13. Loveless Gift

8K 678 166
                                    

Mianhae... 😭😭
Aku masih sibuk dengan dunia ku sendiri...
🙏🙏🙏

Ku harap masih ada ruang
Untuk cerita ini
Dalam benak kalian
😊😊







Sorry for typo 😊







Debur ombak yang memecah belah lautan, hanyalah sebagian kecil dari definisi hantaman dalam kehidupan. Deburan ombak yang menerjang dinding batu karang, adalah cerminan sederhana tentang sebuah kekuatan. Manusia bagaikan si batu karang, ombak adalah segala macam konflik kehidupan, sedang samudra adalah dunia dimana sekarang menjelma menjadi panggung sandiwara.

Angin dan riak gelombang lautan, bukan lah satu halangan untuk karang tetap berdiri tegak. Semua itu hanyalah tempaan untuk mengasah kekuatan. Tak ada masalah yang tercipta tanpa jalan keluar. Hanya kuncinya bagaimana kita menyikapi dan menyelesaikannya. Seperti halnya si karang, Tuhan tak akan menempatkannya di samudra, tanpa alasan. Tuhan membekalinya dengan kekuatan.

“Pagi anak-anaaaakkkkkk….!!”

Suara nyaring melengking terdeteksi dengan jelas. Memecah hening kebisuan pagi yang tenang. Damai terasa, hangat di hati mereka, ketika pintu kamar itu belum terbuka.

“Ayooo bangun….!! Masakan Mama udah matang…!!”

Sudah bisa di tebak, jika si berisik pengusik tidur adalah Yunhee. Suaranya penuh semangat, menghampiri gundukan selimut di atas ranjang yang besar. Itu kamar Taehyung, yang dihuni oleh beberapa makhluk asing. 

Yunhee menarik paksa selimut yang menggulung mereka. Nampak di hadapannya anak-anak kesayangan yang saling berbagi kehangatan. Taehyung dan Jimin tidur memeluk Jungkook. Ada satu lagi yang nyempil di belakang Taehyung. Wonho, tidur memeluk guling beradu punggung dengan Taehyung.

“Astaga….!! Bisa sesak nafas anak bungsu ku kalau kalian dekap begitu…!!” Bentak Yunhee sambil menepok keras permukaan pantat Taehyung dan Jimin.

“Banguuun…!!!”

“ Mama jangan berisik… Kookie bisa kebangun nanti..,” Sela Taehyung yang sebenarnya belum sepenuhnya sadar. Bahkan kedua matanya masih terpejam.

“Setidaknya, beri adik mu ruang Tae… biar bisa nafas..,”

Taehyung membuka sebelah matanya. Mengintip Yunhee yang berkacak pinggang, berdiri di belakang Jimin. Taehyung tersenyum tipis. Ia semakin mempererat dekapannya di pinggang Jungkook. Mengabaikan kata-kata Yunhee. Sedangkan si bungsu masih tenang, seakan tak terusik sama sekali.

Yunhee mendengus kesal. Karena tak ada satupun dari ketiga anaknya yang berniat bangun. Ia pasrah, lantas beralih ke jendela. Ia buka lebar-lebar jendela dua pintu itu. Mempersilahkan cahaya matahari menerjang masuk. Wonho lah yang paling terganggu. Ia bangun seketika dan duduk di tepi ranjang.

“Pagi Maa…,” Sapa Wonho dengan suara sengau nya, khas orang bangun tidur.

“Kenapa kau tidur disini nakk… apa kamar mu kurang nyaman..?” Tanya Yunhee ramah.

Cerita yang sedikit panjang. Mengapa Wonho bisa sekamar dengan Kim bersaudara. Bahkan sudah seatap beberapa hari lamanya. Pada intinya, karena mereka masih keluarga.

Jungkook, tak bisa hidup terpisah dengan kakak yang sudah memunculkan dirinya. Wonho menerima dengan lapang hati ikatan darah antara mereka. Terlebih, kenyataannya tak hanya Jungkook yang menjadi adiknya. Ada Jimin yang juga mewarisi DNA Shin Woojin. Jika sudah begini, maka tugas pasangan Kim adalah  merawat mereka.

Problematic Affectionate  ( Vkook / Brothership ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang