Part 1

1.1K 48 9
                                    

Apa yang kau harapkan dari seseorang yang rumah ibadahnya beda denganmu? Penyatuan?
Omong kosong.

***

Disana, dikursi taman yang bercat biru, dengan berjejer Tanaman Bunga Matahari yang mekar dengan indahnya, menambah kesan tenang siapa saja yang melihatnya. Tetapi tidak dengan suasana hati sepasang kekasih yang duduk dikursi taman itu.

"Kita harus putus!" ucap pelan lelaki yang berada disamping gadis cantik yang sedari tadi hanya menundukan kepalanya.

"Hubungan ini semestinya tidak berlanjut sejauh ini, kita berbeda. Kita berbeda keyakinan. Tuhan tidak menakdirkan kita untuk bersama karena perbedaan agama ini." lanjut lelaki itu.

Ya, mereka memang berbeda keyakinan. Sicewek muslim dan sicowok nonmuslim. Hubungan mereka sudah berjalan satu tahun.

"Seharusnya ini tidak terjadi!" gumam gadis cantik itu seraya mengangkat kepalanya dari tundukan.

"Seharusnya hubungan ini tidak berjalan sejauh ini Vin!" ucap lirih gadis itu.

"Maaf Ra, semestinya memang begitu.!" ujar Zelvin sambil menatap lembut mata coklat Adira yang sedari tadi sudah menahan tangis.

"Seharusnya aku gak egois saat waktu itu kamu membahas tentang kita, tentang hubungan ini." lanjutnya dengan penuh penyesalan.

Adira menghela nafas panjang. Pikiranya jatuh pada saat dulu ia menanyakan pada Zelvin mengenai perbedaan itu.

Flashback on

Suatu hari saat mereka masih kelas X. Murid-murid melaksanakan sholat Zuhur di Mushola Sekolah. Tetapi karena Adira sedang mens ia tidak melaksanakan kewajiban tersebut.
Gadis itu melihat seseorang yang ia kenali sedang duduk dipinggir lapangan. Ia pun bermaksud menghampirinya.

"Zelvin!"

Merasa namanya dipanggil Zelvin mendongak dan menatap seseorang yang berada didepanya.

"Oh kamu, sini duduk." Zelvin menepuk kursi agar Adira duduk disampingnya.

"Zelvin kamu nggak sholat Zuhur?" Zelvin diam

"Aku nonmuslim Ra!" jawabnya

"Benar?" Adira memastikan, Zelvin hanya mengangguk.

Zelvin dan Adira baru saja pacaran, hubungan mereka baru saja berjalan seminggu. Zelvin menyatakan perasaanya pada saat hari ketiga MOS. Menurut Zelvin , Adira itu cewek yang berbeda, cewek itu selalu terlihat ceria, dan sangat menggemaskan. Namun Adira tidak tahu kalau mereka berdua berbeda keyakinan saat itu.

"Lalu bagaimana dengan hubungan kita, bukankah kita berbeda?"

"Kita jalani saja dulu." jawab Zelvin

Keduanya sama-sama bingung. Disuatu sisi rasa itu selalu saja bertambah, disisi lain perbedaan tersebutlah menjadi penghalang.

Flashback off

_____

Stay [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang