Bab 13 : Mulai Bimbang

7K 334 0
                                    

"Hati itu memang mahal, jika diberikan tanpa kompensasi atau feedback, ia akan mengalami kerugian yaitu patah hati sendirian."
-Farah Nariswari-

---

Faiz menghelan nafas gusar, ia merasa serba salah. Ingin pulang namun Fakhira meminta nya untuk tetap menginap. Ia menghelan nafas gusar, ia merasa serba salah. Ingin pulang namun Fakhira meminta nya untuk tetap menginap. Ia merasa bimbang. Bahkan pikiran nya kini tertuju pada keadaan Farah. Apakah sahabat nya itu baik-baik saja setelah kepergiannya.

Fakhira mengeratkan genggaman tangan Faiz dan mencari posisi paling nyaman dipangkuan kekasihnya itu untuk beristirahat. Ia ingin Faiz tetap bersama nya dan menemaninya. Ia takut jika Faiz pulang, maka dirinya lah yang akan ditinggalkan. Ia tidak akan pernah melepaskan Faiz pada siapa pun.

Faiz mencoba memindahkan Fakhira yang tertidur dipangkuan nya. Ia ingin pulang dan memastikan keadaan Farah. Ia takut istrinya menunggu. Ia harus menjelaskan sesuatu dan memulai pembicaraan serius mengenai perpisahan mereka.

Dengan gerakan perlahan Faiz mengambil kuncil mobil milik nya namun sebelum benar-benar keluar ia mendaratkan kecupan singkat di puncak kepala Fakhira dan mengelus nya dengan lembut dan hati-hati.

Namun Faiz tidak menyadari jika kekasihnya tidak tidur. Fakhira membuka mata nya saat Faiz menutup pintu kamar nya dengan hati-hati. Ia hanya berpura-pura tidur. Bahkan ia berniat terjaga sepanjang malam untuk memastikan bahwa Faiz akan tetap bersama nya tanpa perasaan bimbang dan tentu nya dengan sengenap keyakinan telah memilih nya tanpa harus memikirkan Farah Nariswari.

Dan nyatanya Faiz memilih menyusul Farah. Ia benar-benar ketakutan jika setiap Faiz pulang menemui Farah maka perasaan Faiz untuk nya akan berubah. Air matanya menetes tanpa sadar.

Benarkah ia terlambat? Karena banyak bertingkah dan dengan sombong nya menatang Farah agar membuat Faiz jatuh cinta. Dan sekarang setelah Faiz memilih meninggalkan nya dan menyusul keadaan Farah, ia menjerit tidak terima.

Bahkan ia mengatakan dengan congkaknya akan melepaskan Faiz, kekasihnya jika pria itu jatuh cinta pada Farah. Tetapi ia tidak bisa melepaskan Faiz, walaupun pria itu mulai memiliki perasaan lebih untuk istrinya.


Faiz melangkah kan kaki nya tergesa-gesa kedalam rumah. Para pelayan mengucap syukur karena tuan mereka memilih pulang dari pada menginap dengan ular betina alias selingkuhan majikannya.

Faiz mengarahkan pandangan nya pada jam dinding, dan lagi-lagi ia pulang lewat dari jam 12 malam. Cinderella menjadi kehilangan dandan mewajnya karena melewati jam sakral itu, lalu apa yang akan menimpa nya karena ia juga melewati jam petaka itu?

Farah selalu mengingatkan nya agar tidak menjadi kan jam petaka Cinderella sebagai kebiasaan untuk pulang.

Dan benar saja, sepertinya petaka juga menimpanya karena rumah milik nya tiba-tiba menjadi gelap seketika. Ia menjadi semakin gusar, bagaimana jika ini penyerangan dari saingan bisnis atau musuh keluarganya. Ia ketakutan, bukan tentang kesalamatan nya tetapi keamanan Farah istrinya yang juga berada di rumah. Ia tidak menyesal memilih pulang, karena jika ia memilih menginap, maka penyesalan dihatinya pasti akan menjadi mimpi buruk dihidup nya kerena tidak mampu melindungi Farah untuk yang terakhir kali nya sebagai seorang suami.

Faiz menggeram kesal karena ponsel nya tidak bisa digunakan untuk menerangi jalan menuju tempat Farah berada. Ia benar-benar kesal karena disaat genting seperti ini ponselnya malah mati.

Brak!

Faiz meringis pelan, karena baru saja menghantam sebuah tembok saking gelap nya. Namun sebuah tangisan yang ia pikir dari arah dapur menyadarkan nya untuk segera berhenti mengeluh sakit akibat kelalaian nya. Ia bergerak cepat untuk berjalan ke arah dapur di mana suara tangisan tadi terdengar oleh nya. Langkah nya semakin gusar saat benda pecahan jatuh. Ia benar-benar khawatir pada Farah. Apa ia terlambat untuk melindungi sahabat nya itu?

"Kamu kuat Farah, semua nya akan baik-baik saja. Move on itu gampang asal kamu berusaha." Seru Farah namun tangisan nya tak mau berhenti. Hatinya mengalami luka yang tak kasat mata. Tidak berdarah namun menimbulkan kesakitan. Ia baru menyadari bahwa hati itu memang mahal, jika diberikan tanpa kompensasi atau feedback, ia akan mengalami kerugian yaitu patah hati sendirian.

Tangisan Farah semakin kencang karena disaat seperti ini, ia Benar-benar kacau ditambah mati lampu dadakan disaat ia sedang ingin mencicipi masakan yang baru saja ia selesai masak. Namun sayang harus jatuh kelantai. Sungguh malam yang sangat suram, seperti hatinya yang menjadi suram setelah Faiz memutuskan memilih wanita lain. Pernikahan mereka benar-benar miris. Ternyata jatuh cinta sendirian itu tidak enak, karena sangat memprihatikan.

Suara tangisan yang Faiz dengar semakin dekat dengan keberadaan nya.

Bugh!

Ia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang yang ia yakini adalah Farah. Hingga wanita itu menjerit kaget akibat perbuatan nya.

"Cobaan apalagi ini Tuhan?" Teriak Farah kencang agar para pelayan menyusul nya. Karena ia takut seseorang yang baru saja menabrak nya adalah maling. Benar kan?

"Maaf, aku tidak melihat mu." Kata Faiz lalu mendekat kearah istrinya.

Farah jatuh membentur pinggiran dapur. Ditambah menginjak pecahan piring yang jatuh sebelum nya. Ia benar-benar ingin memberikan apresiasi atas kejadian menyedih kan malam ini. Ada kalimat yang pas untuknya. 'Sudah jatuh tertimpa tangga lagi' Sungguh malam yang sangat menyedihkan dan membuat nya patah hati. Dan lagi-lagi dia berhalusinasi mendengar suara Faiz mendekat. Benar-benar harapan yang mustahil terjadi.

"Siapa kamu? Jangan bilang, kalo kamu adalah orang jahat. Tolong jangan sakiti saya. Malam ini saya, telah merasakan kesakitan yang luar biasa. Bisa skip aja nggak, keberadaan saya. Jika kamu ingin maling, maling saja. Saya nggak akan ganggu. Anggap saja saya tidak ada, tolong jangan hiraukan saya." Pinta Farah langsung bangkit tanpa memperdulikan rasa sakit di telapak kakinya.

Faiz yang mendengar perkataan Farah menahan tawanya. Tanpa pikir panjang ia langsung menarik Farah dengan kencang membuat istrinya itu menjerit meminta lepaskan namun ia tetap membawa tubuh Farah kearah nya. Dan tanpa ia sadari tarikan yang ia lakukan sangat kencang hingga bibir mungil milik Farah mendarat tepat dibibir nya seketika. Dan pada saat ini juga lampu mansion mereka menyala tiba-tiba.

Farah membulatkan matanya saat pria yang tengah mencium bibir nya adalah Faiz. Ia tiba-tiba  ingin pingsan saja, bahkan sesak nafas dan sakit perut bersamaan.

"Maaf." Ungkap Faiz lalu melepaskan Farah dari pelukan nya. Ia merasa kikuk dan hatinya tiba-tiba berdesir saat bibir mungil itu tidak sengaja menempel dibibirnya. Untuk pertama kalinya ia mencium istrinya.

Farah tersenyum cangung atas apa yang terjadi barusan. Ia tidak menyangkan akan seperti ini. Ia takut Faiz akan marah pada nya, karena untuk pertama kali nya mereka berciuman sebagai suami istri.

"Aw--" Ringis Farah setelah menyadari bahwa telapak kaki nya mengeluarkan darah.

Melihat hal itu Faiz tanpa pikir panjang langsung menggendong Farah sambil berteriak kencang memanggil para pelayan untuk membawa kotak obat menuju ruang tengah untuk membersihkan luka sahabat kecil nya alias istri nya.

---

Farah kasian banget ya, udah disia-siain di tabrak lagi. Ibarat nya udah jatuh ketimpa tangga lagi.

Buat kalian yang merasa kasihan silahkan berikan open donasi dengan cara vote and comment!

Alhamdulillah BerjodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang