Bab 21: Kejutan untuk Liam

5.1K 254 9
                                    

"Jangan lama-lama ngegantung anak orang, menunggu juga ada batas nya. Nanti setelah orangnya berpaling, susah untuk memintanya memutar arah."
-Aluna Adiraksa-

---

Wanita dengan gamis biru langit itu, mendengus sebal. Kedamaiannya harus terusik dengan perintah kanjeng mami, untuk mengantarkan sebuah kue hasil percobaan sang mami untuk tante Luna--Bundanya Liam.

Bertemu dengan pemilik hotel broken heart, adalah hal yang harus ia hindari karena ia tidak ingin diberikan tausiyah yang amat panjang. Sebab ia sangat yakin jika maminya telah bercerita mengenai ia yang belum menjawab lamaran Gemilang. Tante Luna dan kanjeng mami itu ibarat dua kubu yang suka bersatu dalam mendesak nya agar secepatnya menerima lamaran Gemilang. Dua wanita yang sangat ia sayangi itu, selalu mengatakan bahwa menolak pria yang sholeh lagi berakhlak mulia akan membinasakan dirimu.

"Assalamualaikum." Ucap Terra Pelan, setelah sampai didepan meja resepsionis hotel patah hati. Rumah kedua, bunda Liam. Tidak seperti biasanya, bunda Liam tidak berada di meja resepsionis. Hanya ada karyawan nya saja. Padahal biasanya tidak pernah absen untuk menyambut tamu ya sendiri.

Ia baru menyadari setelah melihat pemberitahuan yang terpampang jelas disamping meja resepsionis, bahwa hotel patah hati sedang disewa oleh seseorang yang ingin melamar kekasihnya. Ia yakin tante Aluna ikut membantu persiapan itu. Bunda Liam benar-benar pekerja keras.

"Selamat datang di hotel patah hati. Ada yang bisa saya bantu? Apakah anda ingin curhat, dan solusi mengenai permasalahan hati? Disini menyediakan sesi konsultasi bagi yang sedang mengalami galau. Dijamin balik dari sini anda akan menjadi bahagia." Kata Aluna mengejutkan keponakan nya itu.

Terra yang sudah sangat mengenal suara dan ilmu marketing Bunda Liam langsung mengarahkan tatapan kepada si pemilik suara.

"Mohon maaf. Saya sedang mencari pemilik hotel, bukan dokter cinta." Balas Terra dengan gaya gokilnya.

Aluna tertawa kencang lalu menepuk pundak keponakan nya itu dengan kencang.

"Bunda dapat pesan, dari mami kamu. Dia bilang jangan lama-lama ngegantung anak orang, menunggu juga ada batas nya. Nanti setelah orangnya berpaling, susah untuk memintanya memutar arah." Beritahu Aluna lalu membawa Terra untuk mengikuti nya menuju halaman belakang.

"Jangan diculik Bun, Tata cuma mau ngasih kue bikinan mami buat bunda." Bisik Terra karena Aluna membawa nya menuju taman belakang.

"Bunda perlu bantuan kamu." Balas Aluna.

Terra tiba-tiba menghentikan langkah nya saat melihat siapa yang sedang duduk santai didepan mereka. Fauzan  yang menyaksikan kedatangan Terra mendadak menatap wanita itu dengan seksama.

"Tata pulang aja deh bun." Rengek Terra mencoba melepaskan diri dari tangan Aluna--bunda Liam.

"Nggak bisa, kamu harus bantu bunda. Jangan harap kamu bisa pulang dengan selamat dari hotel ini." Ancam Aluna lalu tersenyum pada Fauzan dan teman-temannya.

"Kenapa nggak minta Farah aja bun, dia kan ahli nya dalam hal membantu bunda." Balas Terra menolak keras. Ia masih sayang hati nya. Jika ia membantu bunda Liam, maka tamat lah riwayatnya. Jantung dan hatinya, mungkin tidak akan baik-baik saja. Jika harus berdekatan dengan Fauzan, Ia tidak sanggup dan tidak akan bisa.

"Bantu orang kan pahala Ta. Ini juga buat abang kamu loh." Sahut Farah sambil membawa nampan berisi minuman. Lalu melenggang meninggalkan Terra dan tante Aluna menuju tempat Fauzan dan teman-temannya.

Sebenarnya setelah kejadian melow di sore hari bersama keluarga nya. Kedua orang tuanya dan Gemilang tentunya. Mengusul kan ia untuk menemui tante Aluna--ibunda Liam Adiraksa, agar bisa mendapatkan sesi konsultasi mengenai urusan hati. Namun ia malah terjebak dalam konsep kejutan untuk Liam. Tante Aluna mempersiapkan sebuah lamaran untuk putra sematawayang nya, agar secepatnya nya menikah. Karena beliau telah berhasil menemukan seorang wanita yang sepertinya sangat cocok untuk Liam jadikan calon istri. Maka beliau mempersiapkan semua nya. Dan karena itulah beliau mengundang teman-teman Liam sekaligus mantan kekasih dari putra nya itu.

"Ini kejutan buat abang kamu, bunda ngelamar mantan kekasih dia buat dijadikan istri." Beritahu Aluna membuat Terra menggeleng tidak setuju.

"Jadi ini alasan bunda, ngundang semua temen-temen nya bang Liam. Ya Allah bunda, istighfar bun. Bang Liam kalo tau kejutan bunda, dia bisa syok tau." Sahut Terra sangat tidak setuju mengenai kejutan yang di persiapkan oleh Aluna--bunda Liam.

"Pokoknya kamu harus bantu bunda. Dia nggak bakal marah kalo kamu juga ikut." Balas Aluna lalu mengambil kue yang di bawa Terra, yang ia pesan dari Dinda.

"Kia, kenalin ini Terra." Panggil Aluna pada Kiana, sosok wanita yang ingin ia jodohkan dengan putranya.

"Tata udah kenal bun, Kia kan juga satu sekolah sama Tata." Sahut Terra males karena ia kurang menyukai Kiana. Walaupun perempuan didepan nya telah banyak berubah.

Kiana tersenyum manis, atas reaksi Terra. Sepertinya Terra masih tidak menyukainya karena dulu ia pernah meninggalkan Liam.

"Oh ya, kalo gitu temenin Kia. Tante mau jemput Liam dulu. Jagain calon mantu bunda." Pamit Aluna meninggalkan Terra dan Kiana yang masih berdiri tidak jauh dari Fauzan dan teman-teman nya.

"Sebenarnya gue lagi cari Farah, ponsel dia jatuh. Mau gue balikin tapi orangnya ngilang mulu sejak tadi " Beritahu Kiana pada Terra.

"Sini, biar gue yang ngasih sama Farah. Lo gabung aja sama yang lain." Sahut Terra lalu mengambil ponsel yang ada ditangan Kiana.

Kiana mengangguk lalu meninggalkan Terra dengan senyuman manis yang tidak pernah luntur. Karena sebentar lagi Liam akan menjadi milik nya. Dan Farah tidak akan bisa mengambil Liam dari nya.

---

Faiz tersenyum lebar, ia benar-benar tidak bisa menahan senyuman di sudut bibir nya. Karena ia berhasil menculik Fakhira untuk pulang ke Jakarta malam ini juga menggunakan jet pribadi miliknya. Namun Fakhira nampak sangat kesal pada nya. Kekasihnya itu hanya menampilkan wajah masam sejak tadi. Kata-kata manis yang ia lontarkan tidak mampu meruntuhkan dinding kekesalan wanita nya itu.

"Tindakan kamu adalah kejahatan. Kamu menculik ku tanpa izin!" Sembur Fakhira kesal tanpa mau menatap kearah Faiz yang sejak tadi tidak berhenti tersenyum disudut bibir pria itu.

Ia benar-benar kesal, Faiz mengatakan akan pulang ke Jakarta besok pagi. Namun, sekarang pria itu malah menculik nya dimalam hari untuk pulang ke Jakarta. Dan yang semakin membuat nya dongkol ialah ia hanya memakai pakaian tidur dengan sadal jepit. Bukankah ia akan bertemu dengan kedua orang tua Faiz. Ia tidak sanggup untuk membayangkannya. Bagaimana jika mereka akan berpikiran bahwa ia dan Faiz telah melakukan hal yang menjijikan dan melanggar norma agama. Setidak nya pandangan seseorang selalu nampak pada apa yang terlihat. Maka penilain kedua orang tua kekasih nya itu bisa dipastikan akan bertambah buruk pada nya. Dan tentu nya nilai dirinya semakin minus. Ditambah status nya, sebagai simpanan dari seorang pria yang sudah beristri.

Cup!

Faiz langsung mendaratkan kecupan singkat di puncak kepala Fakhira. Membuat kekasihnya itu menahan malu.

"Aku hanya ingin mempercepat kepulangan kita, dan mempersiapkan diri untuk menemui kedua orang tua ku." Beritahu Faiz lalu meraih tangan Fakhira kewajahnya.

Fakhira tersenyum dan mengarahkan jemarinya untuk memindai wajah Faiz dengan leluasa. Ia tidak bisa membayangkan jika wajah yang selalu menatap nya penuh cinta seperti sekarang akan meninggalkan nya. Ia benar-benar tidak sanggup.  Tidak ada yang bisa mengambil dan memiliki Faiz selain diri nya. Farah Nariswari sekali pun. Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi kembali. Sudah cukup waktu itu ia mengalah, tapi kali ini ia tidak akan membiarkan Farah merebut kedudukannya dihati Faiz. Dia tidak akan membiarkan nya. Apapun akan ia lakukan agar Faiz semakin membenci Farah dan tidak ada lagi tempat bagi Farah dihati Faiz.


---

Jangan lupa vote and comment guys. Aku sayang kalian🤍


Alhamdulillah BerjodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang