"Jika aku lelah mencintaimu, aku akan istirahat. Bukan kah, jika kita lelah seharus nya istirahat. Jadi, jika aku lelah aku akan beristirahat."
-Farah Nariswari-
---
Farah tidak bisamenahan kegelisahannya menunggu. Bahkan waktu telah menunjukkan jam 12 malam. Faiz harus nya belajar dari Cinderella, pulang sebelum jam 12 malam. Apakah suaminya itu benar-benar sangat betah berada ditempat kekasih nya?Mengapa sesuatu yang haram tampak lebih menarik dari pada yang halal?
Farah langsung tenang saat ia mendengar deru mesin mobil milik Faiz memasuki perkarangan rumah. Ia bahkan tanpa sadar tersenyum sumringah. Ia bersyukur Faiz tidak menginap, karena jika pria itu menginap. Sungguh, ia tidak akan tenang jika tidak menyusul tentu saja.
"Bagaimana lamaran mu apa diterima?" Tanya Farah lembut setelah pria itu memasuki ruang tamu tempat ia menunggu Faiz.
Mulai sekarang ia akan berusaha melepaskan Faiz dan membiarkan pria itu mengejar Fakhira. Ia hanya akan berdoa, bahwa suatu hari nanti Faiz akan melihatnya dan mengerti perasaan nya. Mendukung Faiz untuk mengejar wanita lain, bukan berarti ia menyerah. Hanya saja ia ingin Faiz memilih sendiri mana yang baik bagi suaminya itu.
Faiz mendengus kesal dan menatap tidak suka kearah Farah.
"Sepertinya ditolak, terlihat dari wajah mu yang nampak memprihatinkan." Sambung Farah berdiri dan melepaskan jasa Faiz lalu menuntun nya ke meja makan.
"Kamu ingin kopi? Aku dengar kopi baik untuk membuat mu terjaga. Kamu harus banyak berpikir dan bekerja keras untuk membuat nya menerima lamaran mu." Seru Farah berpura-pura baik-baik saja dihadapan Faiz.
"Tanpa kamu minta pun aku akan bekerja keras untuk membuat Fakhira menerima lamaran ku. Jadi kamu tidak perlu repot untuk mengingatkan ku." Kesal Faiz menatap Farah dingin.
"Aku tidak meminta hanya mencoba mendukung mu. Siapa tau kamu sadar bahwa aku juga selalu ada untuk kamu." Kekeh Farah lalu membuatkan kopi untuk Faiz.
Faiz tersenyum kecut dan membuang pandangan nya.
"Mau aku temani? Orang bilang minum kopi tidak baik sendirian." Kata Farah setelah menyerahkan kopi itu kehadapan Faiz.
"Jangan sungkan aku tidak keberatan." Sambung Farah membuat Faiz lagi-lagi mendengus kesal.
"Kamu tidak lelah?" Tanya Faiz membuat Farah tersenyum lebar.
"Tentu saja menunggu itu lelah. Tapi setelah melihat kamu, lelah itu menjadi semangat. Aku pikir sebaik nya kamu tidak menjadikan jam pulang cinderella sebagai kebiasaan mu. Karena aku tidak bisa menjamin untuk tidak menunggu mu dan menjadi lelah." Balas Farah tersenyum lucu.
"Maksud ku, mencintai ku." Kata Faiz membuat Farah menahan malu karena ia telah terlalu pede dan berharap Faiz menanyakan keadaannya.
"Jika aku lelah mencintai mu, aku akan beristirahat. Bukan kah, jika kita lelah seharus nya istirahat. Jadi, jika aku lelah aku akan beristirahat." Balas Farah tersenyum manis.
"Kenapa tidak berhenti saja?" Tanya Faiz dingin.
"Mengapa harus berhenti mencintai suami ku sendiri, jika aku berhenti. Maka pahala yang aku dapatkan juga akan berhenti. Aku ingin ke surga bersama kamu." Jawab Farah lalu berdiri menuju tempat memasak.
"Kamu tidak perlu memasak untuk ku. Aku sudah makan malam bersama Fakhira." Ucap Faiz saat Farah menuju dapur.
Farah tersenyum manis menatap Faiz.
"Aku tidak berniat memasak untuk mu, aku ingin memasak untuk diri ku sendiri. Aku tau Fakhira pasti memasak untuk mu." Balas Farah tersenyum manis lalu memasak nasi goreng sosis untuk dirinya sendiri karena ia melupakan makan malam nya sendiri karena menunggu Faiz pulang.
Faiz kikuk karena telah salah paham dan dengan pede nya mengatakan hal itu pada Farah. Mereka bersahabat sejak kecil namun menjadi asing saat kesalahpahaman terjadi. Terbesit rasa bersalah pada Farah, karena ia telah menampar istrinya itu untuk pertama kalinya.
"Boleh aku bertanya?" Sambung Farah dengan senyuman.
Faiz mengangguk, jika ia bilang tidak Farah pasti juga akan selalu mendesaknya.
"Benarkah Fakhira meninggalkan mu, karena aku mengaku tunangan mu waktu itu?" Tanya Farah hati-hati sambil mengiris bawang dan sosis.
"Apa kamu merasa bersalah pada nya?" Tanya balik Faiz pada Farah.
"Mengapa aku harus merasa bersalah, bukan kah itu benar." Jawab Farah tersenyum lalu menuangkan nasi goreng sosis buatannya dan membagi nya menjadi dua piring.
"Aku pikir kamu pasti lapar, jarak rumah dan tempat tinggal kekasih mu cukup jauh. Ditambah kamu di tolak, pasti hal itu membuat mu berpikir keras. Banyak berpikir akan menyebabkan seseorang mudah lapar." Tambah Farah lalu menyerahkan nasi goreng sosis buatan nya kepada Faiz. Sebenarnya ia ingin memasak untuk Faiz bukan hanya dirinya saja.
"Aku tidak lapar. Sekalipun aku ditolak, aku tidak akan berhenti berjuang untuk memiliki Fakhira Ra. Dia, wanita yang tidak bisa digantikan oleh siapapun. Mungkin dia hanya ingin memberikan kamu waktu, untuk bersama ku disisa pernikahan kita. " Tutur Faiz membuat Farah menaham air matanya.
"Apa kekasih mu tidak takut jika aku berhasil membuat mu mencintai ku, jika dia memberikan waktu lagi untuk ku menjadi istri mu? Seharus nya dia mengambil posisi ku secepatnya, siapa tahu kamu akan berubah dan mencintai ku. Bukankah hati bisa berpaling dengan mudah jika Tuhan berkendak?" Tanya Farah tersenyum lembut menatap Faiz.
Faiz bungkam dan juga menatap Farah intens.
"Sepertinya aku terlalu pede. Membuat mu jatuh cinta tidak lah mudah. Apalagi berpaling dari nya, sungguh mustahil. Apakah kamu ingin dia menerima lamaran mu secepatnya?" Seru Farah tersenyum perih.
"Tentu saja, itu yang selalu aku tunggu." Balas Faiz datar.
"Berpura-pura lah mencintai ku, jika kamu terlihat mencintai ku. Aku yakin tanpa ragu dia akan menerima mu. Apa kamu ingin menunggu lebih lama lagi? Apa kamu ingin aku semakin mencintai mu? Aku hanya mencoba memberikan saran untuk mu. Terkadang seorang wanita akan gusar dan menjadi gelisah jika orang yang ditolaknya berkali-kali menemukan wanita lain. Bukan kah kamu harus mencoba teori itu?" Kata Farah memberikan penawaran untuk Faiz.
Membuat Faiz terdiam dan memikirkan tawaran tersebut.
---
Berpura-pura lah Mencintai ku, siapa tahu kamu akan menikmati nya dan mencintai ku pada akhir nya.
Ada yang setuju, bahwa terkadang wanita akan merasa ketakutan saat orang yang dulu ditolak nya mati-matian menemukan wanita lain! Dan bahkan mungkin ia akan menyesal. Ada yang setuju dengan statement diatas?

KAMU SEDANG MEMBACA
Alhamdulillah Berjodoh
Tâm linh"Maaf karena aku, tidak bisa mencintai kamu secara sembunyi-sembunyi. Karena mencintai mu secara terang-terangan adalah usaha ku untuk memperjuangkan mu menjadi miliki ku." -Farah Nariswari- "Perempuan itu harus punya sifat malu yang tertanam dalam...