"Kata ayah saya, jangan mendekat apalagi jatuh cinta pada pria yang membuat mu menangis. Karena pria seperti itu tidak layak untuk dicintai apalagi diperjuangkan."
---
Fakhira menatap kekasihnya dengan tatapan miris. Benarkah Faiz semudah itu untuk meninggalkan nya. Sungguh ia Benar-benar menyesal telah meminta Farah untuk membuat Faiz jatuh cinta. Ternyata ia tidak bisa melepaskan Faiz begitu saja. Ia tidak mampu dan tidak akan pernah. Karena Faiz adalah hidup nya dan milik nya. Ia punya alasan mengapa ia selalu menolak lamaran Faiz, bukan karena tidak mencintai Faiz tetapi ada sesuatu penghalang yang jika ia berani mengambil Faiz dari genggaman Farah semua rahasia yang ia tutup rapat akan terbuka dan ia tidak yakin Faiz akan memaafkan kesalahan fatal yang ia lakukan. Oleh sebab itu ia hanya berani bersembunyi dibalik status simpanan tanpa perlu mengintervensi atau mengambil alih posisi ratu atau istri sah milik Farah Nariswari.
Ia memang meminta Farah dengan sombong nya dan berpura-pura kuat dan terlihat meremehkan perasaan Faiz. Namun semua itu hanya lah pertahanan nya untuk melindungi diri dari seorang Farah Nariswari. Seseorang yang selama ini selalu membuat nya iri dalam segala hal. Karena Farah selalu dikelilingi oleh orang-orang yang ia inginkan. Bukan kah ia tidak jahat, ia hanya meminta sedikit kebahagiaan yang di miliki Farah. Tidak semua hanya sebagian.
"Aku tidak percaya kamu setega ini. Kenapa tidak bilang pada ku. Jika kamu ingin berpisah. " Kata Fakhira menangis pedih.
Aku menolak mu bukan karena tidak cinta. Aku ingin kamu menunggu." Tambah Fakhira menatap Faiz sendu sambil terisak.
"Sampai kapan aku harus menunggu mu?" Faiz balik bertanya dengan tegas.
"Tolong tunggu sebentar lagi. Tunggu aku yang sedang berusaha mengubah diri ini untuk menjadi lebih baik agar merasa pantas mendampingi mu." Pinta Fakhira memeluk Faiz erat, sangat erat dan tidak ingin melepaskan nya untuk siapa pun.
"Aku tidak bisa menunggu lagi. Sudah cukup aku menghabiskan waktu ku untuk melamar mu. Aku perlu jawaban karena hati ku juga punya kapasitas seberapa lama ia bisa menunggu." Bisik Faiz pelan pada kekasihnya itu.
Sebenarnya Farah tidak beranjak meninggalkan Faiz dan Fakhira ia memantau kedua nya dengan bersembunyi. Ia tidak bisa meninggalkan suami nya bersama wanita lain. Ia tidak sanggup dan tentu nya ia pun tidak akan tenang jika tidak melihat Faiz.
"Menikah lah dengan ku." Ungkap Faiz melepaskan pelukan Fakhira dan menatap wanita didepan nya dengan lembut.
"Ini lamaran terakhir yang akan aku tawarkan pada mu. Aku akan melupakan mu dan belajar untuk mencintai istri ku. Jika malam ini kamu menolak nya." Sambung Faiz tegas.
Ia harus melakukan nya, jika tidak ia akan semakin menyakiti Farah. Pernikahan mereka tidak bisa berdampingan dengan perselingkuhan yang ia lakukan. Maka sudah seharusnya ia berlaku tegas pada Fakhira agar mereka bisa membangun kebahagiaan secara terang-terangan. Bukan sembunyi-sembunyi seperti yang selama ini mereka berdua lakukan.
Farah yang mendengar ucapan lantang Faiz untuk melamar Fakhira membuat hati nya tersiksa. Benar-benar menyakitkan. Hatinya diliputi ke irian pada Fakhira yang bisa mendapatkan tawaran manis itu dari Faiz. Sedangkan ia sungguh menyedihkan. Ia hanya dibantu oleh perjodohan. Dan hal itu pun tidak membuat Faiz, mencoba menerima cinta nya, sekali pun mereka adalah sahabat sejak kecil. Faiz tetap menolak nya berkali-kali. Bahkan mendorong nya tanpa belas kasihan agar pergi dari hidup suami nya itu. Air mata nya tidak dapat dibendung sejak tadi. Tangisan nya adalah bukti bahwa malam ini adalah duka paling menyakitkan dalam hidupnya.
"Kata ayah saya, jangan mendekat apalagi jatuh cinta pada pria yang membuat mu menangis. Karena pria seperti itu tidak layak untuk dicintai apalagi diperjuangkan." Ucap seorang gadis muda yang memakai seragam pelayan.
Farah menjadi malu dan sungkan pada pelayan tersebut. Karena harus menyaksikan kan adegan romantis yang disuguhkan oleh suami nya bersama wanita lain. Bukankah ia benar-benar terlihat menyedihkan.
"Pernah dengar, bahwa cinta itu buta? Seperti nya itu adalah benar. Walaupun seseorang yang saya cintai memilih wanita lain, namun dengan bodohnya perasaan saya tidak pernah berubah dari cinta menjadi kebencian." Balas Farah pelan, takut jika Faiz dan Fakhira mendengar percakapan mereka.
Gadis muda itu terkekeh pelan, dan menatap istri majikan nya dengan senyuman manis. Dan mereka kembali fokus untuk mendengar jawaban Fakhira atas lamaran yang Faiz tawarkan.
"Aku bersedia menikah dengan mu." Balas Fakhira lembut. Ia akan memikirkan rahasia nya nanti. Ia juga ingin bahagia, jika ia menolak. Faiz mungkin akan berhenti menunggu dan mencintai nya. Sampai kapan ia harus meminta Faiz untuk menunggu nya? Bukan kah masalah itu hanya lah masalah lalu. Ia tidak perlu takut, Liam hanya mengancam nya. Ia bisa menawarkan sebuah kesepakatan pada pria itu. Mereka akan sama-sama mendapatkan keuntungan. Karena ia tahu bahwa Liam mencintai Farah seperti ia mencintai Faiz.
Faiz yang mendengar lamaran nya diterima oleh Fakhira tersenyum gembira dan haru tentu nya. Rencana nya tidak sia-sia. Saran Farah memang ada benar nya. Ia jadi teringat Farah, apakah istri nya itu sedang menangis karena harus mengikhlaskan pernikahan mereka dengan perpisahan. Farah adalah sahabat paling kuat yang ia miliki. Farah pasti baik-baik saja karena mereka berdua lah yang merencanakan ini.
---
Sedih nggak part kali ini? Ada yang nangis nggak ya🤣
Ada yang bisa nebak, kira-kira Liam punya senjata apa buat ngacam Fakhira?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhamdulillah Berjodoh
Spiritüel"Maaf karena aku, tidak bisa mencintai kamu secara sembunyi-sembunyi. Karena mencintai mu secara terang-terangan adalah usaha ku untuk memperjuangkan mu menjadi miliki ku." -Farah Nariswari- "Perempuan itu harus punya sifat malu yang tertanam dalam...