Part 14

186 14 0
                                    

Pagi yang cerah pada hari senin. Secerah hati gadis yang sedang berjalan dikoridor.

"Adira!" Aileen menghampiri Adira dengan wajah sumringah.

"Tumben dateng pagi banget," lanjutnya.

"Gak boleh emang?" jawab Adira jutek.

"Boleh dong! Boleh banget malah."

"Lo sendiri kenapa dateng cepet, biasanya kan 5 menit mau bel baru nongol." ledek Adira menahan tawa.

"Udah deh itu semua gak penting, sekarang lo harus ikut gue kekelas." Aileen menarik paksa Adira kekelas.

Sesampainya dikelas.

"Lo apaan sih narik-narik!" nada Adira sinis.

"Lo kemarin kemana?"

"Hah!" Adira bingung.

"Itu semalam lo sama Alfi. Gue dan Arthur lihat lo berdua dimobil pas lampu merah."

"Aaa cieeh dengan Arthur!" goda Adira mengalihkan pembicaraan.

"Ih lo apaan sih! Gak usah ngalihin pembicaraan deh."

"Hmm, semalam-" Adira sengaja membuat Aileen kesal dengan memperlama ucapan.

"Adira, jangan bikin penasaran deh!" Aileen mencubit lengan Adira gemes.

"Eh sakit tau!"

"Makannya cepet cerita!"

"Jadi gini kemarin siang, Alfi ngajak gue jalan. Berhubung gue bosen dirumah yaudah deh gue ikut."

"Jadi lo mau diajak jalan karena bosen gitu?"

"Eh, ya enggak juga, ya karena emang gue mau kok."

"Terus?" Aileen seolah menjadi pendengar yang baik, ia menopang kepalanya dengan tangan.

"Gue diajak kepantai, terus kita menyebrangi Jembatan Cinta, lo tau gak? Dari atas pemandangannya bagus banget." jelas Adira mengingat hari-harinya kemarin.

"Wah Jembatan Cinta? Berarti Alfi nyatain cintanya ke Elo dong?" tuduh Aileen.

"Gak. Lo apaan sih masa baru kenal udah jadian aja. Kita cuma nikmati suasana pantai."

"Gitu doang?" Adira menganggukan kepalanya. Karena emang itu doang kan yang emang mereka lakuin.

"Kayaknya Alfi suka sama lo deh Ra!?" Adira tersentak.

"Hah, gak mungkin!"

"Lo blushing Ra?" ledek Aileen saat Adira memalingkan wajahnya.

"Enggak eh."

"Itu pipi lo merah banget haha" sepontan Adira langsung memegangi kedua pipinya.

"Lo tau gak? Gue tuh sering merhatiin dia curi pandang ke Elo gitu, karena itu gue nyimpulin kalo Alfi suka ke Elo!"

"Kan cuma merhatiin doang Leen gue gak mau ah kepedean gini." ucap Adira pesimis.

"Tapi ini merhatiin nya beda Ra, kayak ada rasa yang terpendam gitu, pasti Alfi emang ada rasa keelo Ra."

"Semoga aja.. Eh!" Adira mengutuk mulutnya kenapa ia jadi mengomong seperti itu.

"Tuh kan, kecurigaan gue selama ini benar. Ternyata lo berdua sama-sama suka." goda Aileen.

Aileen tersenyum senang tidak sia-sia ia dan Arthur mencurigai gelagat sahabat mereka.

_______

 





Stay [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang