"Aku belum melupakan mu, ga tau kalau sore😑😑😑. Sore yang menjemput malam. Malam yang membuat aku terlelap menutup mata. Mungkin hari ini, esok, atau untuk selama-lamanya"
Mr. B
======================================
Ani baru saja menyelesaikan sarapan sehatnya, salad buah dan segelas jus mengkudu segar nan nikmat. (author ga pernah coba ini minuman, tapi karena emak author suka minum ini jus... Kemungkinan enak)**
Setelah menyelesaikan sarapannya dan membersihkan piring kotornya, Ani meraih jas putih dan tas kulit elegan, yang akan dia bawa ke klinik kecantikan miliknya.
Ting Tuuung...
Suara bel berbunyi, Ani yakin seseorang pasti berada di depan pintu rumahnya. Lebih tepatnya rumah kakaknya, Musa Pradipa.
Ani memang tingal di rumah kakaknya sejak mulai melanjutkan kuliahnya di Jogja. Dan setahun lalu kakak Ani pindah ke Padang untuk membuka cabang rumah sakit milik keluarga mereka.
Ani bergegas membuka pintu rumah minimalisnya, berharap si mas tukang air galon mengantarkan air pesanannya.
Pintu terbuka, seorang wanita dengan tampang frustasi menyelonong masuk ke dalam rumah Ani, celangak-celinguk langsung masuk ke ruang dapur tanpa memperdulikan Ani yang melongo menatapnya heran.
"Gila.... Gila... Wartawan sinting setres itu memang gila" omel Sari sambil membawa koran pagi di tangannya, langsung duduk di kusi makan Ani. Sari menenggak sisa jus Ani.
"Maaf nona rumah ini ada pemiliknya!" Tegur Ani yang merasa tak dianggap oleh Sari.
Sari menyengir kuda ketika melihat wajah jutek Ani "Sorry!. Aku terlalu emosi dengan Mr. B"
"Dia berulah lagi?" tanya Ani mengambil posisi duduk kembali di kursi makanya.
"Kamu lihat sendiri ulahnya!" Sari menyerahkan koran pagi pada Ani. "Ini nhi ocehan wartawan sinting itu" Sari menunjuk salah satu halaman koran yang memuat artikel tentang dirinya.
Ani mempertajam penglihatannya untuk membaca artikel yang di tunjukan sahabatnya itu.
"Gila benar si Budi" komentar Ani setelah membaca beberapa paragraf artikel yang ditulis oleh Mr. B.
"Tau noh, mantan suami kamu sakit jiwa benar" timpal Sari.
"Whaaat?, mantan suami?" proses Ani.
"Lah.... Politisi bapaknya si Mr. B itu kemaren bilang, kalau kamu pernah menjadi istri anaknya". Sebuah ide cemerlang muncul di kepala Sari. "Kamu ga pernah bilang kalo status kamu JANDA".
"Dengar ya Ri!, aku dinikahkan secara ga sah oleh masyarakat, karena mereka salah paham tentang hubungan aku dan Budi. Dan itu udah 3 tahun yang lalu. Dan... Dan salah paham itu berlangsung hanya tiga hari". Ani terbata menjelaskan, mengingat betapa hancur dan bodohnya dia saat itu, saat dimana perasaan bodohnya yang sangat besar untuk memiliki Budi.
"Kau pasti ditinggal nikah oleh wartawan gila itu" ckckckck Sari berdecak dengan ekspresi sangat iba pada Ani. Sari bisa memanfaatkan Ani. Sari harus membuat Ani merasa dirusak harga dirinya. "Nasibmu ternyata lebih menyedihkan dari pada aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
A and B (End)
RomanceIni cerita tentang romansa Ani dan Budi, dua anak manusia yang bertemu dengan peramal tua yang mengikat jodoh mereka. Mereka terjebak untuk mengikuti pahit getirnya takdir mempermainkan nasib mereka. Hingga akhirnya mereka menyerah dan pasrah, pada...