END

459 13 0
                                    

Bukan seberapa lama cinta itu, tetapi seberapa serius mau dibawa kemana.

***

5 tahun kemudian

Setelah menjalani pacaran, Adira dan Alfi sepakat menjalankan hubungan ketahap yang lebih serius. Pernikahan.

Walau disetiap hubungan mereka pernah terjadi masalah itu tidak membendung cinta mereka. Alfi maupun Adira dapat menyelesaikan masalah secara dewasa dengan kepala dingin.

Seperti sebuah kisah pada umumnya, cinta gak selalu indah dan baik-baik saja. Terkadang bisa saja mengalami keributan kecil dan semua akan baik-baik saja karena cinta itu sendiri.

Setelah sebelumnya Adira dan Alfi melalukan proses pembelian cincin, nyewa gedung, WO, baju pengantin dan lain-lain, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba.

"Adira sayang, ayo keluar! Alfi lancar banget bacain ijab kabulnya." seru Reina tersenyum menggoda Adira.

"Alhamdullilah."

"Selamat ya sayang, jadi istri yang baik ya." Reyhan menimpali.

"Nurut kata suami ya sayang." kata Reina lagi sambil mencium lembut pipi Adira.

Adira dengan ditemani Reyhan dan Reina tersenyum manis saat turun dari tangga, Alfi tersenyum saat melihat istri sahnya itu sangat cantik dengan balutan kebaya putih.

Setelah Adira sampai disamping Alfi mereka sama-sama melempar senyum terindah masing-masing.

"Selamat ya nak Alfi dan Adira, sekarang sudah sah menjadi suami dan istri." kata pak penghulu.

Alfi mengambil tangan Adira menyematkan cincin dijari manis cewek itu. Adira juga melakukan hal yang serupa.

Lalu Adira mencium tangan Alfi dan Alfi mencium kening Adira.

***

Ini adalah acara resepsi pernikahan Adira dan Alfi. Kedua pembelai itu sibuk menyalami setiap tamu undangan yang datang.

"Selamat Alfi, Adira semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah." ucap Arthur.

"Selamat Adira dan Alfi semoga lekas dapat momongan hehe." ucap Aileen yang diangguki keduanya.

"Amin. Semoga kalian juga segera dapat momongan ya."

Arthur dan Aileen memang sudah menikah terkebih dahulu 1 tahun yang lalu, namun masih belum mendapatkan anak.

***

Seperti halnya pertemuan yang pastinya berujung perpisahan, adakalanya perpisahan juga sama.Disetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi kita gak tau kalau ada perpisahan untuk pertemuan kembali.

Tampak sepasang kekasih baru saja tiba dengan menggandeng anak perempuan yang lucu. Mereka beriringan berjalan menuju Adira dan Alfi berada.

Adira, Alfi, Aileen dan Arthur yang sibuk berbicara, walaupun hanya Adira dan Aileen lah yang banyak bicara Alfi dan Arthur hanya ikut andil saja.

Arthur memicingkan matanya melihat lebih jelas siapa yang baru saja datang.

"Dia!" pekik Arthur

Alfi mengenggam erat tangan Adira,memastikan bahwa istrinya itu baik-baik saja.

Adira tersenyun tipis akan perlakuan Alfi, dia membalas mengenggam erat tangan Alfi menyiratkan kalau dia baik-baik saja. Tidak perlu khawatir.

Jujur saja rasa yang dulu tidak ada lagi,ia menghilang dengan berjalannya waktu.

"Happy wedding Alfi dan Adira." Zelvin terkekeh.

"Zelvin.."

"Zelvin kapan lo balik kesini? Gue kira lo udah mati!" ucap Arthur terkekeh geli.

Zelvin tersenyum tipis tak menanggapi ucapan Arthur.

"Halo Adira, Alfi, Aileen, emm.. Lo siapa?" tunjuknya pada Arthur yang sudah memiringkan bibir.

"Dihh gue Arthur. Gini lo ya udah lupa sama gue!" Zelvin tertawa melihat respon Arthur.

"Haha maaf gue bercanda."

"Gue tau kok. Sifat lo emang gak berubah."

"Zelvin?" panggil Adira

Zelvin tersenyum

"Gue datang subuh tadi tega lo gak ngundang mantan lo ini diacara resmi gini ya!?"

"Maaf Vin."

"No problom."

"Gue kira lo gak bakal datang diacara nikahan gue."

"Buktinya gue datang kan, kenali ini istri gue,"

"Halo aku Grecia." ucap Grecia tersenyum manis mengulurkan tangan.

"Aku Adira salam kenal." Adira menjabat tangan Grecia.

"Lo datang-datang langsung bawa bini Vin. Keren!" Arthur terkekeh sambil mengacungkan jempol.

"Aku Aileen dan ini suami aku Arthur, kita-kita sahabat Zelvin waktu SMA."

"Salam kenal semuanya aku Grecia."

"Om ganteng amanya capa!?" ucap gadis kecil yang belum fasih berbicara, dia menarik-narik jas Alfi.

"Halo cantik. Om Alfi. Nama kamu siapa?" Alfi mensejajarkan tingginya ia berjongkok menghadap gadis kecil itu.

"Ama aku calel om."

Zelvin tertawa dibarengi Grecia.

"Dia Carella Al, masih umur dua tahun belum terlaku fasih berbicara."

"Halo Carella om punya permen sini deh." Carel berjalan cukup lincah pada Arthur yang mengiming-imingi permen.

"Maacih om."

"Kamu lucu banget sih!" ucap Arthur gemes mencubit pelan pipi gempal Carella, "Sayang ntar malam kita buat satu kaya gini ya!"

Mendengar itu Aileen mencubit pinggang Arthur, "Malu sayang."

Mereka semua tertawa karena ulah Arthur barusan.

Tanpa terasa acara demi acara terus bergulir. Tamu undangan hanya menyisakan keluarga dekat Alfi dan Adira.

Malam semakin larut

"Good night my husband, i love you."

"Love you too my wife." balas Alfi mencium kening Adira.

•Tamat•

Stay [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang