bab 19 : Terbongkar

5.3K 256 3
                                    

"sifat yang paling mengerikan pada diri manusia adalah merasa lebih baik dari orang lain."

---

Faiz menghelan nafas frustasi. Karena asisten Ayahnya memintanya untuk segera pulang ke mansion dan menjelaskan perselingkuhan nya dan Fakhira. Ia tidak habis pikir, bagaimana Dirgantara--Ayahnya mengetahui perselingkuhan yang ia lakukan. Ia benar-benar menutup nya dengan sangat rapat sampai hari ini.  Namun semuanya kacau sebelum ia menjelaskan nya sendiri pada sang ayah. Mungkin kah Farah mendahuluinya dan mengadu kepada orang tuanya. Untuk membalas rasa sakit yang telah ia torehkan pada wanita itu. Bukankah mereka telah sepakat, bahwa ia yang akan menjelaskan secara langsung mengenai permasalahan dalam rumah tangga mereka. Dan sekarang ayah nya, menyuruh nya untuk membawa Fakhira kehadapan mereka. Mengapa Farah melakukan hal sejahat ini kepada nya dan Fakhira.

"Mari kita bertemu mereka. Cepat atau lambat semuanya pasti akan terbongkar. Sudah saat nya kita menjelaskan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pasti akan mengerti." Kata Fakhira lalu memeluk Faiz dengan erat untuk menyalurkan ketenangan pada kekasihnya itu.

"Aku pasti akan melindungi mu. Jangan pergi, tetap lah disamping ku." Balas Faiz lembut.

"Pasti, aku akan selalu disamping mu apapun yang terjadi." Ucap Fakhira tersenyum dan melepaskan pelukan nya.

"Siapkan dirimu kita akan pulang ke Jakarta besok." Beritahu Faiz lalu mendaratkan ciuman singkat ke hidup mancung milik Fakhira.

Gemilang menatap Farah yang sejak tadi hanya diam setelah berpamitan dengan teman-teman nya. Ia juga tidak tahu, mengapa bunda dan ayah mereka ingin ia menjemput Farah untuk pulang ke mansion.

"Nggak semua masalah bisa disimpan sendiri. Adakala nya kamu harus berbagi, agar masalah itu bisa diselesaikan. Hati dan pikiran kamu juga punya kapasitas untuk menyimpan nya." Kata Gemilang sambil nyetir mobil miliknya.

"Berjuang untuk dicintai oleh orang yang kamu cintai itu harus sabar. Tapi jika dia meminta mu untuk mundur, maka lakukan lah seperti yang dia minta. Jika kamu terus melangkah maju, kamu akan tersesat dijalan kesedihan. Cinta yang kamu berikan padanya mungkin akan membuat dia menyesal suatu hari nanti. Namun penyesalan yang dia tujukan pada mu atas penolakan yang dia berikan, adalah cinta yang kadaluarsa. Karena dia telah terlambat." Sambung Gemilang karena Farah tidak menghiraukan perkataan nya.

Ia sangat tahu apa yang Farah alami. Faiz tidak mencintai adiknya. Namun Farah terus berjuang. Hingga ia pun tidak mampu untuk menghentikan Farah agar berhenti dan menjauh dari kehidupan Faiz Dirgantara.

Bukannya jawaban yang keluar dari mulut Farah, melainkan isak tangis yang begitu menyayat hati. Farah tidak bisa menyimpan nya sendirian. Ia tidak kuat lagi berpura-pura terlihat baik-baik saja dihadapan keluarga nya. Gemilang langsung menepikan mobil nya dan berhenti.

"Rara menyerah bang. Rara akan berhenti berjuang untuk dicintai oleh Faiz. Rara sadar, Rara telah maksa Faiz untuk nerima perjodohan orang tua kita bang. Rara yang menghalangi Faiz untuk bersama orang yang dia cintai bang. Rara mengaku salah bang. Rara yang egois karena ingin Faiz bukan yang lain." Beritahu Farah disela-sela tangisan nya.

"Rara membuat Faiz tersiksa bang, karena Faiz nggak pernah cinta apalagi suka Rara sebagai perempuan. Faiz hanya melihat Farah sebagi seorang sahabat tidak lebih. Tapi dengan bodohnya, Rara nggak pernah nyerah. Apalagi berhenti untuk jatuh cinta dan mengejar Faiz. Tapi hari ini dan seterusnya nya, Rara akan belajar mengikhlaskan Faiz bang. Rara ingin Faiz bahagia dengan wanita yang dia cintai bang. Rara nyerah untuk mempertahankan pernikahan kami bang. Rara hanya akan membuat Faiz terjerumus dalam perkara haram. Jadi Rara yang akan menyerah bang." Sambung Farah dengan tangisan yang semakin kencang. Gemilang memeluk adik nya dengan erat untuk menyalurkan ketenangan.

"Kamu berhak bahagia dan dicintai. Sudah cukup perjuangan kamu Ra. Abang nggak bakalan biarin kamu untuk perjuangin Faiz lagi. Cukup sampai disini Ra. Hati kamu, dan air mata kamu sangat berharga untuk diberikan pada pria yang tidak layak untuk ditangisi." Balas Gemilang menahan gejolak amarah yang menguasai hati nya.

"Jangan sakiti Faiz bang, dia juga tersiksa. Rara yang salah, Rara yang harus abang marahin bukan Faiz." Ucap Farah sambil menghapus air mata nya yang berjatuhan.

"Dengan satu syarat." Bisik Gemilang pada Farah sambil tersenyum lalu membantu adiknya itu menghapus sisa-sisa air mata yang masih tertinggal.

"Nggak pakai rukun sekalian bang." Balas Farah kesal menatap Gemilang.

Gemilang langsung menyentil jidat adiknya itu dengan pelan.

"Rara kan baru patah hati, bukan nya disayang malah disentil sih bang." Cerca Farah lucu dengan wajah sembab nya.

"Biar kamu cepat sadar, mencintai tanpa dicintai itu memilukan." Balas Gemilang telak.

Farah mendelik kesal dan memberikan cubitan maut nya pada Gemilang. Membuat pria itu meringis pelan.

"Cinta itu tumbuh tanpa permisi dan memilih siapa yang akan kita cintai." Ucap Farah tak mau kalah.

"Pinter banget sih ngelesnya. Bilang aja kalo kamu yang bandel. Ngikutin perasaan mulu sih. Kalau udah ditolak, mundur dong. Jangan maju terus, sakit kan." Kesal Gemilang pada Farah, namun ia lebih kesal pada Faiz.

"Ya udah deh, Rara yang bandel. Jadi syaratnya apaan bang?" Tanya Farah menyerah, daripada ia yang terpojok mending mengaku kalah lebih baik.

"Jika suatu saat Faiz akan menyesal dan meminta mu kembali, jangan pernah berbalik terus lah melangkah." Jawab Gemilang dengan sangat serius.

---

Tuh dengerin nasehat Gemilang, mencintai tanpa dicintai itu memilukan!!!

Ya udah jangan lupa vote and comment di part ini.


Alhamdulillah BerjodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang