"Wait... What?!" Rin kicep dan terkejut, begitu pun yang lain.
"Hermano?" Bisik Luisa agak bingung.
"Chotto! Apa-apaan lo, tau-tau ngomong kayak gitu ke onii-chan gue nyaow?!!" Bentak Nala.
"Lah? Udah jelas, kan?" Tanya Luis dengan nada menantang,
"Lo liat aja tadi pas ntuh para orang gaje ngerusuh, atau pas salah satunya ngecengkram tangan Rin. Dia nolongin gak? Gak ka---."GUMPRYAANGG!! BRUGH!! BRUAAKK!!
Suara-suara tadi sukses membuat Luis menghentikan 'ceramah'nya dan menoleh ke asal suara.
Seketika, Keith datang kembali memasuki Stand.
"Uh.. Keith.." Panggil Oz.
"Napa?!" Tanya Keith jutek.
"Err.. Lo tau gak tadi itu suara apa..?" Oz bertanya dengan agak ragu.
"Suara sampah yang gue buang." Jawab Keith datar sambil berjalan ke ruang ganti.
Dan setelah Keith berkata begitu, samar-samar terdengar suara keributan dari lantai dasar.
"Eh!! Mereka kok bisa kelempar gini?!"
"Mereka para preman itu, kan??"
"Siapa nih yang lempar mereka!?"
Dan dari ucapan-ucapan yang terdengar itu, semua yang ada di Stand menoleh ke arah Keith dengan (lumayan) ngeri.
"Eh, Keith---."
"Gue mau ganti kostum pake yang super ngeselin itu..!" Keith memotong perkataan Raven dan...
BRAAKK!!
Pintu ruang ganti pun seketika di banting oleh Keith.
"Rin.. Kayaknya abang lo tau kalo elo abis di apa-apain ama preman-preman tadi..." Bisik Alice.
"Koneksi hermano kuat kalau soal ginian desho.." Ujar Rin smile sweatdrop.
"Sasuga Keith.." Alyss bertepuk tangan pelan.
"Saa tte~, niña adorable~." Panggil Luis.
"Hm?"
"Ku tunggu balas budimu setelah jam pulang~." Ujar Luis yang kemudian duduk di tempatnya tadi.
"Cape oee.." Protes Rin sweatdrop.
"Tapi gue mau lu balas budinya hari ini~." Ujar Luis.
"Lo nyari mati sama Keith-san..." Gumam Himika datar + sweatdrop.
"Lah, emang apa salahnya? Gue cuma nagih hutang kok." Ujar Luis watados yang auto bikin Himika ngehela nafas super jengkel.
"Luisa, kok elo tahan sih punya abang kayak Luis?" Tanya Himika.
"Gue dah biasa dari lahir.." Jawab Luisa super datar ngelebihin Keith.
"Eeh!! Maksud lo apaan, Ka?! Emangnya napa sih sama gue??" Protes Luis.
"Pikir sendiri." Ujar Himika jutek.
'Kok ini berdua kayaknya ketularan Keith ya... Udah datar, jutek juga..' Batin Leo.
"Eeh, btw Rin-chan, lo belum jawab pertanyaan gue." Ujar Emilia tiba-tiba.
"Eh? Yang mana, Li?" Rin malah balik nanya dengan tampang super polosnya.
"Soal bunga di acara utama, lo mau ngasih ke siapa?"
"Ooohh ituu..." Ujar Rin sambil menepukkan kepalan tangannya ke tangan satunya lagi,
"Himitsu desho nee~~."GUVRAAKKK,
Al hasil, pernyataan bernada polos dari anak loli ini berhasil membuat Emilia jungkir balik."Araa? Ada yang salah desho?" Tanya Rin (kembali) watados, sambil memiringkan kepala dan menaruh telunjuk kanannya di pipi kanannya.
'Rin, ente volos tapi ngajak berantem ya...' Batin Lottie yang ngeliatin mereka dan al hasil jadi greget sendiri.
"Kenapa siiiih?? Oshiete yo, Lia!" Ujar Rin sambil cemberut yang malah menambah keimutan si bocah loli ini.
"Astaga Rin! Lo itu kok imut banget siih?? Mau gue peluk jadinya!" Kata Vincent yang udah gemes banget.
"Vin..." Leo selaku nii-sannya Rin berkata dengan nada dingin.
Nali... Uhm.. Well.. Dia langsung natap Vincent sinis."Vin-cent Night-tray... Tadi lo mau apain adek gue??" Ujar Keith yang baru selesai ganti kostum. Tapi, Karena marah dengan perkataan Vincent, jadi kelihatan suatu aura seram yang bikin dia kelihatan kayak siluman rubah /ga.
"Eh! E-enggak! Ampun! T-tadi gue khilaf!!" Ujar Vincent sambil sujud ke KNL (Keith, Nali, Leo).
"Pedo." Ujar Luis singkat, namun langsung nge-jleb sama Vincent.
"Rin, hati-hati sama nih bances. Bisa-bisa elo di karungin ama dia." Ujar Alice sambil nunjuk Vincent.
"Ikh~ lo pada kok jahat ama eike~?" Ujar Vincent yang langsung bikin Rin merinding.
"Ga mau! Mending gue sama Luis dah!" Ujar Rin sambil refleks meluk Luis.
"Eits?" Luis tadinya agak bingung, tapi ujung-ujungnya dia malah menepuk-nepuk kepala Rin.
"Terus, elo lebih milih dia (Luis) atau onii-chan nyaow?" Tanya Nala.
"Nali." Rin langsung ngejawab dengan ekspresi polos. Yang sukses bikin 1 kelas itu malah cie-cie-in Nali dan Rin.
Si Nali malah pura-pura ga paham. Rin? Dia gak ngeh sama situasi ini dan hasilnya malah natap yg lain dengan tatapan bingung nan polos.
"Nah, Kei? Lo sebagai kakaknya Rin restuin ga?" Tanya Luis.
"Nope." Jawab Keith dingin dan datar sambil melipat kedua tangannya.
"Sama elo yg udah lama gue kenal aja masih gue pikirin dulu, apalagi sama nih wa-KM yg baru gue kenal.""Yaelaaahh, lo pemilih amat sih.." Komentar Alyss.
"Bomat lah! Rin adek gue! Daripada dia pacaran sama orang gak bener mending gue larang dia buat pacaran dulu!!"
"Sembarangan aja lo bilang kakak gue gak bener, tuan datar!!" Omel Nala.
"Siapa juga yang bilang kalau dia itu gak bener??! Jangan terlalu cepet ambil kesimpulan napa, sih?!?"
"Udah udah, hermano, Nala. Kita lagi ada kerjaan loh." Ujar Rin menengahi, kayaknya dia ga sadar dari tadi dijadiin topik.
"Hahhh... Iya iya.." Ujar Keith sambil menghela nafas.
"Good lah, lo pada jangan berantem lagi! Dah dah, balik kerja!" Ujar Airilia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PH no Gakuen
HumorSekolah atau bukan, tak ada bedanya bagi para siswa di kelas X-A yang tentunya pintar-pintar TAPI sering membawa keributan. Di sekolah ataupun di luar sekolah, tak ada bedanya. Selalu saja ribut dan melakukan kegiatan" gaje bin seru (menurut mereka...