PROLOG

16.3K 1.1K 179
                                    

Saat seseorang telah menemukan sebuah naungan. Saat dia benar-benar merasakan sebuah kenyamanan. Maka semua pengorbanan bukanlah hal yang akan ia perhitungkan.

Hatinya begitu lembut menerima semua hujatan. Bahkan kepada seseorang yang selalu berkata kasar.  Menyadari akan masalalu bawaan dalam hidupnya yang kelam. Masalalu yang akan selalu melekat dalam dirinya. Dan tak akan pernah bisa hilang. Karena waktu adalah sesuatu yang tak bisa di putar ulang. Maka dari itu,  diam adalah satu-satu nya peredam.

Diam,  bukan karena dia lemah. Bukan juga karena dia tak bisa melakukan perlawanan. Diam nya adalah sebentuk rasa hormat kepada sosok yang telah memberinya kesempatan hidup kedua.  Sekalipun sosok itu adalah seseorang yang akan sering menorehkan luka. Tapi, tanpa kehadirannya hidup yang sudah di ujung tanduk tak akan pernah kembali sempurna.

Sebagai seseorang yang memiliki panggilan yang mengerikan, dia adalah anak manis yang hanya akan tersenyum menanggapi semua hujatan sinis. Sekian lama hidup terpisah dari keluarga karena sebuah karantina,  membuatnya tersadar betapa penting peran mereka dalam kehidupannya.

Kini dia telah kembali. Merajut sisa hari dengan keluarga yang amat ia kasihi. Meskipun sesuatu yang pedih harus ia terima lagi. Meskipun langkahnya tertatih, akan tetap ia jalani. Karena semua itu adalah sebuah konsekuensi. Dari segala kesalahpahaman yang tak sempat terpublikasi.

Jeon Jungkook,  hidup terasing di tengah-tengah keluarga besar Kim.  Keluarga yang selama ini membesarkannya. Keluarga yang pada akhirnya mengabaikannya,  karena sebuah cacat di masalalunya.

Karena dia percaya,  cinta akan mengalahkan segalanya. Sesuatu yang bertentangan dengan keadilan akan berbalik arah.  Kembali ke ranah yang seharusnya. Dia percaya,  sebuah kekuatan dari ikatan darah adalah sesuatu yang lebih dari sekedar kuat. Dia hanya mempercayai itu dalam hatinya.

Papa adalah penggalan sinar mentari yang menghangatkan sisa hari yang ia miliki. Sebagai panutan dan role mode segala bentuk keputusan dan tindakan dalam hidupnya.

Mama ibarat sempurnyanya cahaya rembulan yang mengusir dingin yang menghujam sudut hatinya yang sepi. Tempat ia akan menyandarkan sejenak bahu nya dari kelelahan tanpa ujung.

Begitulah caranya memandang baik sesuatu yang selalu berat sebelah kepadanya. Bahkan,  ketika keduanya hanya memanfaatkan dirinya. Memanfaatkan demi sesuatu yang lebih mereka kasihi. Tak apa,  asalkan dia masih berguna.

Sejauh apa dia akan bertahan. Hanya dengan sebuah keyakinan yang bahkan setiap harinya selalu terpatahkan. Sendirian,  mengarungi hidup yang sarat perjuangan. Sendirian, bukan menjadi hambatan untuk nya mendapatkan kesempatan menyesap selaksa sisa kebahagiaan.








Haaiiii cintaaa..... 
👋👋

Aku kembali dengan bingkisan baru lagi
ada yang kangen ngga sih...??
Duh PD amat yaakkkss..
😁
#abaikan

Ini sesuatu yang belum pernah aku coba sebelum nya
😭😭
Aku tak pernah merasa sejahat ini sebelumnya
Tapi gimana... Relung hati meneriakkan untuk memberikan sentuhan siksaan kepada anak-anak ehee...
😁😁😁😁

Semoga kalian tetap bisa menikmati nya
Karena mungkin dan bisa jadi kadar sedih dalam buku ini nanggung
Tapi sumpaaahhhh...

Cuma segitu kekuatan emak nakk...
😭😭😭

Dan..  Lagi..
Emakk belum kuat nyiksa Tete
Maka dari itudek Kookie jadi sasaran emakk selalu...

Maaf yaa..  Kookie stand
Maafin emakk..
🙏🙏🙏🙏

Ninggal jejak ya dear😘
Kalau kalian minat cerita ini lanjut
Ehee.. 😉😉😉

👋👋👋👋👋
🐰🐰🐰🐰

[ 27/1/2018 ]

Problematic Affectionate  ( Vkook / Brothership ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang