Bab 10 : Hadiah yg menyakitkan

7.8K 388 0
                                    

"Hadiah yang paling menyakitkan adalah saat cinta mu dibalas dengan pengkhianatan."

---

Faiz bersama para pelayan mendekorasi halaman belakang rumah dengan berbagai hiasan yang cantik dan lucu namun tetap sederhana. Secara diam- diam Ia ingin memberikan kejutan dan hadiah kepada Farah atas jasa istrinya itu yang telah membantu proyek besar milik nya. Bunga mawar merah dan lilin memenuhi area halaman. Farah seperti nya masih kelelahan setelah kepulangan dari cafe. Karena ia tidak menemukan Farah keluar dari kamar sejak tadi. Seperti nya istri nya itu hanya melakukan sholat didalam kamar nya tanpa berniat keluar. Terbukti dari sejak sholat Ashar hingga isya Farah tidak ikut berjamaah di lantai dua. Namun demi hadiah yang ia persiapkan, ia tidak akan menghampiri Farah. Kecuali setelah menyelesaikannya.

"Beritahu istri saya untuk menemui saya secepatnya di halaman belakang. Dan jangan lupa hubungi seseorang yang saya minta untuk datang halaman belakang." Perintahkan Faiz pada pelayan nya.

Pelayan wanita itu mengangguk patuh dan tersenyum sedih menatap majikan nya. Dan bergegas memberitahu istri majikan itu nya.

Farah yang mendengar Faiz meminta nya untuk menemui nya dihalaman belakang. Merasa gugup, ia ketakutan. Bagaimana jika Faiz ingin berpisah secepatnya dengan nya. Ia sungguh belum menyiapkan mental nya mengenai perpisahan yang akan Faiz utarakan pada nya.

Namun ketakutan nya sirna saat suara merdu Faiz yang menyanyikan lagu milik Ed Sheeran yang berjudul photograph. Dan tentu nya petikan gitar yang semakin membuat Faiz mempesona. Suara merdu itu mengalun indah seindah halaman belakang rumah yang sudah di sulap menjadi sangat romantis dengan lilin dan bunga mawar yang bertebaran diarea halaman. Boleh kah ia pingsan saja? Ia benar-benar kesulitan bernafas saat Faiz benar-benar memberikan hadiah seindah ini pada nya. Apakah ini mimpi? Jika ini mimpi, ia milih untuk tidur sepanjang hari saja jika mimpi nya seindah ini.

Faiz mendekat kearah istrinya yang menatap nya tidak percaya sambil menyanyikan lagu Ed Sheeren yang berjudul photograph dengan semyuman manis.

"Aku ingin belajar menerima pernikahan kita. Dan berusaha mencintai kamu, seperti yang kamu lakukan untuk ku selama ini. Aku hanya tidak ingin menyesal seperti yang Liam katakan." Ungkap Faiz setelah selesai menyanyikan lagu yang ia nyanyikan.

Namun kedatangan seseorang yang menyusul ke halaman belakang tempat mereka berada, membuat Farah sadar bahwa mereka hanya sedang melancarkan aksi sandiwara untuk saling mencintai. Apakah Faiz harus melakukan hal seperti ini. Ia baru aja ingin menangis haru dan bahagia atas hadiah yang Faiz berikan, namun harus berganti dengan tangisan menyakitkan. Hati nya sesak, memenuhi rongga dada.

"Aku ingin Fakhira menyadari secepatnya. Aku hanya tidak ingin terlambat dan menyia-nyiakan waktu kami." Bisik Faiz memeluk Farah erat. Farah menahan diri untuk tidak menangis dan menjerit atas kejutan yang luar biasa ini. Hatinya terluka namun tidak berdarah. Seperti tersayat tetapi tidak nyata. Tetapi menimbulkan perasaan yang amat menyakitkan.

"Aku mengerti, boleh aku menangis haru agar akting kita berhasil." Balas Farah dengan berbisik pada Faiz berpura-pura tidak terusik pada kedatangan seseorang yang tak lain adalah Fakhira.

Ia benar-benar menumpahkan air matanya di pundak Faiz dan memeluk suami nya itu dengan erat. Ia ingin mengingat setiap jengkal lekuk tubuh dan wajah Faiz yang memeluk nya. Ia ingin menyimpan nya menjadi kenangan suatu hari nanti.

Faiz mengangguk dan mengelus puncak kepala Farah yang tertutup hijab dengan lembut. Lalu mengarahkan tatapan pura-pura terkejut saat menemukan Fakhira berdiri menyaksikan kebersamaan nya dengan Farah. Ia memang merencanakan nya sejak rapat berlangsung yaitu dengan mengambil ponsel milik Fakhira agar kekasihnya itu menemui nya untuk mengambil ponsel yang telah ia curi secara diam-diam. Sesuai dugaannya. Rencananya berjalan sangat mulus dan terarah.

"Maaf aku tidak tahu jika ada seseorang yang sedang menunggu suami ku. Kamu pasti perpikir bahwa aku adalah wanita cengengkan? Aku memang mudah menangis, apalagi mengenai perubahan suami ku." Kata Farah mendekat kearah Fakhira bersama Faiz yang menggenggam jemari nya erat.

Fakhira tersenyum kecut dan menahan gejolak cemburu yang mulai menguasai hatinya. Ia tidak percaya Faiz akan melakukan ini pada nya hanya karena ucapan Liam. Apakah perkataan itu mengandung mantra agar Faiz memutuskan nya karena ia selalu menolak lamaran pria itu. Benarkah hati Faiz tidak memilik kapasitas yang lebih lama lagi untuk menunggu nya?

"Kamu pasti ingin mengambil ponsel milik mu kan. Karyawan dikantor ku, mengira bahwa ponsel itu milik istri ku jadi mereka mengantarkan nya ke rumah kami. Jadi aku menghubungi tempat mu menginap dan nyuruh mereka untuk memberitahu kamu, aku takut kamu cemas. Dan aku tidak menduga jika kamu akan mengambil nya malam ini juga. Bukankah masih ada hari besok sebelum kamu pulang ke Jakarta." Jelaskan Faiz tersenyum pada Fakhira yang ingin sekali menangis.

Farah yang mengerti melepaskan tangan nya dari genggaman Faiz dan meminta izin undur diri untuk memberitahu para pelayan agar bisa membuat kan minum bagi Fakhira alias kekasih suaminya. Yang menjadi tamu mereka kali ini.

---

Gimana rasa nya, jika kalian di posisi Farah? Sedih nggak?

Menurut kalian jahat nggak sih faiz?

Alhamdulillah BerjodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang