Dia memang bukan cinta pertamaku.
Bukan juga seorang lelaki yang terlebih dahulu mengisi hati dan pikiranku. Tetapi dia cinta terakhirku, yang menuntunku melupakan seseorang yang pernah mengisi hatiku karena sebuah perbedaan. Perbedaan yang memang t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Setelah acara malam perpisahan selesai, Alfi mengantar Adira pulang.
"Ra besok ada acara?"
"Hmm.. Enggak kok Al kenapa?"
"Besok aku jemput kamu ya, sekitar jam lima-an"
"Ok say-ang,"
"Hahh apa tadi!?"
"Apaan, gak ada apa-apa kok,"
"Emang kita mau kemana besok?"
"Rahasia."
"Ihh Alfi nyebelin, baru juga jadian udah main rahasia-rahasiaan!" Adira kesal ia memalingkan wajahnya kesamping melihat jendela.
Alfi terkekeh. Lelaki itu memberhentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Loh kok berhenti?"
"Ehh.."
Wajah Alfi dan Adira hanya berjarak lima cm sangat dekat. Wajah Adira bersemu merah.
"Alfi mau ngapain!?" Adira maupun Alfi dapat merasakan hembusan nafas mereka.
Alfi tersenyum, lelaki itu mengambil rambut Adira yang menutupi sebagian wajah cantik cewek itu dan menyelipkannya ke belakang telinga.
"Pacar aku jangan ngambek ya!" katanya begitu lembut ditelinga Adira.
Setelah membuat Adira sport jantung, Alfi seolah terlihat biasa saja dengan ulahnya barusan. Dasar cowok aneh?
Mereka kembali melanjutkan perjalanan, dengan dihiasi lampu jalan dan kerlap-kerlip bintang dilangit.
"Astaga Alfi sadar! Kamu bukan muhrimnya." rutuk cowok itu dalam hati.
****
"Sudah sampai Ra, istirahat yang cukup ya."
"Pasti. Kamu hati-hati ya."
"Ok."
Adira membuka gerbang rumah dan berjalan masuk kerumah dengan langkah kecil.
"Ra!?"
Adira berhenti sejenak. Cewek itu balik kembali menghadap cowok yang terlihat tidak berekspresi, datar bin dingin melebihi dingin-nya malam yang menusuk tulang.
"Kenapa Al?"
"Malam"
Alfi tersenyum canggung, sebenarnya bukan kata itu yang ingin disampaikan, tetapi sangat sulit kata-kata yang sudah ada dikepala keluar.
Adira tersenyum, "Astaga Adira lupa ngucap selamat malam buat Alfi,Maaf ya!" Adira berjalan mendekati Alfi, "Selamat Malam Alfi-nya Adira, Mimpi indah ya sayang hehe."
Kata itu lagi, Alfi merasa bingung harus menjawab apa sekarang, apa ia harus membalas Adira dengan kata sayang juga?