Part 13

190 13 0
                                    

Happy Reading

______

                       ***
Mobil Alfi membelah jalanan, dinginya malam mulai menusuk tulang.

"Kalau kamu ngantuk tidur aja." kata Alfi disela sela malam.

Adira yang tidak fokus pun sedikit kaget.

"Eh, enggak kok." sahutnya.

"Udah izin sama Om, Tante belum?"

"Udah, malah kata papa kalau bareng kamu itu nggak pulang nggak masalah, mereka percaya."

"Haha.. Ada-ada saja." tawa Alfi menggema dimobil.

Mendengar itu. Adira merasa  bahagia.

Ini bukan yang pertama kali saat bersamanya Alfi tertawa lepas seperti itu. Jujur Adira senang melihat tawa Alfi  yang jarang sekali ia perlihatkan pada orang-orang.

Merasakan perhatian Alfi yang lagi-lagi kalau Alfi mempunyai sebutan cowok yang cuek terhadap sekitarnya.

Apa Alfi hanya melakukan padanya seorang, atau pada perempuan lain juga demikian?
Tapi sepertinya tidak. Alfi hanya terlihat care padanya.

"Kok gue jadi kegeeran gini ya?" pikir Adira mengacak rambutnya, sehingga terlihat sedikit berantakan.

Melihat Adira mengacak rambutnya Alfi bertanya,

"Kenapa?"

"Oh, enggak... Hehe" Adira canggung.

"Oh"

Kembali hening.

"Udah sampai rumah kamu nih!"

"Masuk dulu yuk?" Alfi mengangguk mengiyakan tawaran Adira, karena ia juga ingin berpamitan pada kedua orang tua cewek itu.

"Malam Om, Tante."

"Malam."

"Eh ada menantu!" ucap Reyhan tersenyum usil.

Alfi hanya tersenyum menanggapai ucapan Reyhan barusan. Sedangkan Adira menatap Papanya kesal.

"Udah deh Pa, jangan diusilin mulu Alfi nya." kata Reina mengetahui tatapan Adira yang tidak enak pada Alfi.

"Masuk nak Alfi!"

"Gak usah Tante, udah larut malam. Alfi mau pamitan sama Om dan Tante,"

Alfi menyalim tangan Reyhan dan Reina.

"Saya pimit ya."

"Makasih Al, hati hati dijalan." Alfi menganggu.

Setelah mobil Alfi sudah tidak terlihat lagi dipekarangan rumah Adira. Merekapun masuk.

"Cie, udah jadian belum?" sifat usil Papa Adira kembali lagi.

"Apaan sih Pa!" Adira memalingkan mukanya.

"Blushing tuh!"

"Ih Papa." tawa Reyhan dan Reina menggema di ruang keluarga Frederick.

                         ***

20 menit diperjalanan akhirnya Alfi sampai dirumahnya, setelah mengucapkan salam ia langsung disambut pelukan dari Aila.

"Kak Alfi kok lama banget pulangnya?"

"Maaf ya udah buat adik kakak yang bawel ini nunggu." jawab Alfi sambil mengelus puncak kepala Aila.

"Ih Ai gak bawel tau!"

"Jadi apa dong?"

"Imut!" kata Aila sambil menaruh kedua jari telunjuknya dipipi.

"Iya deh."

"Tadi Ai jalan-jalan bareng Ayah, kakak sih tadi nggak ikut hoo!"

"Maaf ya, lain kai pasti kakak ikut deh."

"Janji?" Aila mengangkat jari kelingkingnya dan Alfi menautkannya lalu berucap,
"Iya janji."

"Yaudah Aila tidur ya, besokan sekolah."

"Ok siap bos." Aila berjalan menuju kamarnya.

"Sudah pulang Al?" Alfi menyalim Andre.

"Iya Yah, Alfi duluan keatas ya?" Andre mengangguk.

"Coba saja kamu masih ada Rena, pasti kamu bakal senang melihat Alfi dan Aila sekarang." ucap lirih Andre sambil melihat bingkai foto istrinya.

_______

To be continued






Stay [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang