"Mending nerima lamaran orang yang mencintai kamu. Dari pada nungguin orang yang kamu cintai untuk ngelamar kamu. Karena menunggu itu melelahkan."
---
Wanita dengan hijab panjang menutup dada itu mencoba tersenyum dan menyakin dirinya untuk tetap bersemangat. Ia tidak bisa memaksakan Faiz untuk tetap disisinya dan mempertahankan rumah tangga mereka. Ia sangat tahu bahwa Allah sangat membenci perceraian namun Allah juga menghalalkannya. Jika ia tetap mempertahakan rumah tangganya maka Faiz akan selalu memasuki lubang dosa atas perselingkuhan yang suaminya itu lakukan. Ia telah berusaha agar Faiz tetap mempertahakannya dan tidak memilih wanita lain. Tetapi Faiz menolak dan mendorong nya untuk menjauh.
Bukankah ia tidak boleh egois dan seharusnya ia mengikhlaskan suaminya dan wanita itu untuk mengikat janji suci yang Allah tegaskan untuk orang yang saling mencintai. Sudah seharusnya Faiz dan Fakhira keluar dari zona yang haram. Mereka harus bersatu dalam ikatan yang suci yaitu pernikahan dihadapan Tuhan.
"Senyum, semangat dan bersyukur." Seru Farah dengan antusias. Ia akan berusaha melupakan perasaan nya. Ia ingin hari ini menjadi proses dirinya untuk belajar move on dari Faiz Dirgantara. Ia tidak ingin membuat Faiz selalu terbebani dengan perasaan nya sudah cukup sampai disini. Ia harus bangkit dan mencoba belajar ikhlas. Karena kata orang makna cinta yang sesungguhnya adalah mengikhlaskan dan melihatnya baik-baik saja sudah cukup.
Farah melirik jam tangan nya, waktu dzuhur masih satu jam lagi. Ia ingin mampir ke cafe lovanella terlebih dahulu. Ia belum siap langsung pulang kerumah ayahnya. Ia hanya tidak ingin menangis lagi.
Farah tersenyum haru saat Terra, sahabat nya mengangkat karton berwarna pink dengan tulisan 'Farah Nariswari, i miss you ' ia memang memberitahu Terra bahwa ia akan ke Bali untuk menemani Faiz yang sedang ada proyek besar disana. Namun ia tidak tahu jika Terra akan menyambutnya seperti ini. Dan ia tidak habis pikir dimana Terra tahu bahwa ia akan pulang hari ini. Apakah Faiz memberitahu Terra untuk menjemput nya?
"Gimana udah bikin, ponakan belum buat gue?" Bisik Terra setelah Farah menghampirinya. Farah langsung mencubit gemas pipi gembul sahabat nya itu.
Terra sangat manis ditambah hijab panjang berwarna pink yang ia pakai. Terra sama seperti dirinya sangat menyukai hal-hal yang berbau pink.
"Kamu bikin sendiri aja mau nggak? Nanti aku bilang sama bang Gemilang kalo kamu pengen cepat dilamar." Balas Farah membuat Terra mendelik tajam.
"Cinta gue cuma untuk Fauzan Arham seorang." Ucap Terra tertawa geli. Ia pun tidak yakin apakah ia benar-benar cinta pada Fauzan atau hanya sebatas kagum.
Farah terkekeh pelan, ia sangat tahu bahwa Terra sangat menyukai Fauzan sejak SMA sama sepertinya yang mencintai Faiz. Namun Terra memilih memendam nya dan tidak mengejar secara terang-terang. Terra hanya mengejar secara diam-diam dan menyeimbangkan langkah secara sembunyi-sembunyi.
"Mending nerima lamaran orang yang mencintai kamu. Dari pada nungguin orang yang kamu cintai untuk ngelamar kamu. Nanti kalau bang Gemilang, udah nemu wanita lain kamu jangan nyesel ya." Nasehat Farah sambil menarik tangan Terra untuk segera menuju mobil sahabat nya itu.
"Lo pinter banget ya, ngepromosiin abang lo sama gue. Disogok apasih lo sama bang Gemi buat nerima dia." Balas Terra sewot bahkan ia tidak sadar jika telah sangat kencang membanting pintu mobil kesayangannya.
"Suap menyuap itu haram, aku ikhlas banget bantuin abang untuk jadiin kamu wanita yang akan memegang black card dia. Siapa tau kan, nanti aku kecipratan dari kamu." Ucap Farah setelah mereka memasuki mobil.
"Lo kira gue supir." Sembur Terra karena Farah duduk dibelakang.
"Loh, aku kira kamu supir baru nya keluarga Dirgantara." Balas Farah tenang sambil terkekeh geli.
"Enak aja, gue jemput lo atas perintah tuan Liam Adiraksa, ogah gue kalo Faiz yang minta. Mending gue suruh dia sendiri jemput lo." Tutur Terra kelepasan karena sangat kesal. Ia tidak terlalu menyukai keluarga Dirgantara. Tentu karena ada Faiz didalam nya. Ia sangat tidak suka Faiz karena selalu menyakiti Farah sahabatnya.
Farah tersenyum dan mendudukkan diri nya disamping Terra. Ternyata bukan Faiz yang meminta Terra untuk menjemput nya melainkan Liam.
"Liam sama kamu itu ibarat cahaya tau nggak. Selalu ada saat aku merasa gelap." Sahut Farah menatap Terra sangat serius.
"Nggak usah sok manis deh lo. Geli gue." Kekeh Terra lalu memfokuskan dirinya untuk menyetir.
"Kamu nggak marah kan, karena dulu aku ninggalin Liam buat Faiz?" Tanya Farah hati-hati.
"Gue marah, sedih dan kesal karena lo dengan berani nya menolak sepupu gue yang super tampan itu. Kurang apalagi dia dimata lo?" Ucap Terra sambil tertawa geli karena telah memuji Liam. Padahal jika mereka bertemu selalu saja ingin berantem.
"Kurang teliti aja aku waktu itu." Balas Farah dengan tawa yang kencang. Akhirnya mereka tertawa bersama.
"Jangan lupa kasih bintang lima ya." Kata Terra setelah mereka sampai didepan cafe lovanella.
Farah lagi-lagi tertawa geli atas tingkah Terra. Ia berjanji akan bercerita pada Terra nanti mengenai permasalahan yang sedang terjadi antara ia dan Faiz.
---
Liam udah pernah, ditolak farah. Menurut kalian gimana guys?
Ooh iya nanti kita bakalan ketemua sama couple Terra dan Gemilang. Tunggu ya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhamdulillah Berjodoh
Spiritual"Maaf karena aku, tidak bisa mencintai kamu secara sembunyi-sembunyi. Karena mencintai mu secara terang-terangan adalah usaha ku untuk memperjuangkan mu menjadi miliki ku." -Farah Nariswari- "Perempuan itu harus punya sifat malu yang tertanam dalam...