"Mampir lah nanti bersama kekasih mu, ketempat ku. Agar aku sadar kamu telah memilih yang lain setelah berpisah dari ku. Dan aku akan mengingat mu sebagi kenangan bukan lagi harapan."
-Farah Nariswari-
---
Faiz menghelan nafas lelah setelah menerima telpon dari pihak kantor mengenai Jessica dan tim yang menangani proyek pembangunan sebuah Villa tidak bisa mendampingi nya untuk bertemu Investor dari perusahan tempat Fakhira bekerja karena mengalami kecelakaan dan harus dilarikan ke rumah sakit karena harus di rawat intensif.
"Ternyata benar kata orang bahwa menunggu kabar dari seseorang yang kamu cintai bisa menyebabkan kelelahan serta memberikan efek samping wajah yang memprihatinkan untuk dipandang." Ucap Farah setelah melihat wajah Faiz yang nampak murung setelah menerima telpon.
"Jessica dan tim yang menangani proyek kali ini mengalami kecelakaan dan mereka tidak bisa menyusul untuk menemui kita. " Sahut Faiz menghelan nafas frustasi.
"Bolehkan aku ikut membantu, dan mempelajari proyek kalian. bukankah besok waktu pertemuan mu dengan investor. Artinya aku masih punya waktu untuk mempelajarinya, aku bersedia menjadi sekretaris dadakan tanpa syarat." Balas Farah merasa iba pada Faiz. Karena ia pikir proyek kali ini sangat penting bagi suaminya.
Faiz tersenyum melihat tingkah Farah, melihat Farah seperti ini membuat nya mengingat kebersamaan mereka yang selalu saling membantu dan mempelajari masalah masing-masing dimasa lalu.
"Jika proyek kita berhasil, aku akan mengabulkan permintaan mu." Janji Faiz dengan senyuman tulus.
"Deal!!" Seru Farah tersenyum sumringah.
Wajah Farah sangat serius dan antusias mengenai penjelasan Faiz tentang proyek yang besok akan mereka bincangkan bersama investor. Ia benar-benar takjub mengenai proyek besar yaitu ingin membangun sebuah Villa.
Ia merasa insecure dengan pencapaian yang sedang Faiz raih dalam mengembangkan usaha properti dan real estate keluarga nya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab. Benar-benar suami idaman. Dan andaikan Faiz mencintai nya, namun itu sangat mustahil karena ia pun merasa tidak lah lebih hebat dari seorang Fakhira Agista si sekretaris CEO perusahan Adiraksa yang terkenal hingga kancah internasional itu.
Sedangkan ia hanya wanita biasa yang sedang mengelola cafe Lovanella milik nya. Tanpa ingin ikut terlibat pada urusan bisnis milik orang tua nya, karena ia merasa tidak tertarik dan hanya ingin mengelola cafe milik nya dengan tenang. Ia tidak ingin ribet karena itulah ia hanya membebankan hal tersebut pada Gemilang-- abang satu-satunya.
"Kamu masih seperti dulu, sangat suka belajar dan tantangan." Kata Faiz mengelus puncak kepala Farah yang tertutup hijab.
Farah menahan nafas karena jantung nya sungguh bereaksi hanya dengan sentuhan kecil dari Faiz.
"Tapi tidak sehebat kamu." Sahut Farah tersenyum gugup karena Faiz menatap nya dengan lembut.
"Bagaimana cafe lovanella, apakah semakin ramai?" Tanya Faiz membuat Farah tersenyum antusias karena ia sangat mencintai cafe yang ia rintis bersama Terra Swastamita sahabat nya sejak SD.
Farah mengangguk antusias, karena cafe nya selalu ramai. Ia sangat bersyukur.
"Mampir lah nanti bersama kekasih mu, ketempat ku. Agar aku sadar kamu telah memilih yang lain setelah berpisah dari ku. Dan aku akan mengingat mu sebagi kenangan bukan lagi harapan. Jadi berjanjilah kamu akan mengajak kekasih mu ke cafe lovanella milik ku." Balas Farah memalingkan wajah nya dari Faiz agar tidak mengeluarkan air mata karena terus menatap wajah tampan itu.
Faiz terkekeh dan menggeleng kuat.
"Aku tidak ingin mendapat makian dari Terra. Kamu tau sebar-bar apa dia selama ini." Kata Faiz menolak dan tersenyum membuat Farah mau tak mau terkekeh pelan.
Terra memang sangat membenci Faiz Dirgantara. Sahabat nya selalu mengatakan bahwa Faiz adalah sosok yang nyaris sempurna. Terra sangat kesal akan hal itu karena sahabat nya itu akan menjadi tempat nya mencurahkan segala rasa cemburu saat para gadis mencoba mendekati Faiz waktu itu. Ketampanan, kecerdasan dan kekayaan itu melekat pada seorang pria bernama Faiz Dirgantara. Dan yang semakin membuat Terra membenci Faiz adalah Farah juga ikut jatuh cinta sangat dalam hingga dengan konyol nya menerima perjodohan dengan Faiz tanpa memikirkan bagaimana perasaan Faiz untuk nya.
"Tenang saja, aku akan meyakinkannya." Tutur Farah tersenyum lebar sambil memperagakan tangan layak nya orang yang sedang berpidato.
"Bagaimana jika Terra tidak percaya?" Tanya Faiz sedikit kesal atas perkataan Farah. Namun dengan cepat ia menepis nya. Bukankah bagus jika Farah tidak lagi jatuh cinta dengan nya.
"Dia akan akan percaya dan tidak akan memaki mu dan kekasih mu. Kami akan menyambut kalian sebagai seorang teman di cafe lovanella." Jawab Farah dan tersenyum tulus menatap Faiz yang juga menatap nya dengan pandangan yang sangat sulit diartikan bagi hatinya.
---
Sejauh ini, menurut kalian Farah itu bodoh nggak karena masih mencintai orang yang tidak mencintai nya?
Menurut kalian, jika cinta kita ditolak. Harus kah kita mundur? Terlebih pria yang kita cinta adalah suami sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alhamdulillah Berjodoh
Spiritual"Maaf karena aku, tidak bisa mencintai kamu secara sembunyi-sembunyi. Karena mencintai mu secara terang-terangan adalah usaha ku untuk memperjuangkan mu menjadi miliki ku." -Farah Nariswari- "Perempuan itu harus punya sifat malu yang tertanam dalam...