"Kata orang berjalan sendirian itu menakutkan, jadi bersama itu lebih baik."
- Faiz Dirgantara----
Faiz meminta pada Gilang untuk menyiapkan rapat dadakan dengan para para petinggi mengenai masalah yang sedang terjadi di perusahan anak cabang yang sedang di kelola oleh Gilang sebagai direktur. Gilang mengatakan bahwa ada manajer yang membuat nama baik perusahan menjadi tercoreng karena perilaku nya yang tidak beretika. Karena dengan berani nya melecehkan sekretaris nya sendiri. Benar-benar aib. Bahkan hal tersebut membuat saham mereka jatuh drastis karena skandal tidak senonoh itu.
Farah yang berada disamping Faiz merasakan aura kemarahan pada wajah pria itu. Mengapa suami nya menjadi sangat menakutkan?
Bahkan setelah mereka memasuki ruangan rapat bersama para petinggi semakin membuat aura kemarahan Faiz menjadi. Benar-benar membuat jantung nya naik turun. Gilang memaparkan dengan jelas segala bukti mengenai pelecehan yang dilakukan manejar kepada sekretaris hingga media mengetahui nya. Para petinggi pun sangat kecewa pada Marchel yang didakwa itu. Karena mereka sangat menyayangkan kinerja pria itu sangat lah baik namun ternyata tidak dengan etika dan perilakunya.Faiz langsung memecat Marchel dan mem-blacklist pria itu dari dunia perkerjaan karena Faiz telah memasukkan Marchel kedalam daftar hitam agar semua perusahan tidak menerima pria itu untuk bekerja. Dan memerintahkan Gilang agar bukti itu diserahkan ke pihak yang berwajib agar Marchel menyerahkan diri karena perbuatan nya yang tidak beretika. Dan Faiz juga akan menanggung biaya dan kompensasi untuk korban pelecehan dari karyawan nya. Serta Faiz meminta Gilang untuk menangani media dan meminta permohonan maaf secara tulus kepada korban.
Setelah rapat selesai Faiz membawa Farah untuk keruangan nya dan memerintahkan para karyawan untuk menyiapkan pertemuan bersama investor yang akan memberikan suntikan dana untuk pembangunan Villa mereka.
Farah menjerit kaget karena jemari nya digenggam oleh Faiz saat mereka telah berada didalam ruangan.
Faiz terkekeh saat Farah kaget bukan main karena ia menggenggam tiba-tiba jemari istri nya itu. Bukankah mereka sahabat, mengapa Farah begitu lucu dan mudah kaget di sentuh olehnya.
"Kalo mau latihan bilang dulu. Aku mudah kaget jika kamu yang melakukan nya." Tutur Farah sedikit kesal atas tindakan Faiz yang tiba-tiba.
"Mengapa harus bilang dulu, untuk menyentuh istri ku." Balas Faiz tersenyum manis, lalu membawa Farah untuk beristirahat di sofa ruangan nya.
Farah ingin menjerit namun ia tahan. Faiz benar-benar memerankan sandiwara mereka dengan total. Seperti nya ia tidak memiliki harapan untuk dipertahankan lebih lama lagi disidi Faiz tentu nya. Karena setelah ini, ia yakin Fakhira akan secepatnya menerima lamaran Faiz dan menjadi istri dari orang yang ia cintai.
"Sebentar lagi, Dzuhur. Istirahatlah. Aku akan mengambil wudhu lebih dulu." Pamit Faiz sambil mengelus puncak kepala Farah yang tertutup hijab.
Farah menatap kepergian Faiz menuju tempat wudhu di dalam ruangan suaminya itu dengan perasaan hangat. Dan jangan lupakan, jantungnya selalu berdetak kencang bahkan rasanya ingin loncat dari tempat nya. Saat mata suami nya itu menatap teduh kearahnya. Tidak ingin terbawa perasaan yang lebih dalam lagi, ia memilih beranjak dan menyusul Faiz untuk berwudhu.
"Kamu duluan saja." Kata Farah setelah selesai berwudhu dan menemukan Faiz masih menunggunya padahal suara Adzan di mushola kantor telah bergema untuk memanggil para karyawan beribadah.
"Kata orang berjalan sendirian itu menakutkan, jadi bersama itu lebih baik." Balas Faiz lalu berdiri dan menarik ujung hijab Farah agar mengikuti nya menuju Musholla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhamdulillah Berjodoh
Spirituelles"Maaf karena aku, tidak bisa mencintai kamu secara sembunyi-sembunyi. Karena mencintai mu secara terang-terangan adalah usaha ku untuk memperjuangkan mu menjadi miliki ku." -Farah Nariswari- "Perempuan itu harus punya sifat malu yang tertanam dalam...