13. SUMBER PENYAKIT

455 53 3
                                    

Vote itu ga sulit kok.... Coba aja.... Pasti bisa 💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼😁😁😁.

======================================

Satu minggu kemudian...

"Masih ada pasien lagi Sis?" tanya Ani pada asistennya.

"Satu orang lagi dok" jawab Siska sambil memeriksa catatan di tangannya.

"Laki-laki?" tanya Ani melotot penuh semangat. Berharap pasien yang dimaksud Siska adalah Budi yang datang ke prakteknya seperti minggu lalu.

Siska terkekeh melihat semangat di wajah Ani. "Bukan dok. Pasiennya Empok Atik. Dan saya rasa kelinik kecantikan jarang mendapatkan pasien laki-laki dok".

"Owh" hela Ani kecewa. "Panggil dia masuk!".

"Dokter mengharapkan Mr. B datang lagi ke klinik kita ya?" Goda Siska.

"Apa dia tidak pernah lagi datang ke sini Sis?" tanya Ani penasaran.

"Sejak minggu lalu dia tidak pernah lagi datang ke klinik kita dok. Apa kalian benar-benar bermusuhan dok?" Tanya Siska yang selalu penasaran dengan apa pun urusan Ani.

"Entahlah Sis. Seminggu ini dia menghilang tak pernah muncul lagi. Jangankan menghubungi ku, membalas emali ku pun dia tidak mau" Kecewa Ani karena setelah Budi meninggalkannya di warung bakso seminggu yang lalu, Budi tak pernah lagi menghubungi Ani.

"Dokter mengirim email pada Mr.B?, Email apa?" tanya Siska si Ratu Kepo penuh selidik.

"Aku hanya mengirim draf artikelnya yang telah ku koreksi. Tapi dia tak membalas emailku, meski pun hanya untuk mengucapkan terimakasih" Sesal Ani karena Budi menghilang darinya.

"Dokter sudah mencoba menelpon atau SMS dia?"

"Whaaaat?... Gengsi dong. Masa iya aku yang harus menelpon dia duluan"

"Iya sih, dokter benar. Mr. B akan semakin besar kepala kalau dokter lebih dulu menelponnya" Siska seolah-olah berpikir menelaah masalah Ani.

"Ah...sudah!, cepat kau panggil Mpok Atik  masuk. Jangan kita keasikan ngobrol". Sadar Ani yang hampir melupakan Empok Atik pelanggan setianya.

Siska nyengir merasa bersalah karena ikut andil membawa Ani menjadi asik ngobrol.

"Eh, tapi beberapa hari belakangan ini, saya sering melihat Mr.B nongkrong di cafe sebrang jalan klinik kita dok!" Lapor Siska yang kebetulan sering melihat Mr.B di cafe seberang klinik ketika dia diminta oleh Ani untuk membeli minuman di cafe tersebut.

"Kau yakin?" tanya Ani tak percaya jika Budi tak mau mampir untuk menyapanya, padahal Budi sering berada di cafe dekat kliniknya.

"Hemmm" angguk Siska, kemudian membuka pintu untuk memanggil Empok Atik.

Keesokkan harinya...

Ani memasuki cafe di seberang kliniknya, setelah mendapat info dari asistennya bahwa Budi sudah ada di dalam cafe tersebut.

"Tiga cup cappucino!" pesan Ani pada barista yang telah siap untuk menerima pesannya.

"90.000" Jawab si barista yang juga merangkap sebagai kasir.

A and B (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang