Part 11

216 15 0
                                    

Pagi ini aku bersujud pada rosariku, kamu bersujud pada sajadahmu, dua keyakinan satu hati, satu tujuan, kita tak akan bisa bersama!

***

Pagi yang cerah dihari Minggu. Hari dimana semua keluarga bisa berkumpul bersama dari segala kepenatan dan kesibukan yang membuat mereka memisahkan jarak, waktu, dan pertemuan.

"Zelvin!!" panggil Frans Ayah Zelvin dari ruang tamu.

"Iya Pa tunggu sebentar!" sahut Zelvin dari kamarnya yang berada dilantai dua.

"Kenapa lama sekali?"

"Maaf Pa tadi Zelvin cari ikat pinggang."

"Ketemu?" Zelvin mengangguk.

"Yaudah yuk Mama sudah nunggu dimobil."

Mobil Frans melaju membelah jalanan yang cukup ramai bila hari Minggu karena kebanyakan orang-orang menghabiskan pagi mereka dengan berlari-lari kecil atau berolahraga. Mobil tersebut menuju rumah ibadah Zelvin .

Keluarga Zelvin sudah sampai . Mengikuti acara-acara. Zelvin menyatukan kedua jemari tangannya seraya berdoa.

"Tuhan aku pagi ini datang padamu. Memanjatkan doa. Tolong sembuhkan lah mama dari sakit yang dideritanya, sehatkanlah ia seperti sediakala. Tuhan ini tentang perbedaan yang mustahil jika aku dan dia bersatu. Aku tidak mungkin pindah agama hanya gara-gara cinta. Aku tidak ingin segampang itu mengkhianati-Mu. Karena berarti akan segampang itu pula aku nanti meninggalkan dia. Aku tau Tuhan menyimpan yang terbaik dibalik semua ini."

***

"Ayah kok gabilang-bilang mau pulang!" ucap Aila antusias karena Ayah yang dirindukannya pulang dari dinas diluar kota.

"Ayah kan mau buat kejutan." katanya sambil mengelus puncak kepala Aila dengan manja.

"Ayah punya oleh-oleh nih.." Andre memberikan boneka beruang pada Aila dan Jam tangan pada Alfi.

"Terimakasih Yah!" ucap Alfi dan Aila

"Aila suka bonekanya. Nanti kalo Ai kangen Ayah Ai biasa peluk bonekanya." ucap Aila senang memeluk boneka pemberian Ayahnya.

Mendengar itu Andre merasa bersalah sekaligus sedih. Ia menyesal sebagai Ayah yang tidak bisa ada disaat anaka-anaknya membutuhkan dirinya.

"Maafkan Ayah ya Alfi,Aila. Ayah menyesal karena sudah menjaga jarak mekalian. Ayah sebenarnya menyibukan diri, menenangkan hati agar Ayah tidak terlalu merasa sesak, agar ayah tidak teringat lagi pada almarhum ibu kalian. Tetapi ingatan itu tidak bisa dihapus sesuka hati. Ayah janji akan selalu ada untuk kalian dan mengurangi kesibukan Ayah." ucap Andre merasa bersalah dan menatap dalam wajah anak-anaknya

"Alfi dan Aila ngerti kok Yah." jawab Alfi menatap haru pada Ayahnya.

"Bagaimana dengan sekolah kalian?"

"Baik Yah. Alfi sudah bisa beradaptasi."

"Kalo Ai?"

"Aila seneng Yah. Ai punya banyam temen baru diTK."

"Yasudah. Kalian jangan nakal disekolah. Hmm bagaimana kalo kita jalan-jalan kekebun binatang!"

"Ayo Yah Ai mau!"

"Maaf Yah, Alfi sepertinya nggak ikut."

"Yah. Kakak kok nggak ikut!" waja Aila langsung sedih.

"Kakak ada janji sama teman princess." Alfi meyakinkan Aila.

Ia memang ingin dan berniat mengajak seseorang kesuatu tempat hari ini. Sebenarnya ia ingin ikut ajakan Ayah nya tadi. Tetapi biarlah lain kali saja. Ia ingin agar Ayahnya dan Aila mempunyai waktu berdua saja.

"Aila jangan sedih. Lain kali pasti kak Alfi bisa ikut." bujuk Andre pada putri bungsunya.

Aila menatap Alfi seolah bertanya 'apa bener.?'

"Iya princess kak Alfi janji." Alfi menautkan kelingkingnya dengan kelingking Aila

"Yaudah Aila siap-siap gih!"

"Ok Yah!"

____

To be continued

Maaf kalo ada typo.

Stay [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang