Keesokan paginya, di dalam Café. Di dalam terlihat si kembar Okreneos yang datengnya kerajinan. Jam 6 udah di sekolah vroh :'v padahal janji buat beres-beresnya jam 7 :'v.
"Nyaa.. Kenapa sih kita harus datang pagi-pagi ke sini, onii-chan?? Imou masih ngantuk nyaa..." Ujar Nala sambil tiduran di atas meja.
"Ga kenapa-napa, gue cuma pingin dateng pagi aja." Jawab Nali sambil ngatur meja.
"Nyaahaa!! Kalau kembalikan jatah tidur imou gegara onii-chan udah bangunin imou dari jam 3 nyaa!!! Jarak rumah kita ke sekolah kan juga gak jauh nyaow!!!" Protes Nala sambil gelindingan.
"Loh.. Nala-chan? Lo ngapain gelindingan gitu?" Tanya Rin yang baru dateng, dan auto kicep liat Nala.
"Nyaa!! Eh, Rin? Gue kira siapa.. Lo bikin gue kaget aja.." Komentar Nala yang kemudian bangun.
"Datengnya pagi amat?" Komentar Nali.
"Lo sendiri juga sama, wa-KM baka," Ujar Rin. {Yaelah, Rin. Pagi" ledek"an ae}
"Abisnya... hermano juga berangkatnya pagi-pagi, yaudah, gue ikutan dah.""Oh..."
"Nyaa, gue mau ke toilet dulu! Rin, tolong bantu-bantu onii-chan ya??" Nala memotong perkataan Rin yang belum selesai, kemudian ia pun langsung melesat keluar ruangan.
"Eh, wait? La!!"
Terlambat untuk menghentikan. Kini, yang ada di ruangan itu hanya Nali & Rin berdua {awas loh yang ketiga setan 😂😂😂 *ga*}
"Hahhh... Kono baka no imouto..." Ujar Nali jengkel sambil menghela nafas.
"Yosha! Ayo kita beres-beres desho!!" Ujar Rin bersemangat.
"Semangat sekali? Jangan capek-capek, elo kan jadi maskot." Kata Nali yang tumben-tumbenan perhatian, padahal biasanya ngajak ribut kalau sama Rin *plak.
"Ga apa, stamina gue banyak kok." Ujar Rin.
"Gue gak mau tau ya kalo ntar lo kecapean." Ujar Nali sweatdrop,
"Btw, ntar pacar lo dateng lagi?""Pacar gue? Siapa?"
"Yang kemaren?"
"Elo anggep serius omongannya?!" Tanya Rin gak percaya,
"Kan gue udah bilang, dia tuh cuma temen gue, Li!"Nali terdiam sebentar, kemudian dirinya tertawa kecil.
"Lah? Elo napa tiba-tiba ketawa dah? Kesurupan?" Tanya Rin asal jeplak.
"Enak aja kesurupan!" Ujar Nali jengkel sambil ngejitak Rin.
"Itta!! Lah, lagian elu dari tadi ekspresinya rada-rada datar gitu. Abis itu malah ketawa sendiri! Gimana gak gue bilang kesurupan?!"
"Aah, serah lo deh, baka tsundere!!" Nali tambah jengkel ae bawaannya.
"Noh kan! Tadi ketawa, sekarang jutek lagi! Betewe, ngapain lo bawa-bawa nama makanan? Laper lo?"
"Ha? Maksud lo apaan, Rin??"
"Barusan nyebut-nyebut lodeh?"
"Astaga Rin Haname!! 'Lo' sama 'deh'nya itu kepisah baka tsundere!!!" Nali yang udah 'gemes' banget sama Rin ujung-ujungnya malah nyubitin kedua pipi Rin.
"I-itta tta tta!! Nali, sakit! Ampun Li!" Ujar (pinta) Rin, yang dengan segera dituruti oleh Nali.
"Geez... Auah, sekarang, kita beres-beres dulu aja nih cafe.." Usul Nali.
*TimeSkip*
"Yoshi~ selesai desho!" Ujar Rin yang baru saja menyelesaikan kerjaannya menyiapkan Cafe bersama Nali. Tapi, sampai detik ini, yang lain pada belum muncul juga.
"Yang lain lama amat, dah." Ujar Nali sambil minum.
"Rin, lo kalo mau ganti kostum, ganti aja sana. Gue yang jagain tempat gantinya."Rin memiringkan kepalanya,
"Beneran lo jagain?""Iyaa."
"Yaudah deh, tapi, jangan ngintip ya." Ujar Rin yang kemudian mengambil kostumnya dan pergi ke ruang ganti.
"Siapa juga yang mau ngintip elo baka tsundere?!! Orang niat baik malah dicurigain!!" Ujar Nali kesal.
"Et dah, gue cuma bercanda, wa-KM baka!!"
"Geez, sana ganti kostum, baka tsundere! Gue lempar juga dah lo lama-lama!"
Rin pun langsung memasuki ruang ganti dan mengganti seragamnya dengan kostum maskot.
Tak perlu waktu lama, beberapa menit setelahnya, Rin pun keluar dari ruang ganti dengan kostum maskotnya. Lengkap dengan telinga rubah dan ekor rubah palsu sebagai atribut pelengkap maskot rubah ini.
"Hei, baka Nali, aku sudah selesai desho" Ujar Rin sesaat setelah ia keluar dari dalam ruang ganti. Dirinya berjalan menuju tasnya dan menaruh seragamnya disana.
Nali terdiam sebentar saat melihat Rin yang baru saja keluar dari ruang ganti. Tak lama kemudian, ia pun berjalan kearah Rin.
Rin yang menyadarinya menoleh dengan bingung ke Nali,
"Hm? Doushita no?"Tak ada jawaban dari Nali. Pemuda bersurai pink flame itu pun mulai memegangi wajah Rin dan membuatnya menatap dirinya.
Uh-oh, apa kira-kira yang akan ia lakukan?
Selama beberapa saat, mata mereka saling bertemu. Namun tidak lama. Nali mengalihkan pandangannya ke dasi pita yang kini dipakai Rin,
"... Sudah kuduga, memang miring." Ujar Nali yang malah membuat Rin semakin bingung.
"Eh? Miring?"
"Hai'." Nali melepaskan dasi pita yang di pakai Rin, sembari melakukannya, ia juga berkata kepada Rin,
"Kau mengikatnya asal-asalan ya? Dasi pitamu miring, baka tsundere."
Ujarnya sambil membenarkan dasi pitanya Rin,Oohh, ternyata ia hanya memastikan apakah dasi pita yang dipakai Rin miring atau tidak, permirsa :v.
"Kalau kau tak bisa memasangnya, minta bantuanku." Lanjutnya.
"Mou, aku bisa memakainya, kok." Ujar Rin sambil cemberut.
Nali melihat ekspresi Rin sebentar, sebelum akhirnya tersenyum dan tertawa kecil,
"Tetap saja miring. Diamlah sebentar, aku sedang memperbaikinya."{Maafin ane Nali jadi OOC kebangetan :'v *sungkem ke auth asli*}
KAMU SEDANG MEMBACA
PH no Gakuen
HumorSekolah atau bukan, tak ada bedanya bagi para siswa di kelas X-A yang tentunya pintar-pintar TAPI sering membawa keributan. Di sekolah ataupun di luar sekolah, tak ada bedanya. Selalu saja ribut dan melakukan kegiatan" gaje bin seru (menurut mereka...