Rin!!!" Ujar Oz yang ga sengaja teriak dan bikin mereka semua jadi ketahuan.
"Ogeb lo Oz!! Kita jadi ketahuan njir!!!" Ujar Ian sambil ngegeplak Oz.
"K-kalian--- Lo pada ngapain?!" Tanya Nali ga percaya.
"Liatin kalian." Jawab Himika.
"Dikira tontonan apa??" Nali bersweatdrop Ria.
"Terus, lo nerima dia, dek?" Tanya Keith ke Rin.
Nali dan yang lainnya ikut ngeliat Rin yang udah blush malu, ditambah tuh kostum yg bikin dia tambah imut. Jangan karungin loh ya 😂😂 //gaje lo thor//.
"Aah! Gitu deh pokoknya." Ujar Rin yang tsunderenya kambuh dan langsung balik ke Café.
"Ok, elo diterima sama dia." Ujar Keith acuh sambil nyusul Rin.
Okee, ini Nali Rin kelar tanpa masalah berarti. Gimana si Leo dan Emilia? Cekidot~
"Bukannya hari ini hari spesial buat elo? Sekarang elo ultah, kan?"
Mendengar perkataan pemuda di depannya, yang tak lain adalah Leo, gadis bersurai pirang pucat ini (Emilia) terkejut,
"E-elo... Elo tau ultah gue?!"Leo mengangguk,
"Yups, gue tau.. Dan.."
Dia mengambil sesuatu di sakunya, sebuah boneka singa kecil dan mungil,
"Ini buat elo.."Emilia menerimanya dengan ragu,
"Elo.. Ga apa-apa ngasih ini ke gue? C-cewek elo ga marah?""Cewek? Cewek apa?" Leo kini malah balik bertanya dengan wajah polos, membuat Emilia terdiam kicep.
"E-eh?! T-tapi, elo chat sampai jam 3--- sampai elo telat dateng itu---."
Leo pun terdiam sejenak, kemudian ia pun tertawa,
"Dia bukan pacar gue. Tapi, anaknya temen nyokap gue.. Alias temen kecil gue."Emilia cuma bisa terdiam kicep, membuat Leo kembali tertawa,
"Gue saat ini ga pacaran sama siapa-siapa, kecuali elo mau nerima gue.""Eh?! M-maksud elo..?!" Emilia mengerti arah pembicaraan ini, ia kini menjadi blushing.
"Ya, elo mau jadi pacar gue? Li----."
GEDUBRAK!!!!
"ANJIIR!! SIAPA TADI YANG NGEDORONG GUE?!! WAJAH HANDSOME GUE JADI NYIUM TANAH, KAN?!!" Protes Gilbert yang baru aja jatoh dengan gak elitnya.
"NARSIS LO GIL!! SIAPA JUGA YANG DORONG ELO!!? GEGARA ELO KITA JADI KETAHUAN, KAN?!!" Protes Airilia.
"Hoi.." Suara dingin dan menyeramkan datang dari arah Emilia dan Leo.
"Kalian ngapain disitu, huh...?" Tanya Emilia dengan senyuman yang menyeramkan, dengan gergaji yang ntah sejak kapan ada di tangannya.
*gulp*
"Eh?! Ng-nggak.. Ini.." Ujar Aize yang ketakutan.
"Zenny~ jelasin apa yang kalian lakuin~." Ujar Emilia masih dengan senyuman yang sama.
'NAPA MALAH GUE NJEER?!! DAN LAGI, NAMA GUE AIZE!! BUKAN ZENNY!!' Batin Aize.
"Ga ada yang mau jawab, Li. Mending kita siksa sampai ngaku." Usul Leo dengan Evil smile.
"What a good idea, Leo~."
"TIDAAAKKK!!1!1!1!1!"
Berakhir dengan gajenya //plak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PH no Gakuen
HumorSekolah atau bukan, tak ada bedanya bagi para siswa di kelas X-A yang tentunya pintar-pintar TAPI sering membawa keributan. Di sekolah ataupun di luar sekolah, tak ada bedanya. Selalu saja ribut dan melakukan kegiatan" gaje bin seru (menurut mereka...