4. KETEGUHAN LELAKI

610 54 14
                                    

By : Kikyo_nn

Budi melamun di balik meja kerja kantornya . Sudah 3 hari ini berlalu semenjak kejadian 'pernikahan mendadak' nya dengan Ani .

Sejak itu pula, Budi seolah hilang fokus dengan setiap apa yang dikerjakannya . Di tambah dengan Upik yang tiba tiba begitu sulit untuk di hubungi.

Saat Budi menghubunginya via phone, Upik malah memutuskan hubungan di antara mereka secara sepihak . Membuat banyaknya masalah terasa makin menggunung di kepala Budi.

Hufft..

Budi menghela nafas lelah . Jam kerja sudah berakhir 30 menit yang lalu, tapi Budi masih enggan untuk berdiri dan melangkah pulang menuju kost nya, Budi rasanya masih ingin berlama lama di kantornya .

Bukan karena dia terlalu cinta pada meja atau kursi kantornya, melainkan Budi harus menyiapkan mental lahir dan batinnya jika harus bertemu Ani yang kini sudah di pastikan dengan setia menunggu ke pulangannya .

Yaah.. Semenjak mereka sah menjadi suami istri secara agama, tingkah 'ajaib' Ani semakin menjadi jadi .

Semakin menjadi, Liar .

Flashback on..

*Hari pertama paska nikah paksa

"Di-- mau sampek kapan sih diem terus, jangan ngelamun aja dong. Terima takdir dan terimalah aku yang cantik, sexy, baik hati dan tidak sombong ini sebagai istrimu mas Budiku sayangg.." goda Ani di iringi dengan candaan agar bisa membuat  Budi tertawa, tapi hasilnya selalu, nihil.

Segala ucapan Ani seharian tak gubris oleh Budi. Hingga malamnya, seperti biasa mereka tidur di tempat terpisah. Budi di ranjangnya, sedangkan Ani di karpet tebal yang di gelarnya.

Sesaaat Ani berpikir, kemudian ikut berbaring di ranjang yang sama dengan BudI. Budi sempat protes tapi dengan santainya Ani berkata :

'tak akan pernah ku biarkan ranjang ini memisahkan kita mas Budi ku sayang. Sekarang aku adalah istrimu'

Dan lagi lagi Ani membuatnya panas dingin karena posisi tidur mereka yang kini hampir tanpa jarak .

"Di--"

"hmm"

"Ini kan malam pertama kita."

"Terus ?"
.
.
.
"ML yuk.."

Ajakan yang tentunya tak akan terwujud meski hanya di angan, karena Budi tak akan pernah melakukannya karena saat ini tak cinta di antara mereka .

*Hari kedua

Pulang kerja Budi membawa 2 bungkus nasi bebek untuk makan malam mereka . Budi memakan nasi bungkusnya dengan lahap sedangkan Ani malah asyik menatap setiap gerak Budi .

"kok gak di makan ?" tanya Budi yang hanya dijawab dengan gelengan Ani.

"kenapa ?gak suka ?"

"suka kok, tapi.. aku pengennya makan kamu Di--."

Tak dapat menjawab. Tulang bebek sukses masuk ke dalam tenggorokan Budi .

*Hari ini di pagi hari..

"Di-- susu kita habis nih." teriak Ani karena Budi yang sedang berada di dalam kamar mandi .

"Ya udah bikin teh aja." sahut Budi dengan suara tak kalah kencang .

Kebiasaan minum susu Ani sejak kecil memang tak pernah hilang, dan kini kebiasaannya itu malah di tularkannya kepada Budi .

A and B (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang