16. Reliefless Bound

5.6K 606 117
                                    

Haloo... 
👋👋👋

Maaf yaa..
Kelamaan update nya
Akhir2 ini payah buat bagi waktu
😁😁😁

Makasih sudah menunggu 🙏

Sorry for typo 🙏

Kepada yang tersayang, apakah sebuah pengorbanan itu wajar. Tidak, mereka akan menggelengkan kepala. Jika memang banyak pepatah bilang, cinta adalah manifestasi dari rasa yang terdalam. Dimana sebuah pengorbanan adalah parameter, dalam-dangkalnya perasaan. Hanya sekian persen dari puluhan juta manusia yang menerapkannya.

Pada kenyataannya, cinta adalah seruas rasa yang ‘harus’ melibatkan logika. Antara memberi dan menerima. Keseimbangan keduanya, menentukan lama tidaknya masa cinta. Dan yang terjadi, semua itu melesat jauh dari rumus yang semestinya. Cinta membutakan logika, membuat manusia menjadi sedikit punya rasa gila. Tanpa bisa di definisikan, bagaimana sesungguhnya interpretasi dari rasa cinta.

Jungkook, menjadi salah satu dari sekian juta populasi manusia yang kehilangan logika, ketika bicara soal cinta. Tak ada yang namanya pikir panjang. Dia hanya bertindak sesuai dengan apa kata hatinya. Sedangkan pada dasarnya, hati adalah tempat ternyaman dimana cinta bersemi. Bahkan otak cerdasnya bisa mendadak aus, kehilangan daya dan kekuatan. Dan cinta itu, pertama serta satu-satunya, untuk ibunda tercinta.

“Eomma… jeball… angkat telpon ku..,” Gerutu Jungkook terus menerus, sejak beberapa saat lalu, di dalam sebuah mobil salah seorang manajer Jaehyun.

Nada tunggu, hanya sebatas itu dia bisa menghubungi Tiffany. Tangannya mendadak gemetar seiring dengan kekhawatiran yang menggiring pikiran negatifnya menjadi liar. Salah satu contoh, ‘unlogic’ dari rasa cinta.

Setelah menghambur keluar dari ruangan Taehyung secara brutal. Masuk ke dalam lift dan langsung turun tanpa menunggu sang kakak datang. Tepat ketika ia keluar lift, Jungkook bertemu dengan salah seorang staff manajer yang tadi pagi ikut menjemputnya ke rumah.

Lagi-lagi tanpa pikir panjang, Jungkook meminta kunci mobil secara paksa. Manajer yang hanya sebatas karyawan yang menggunakan mobil operasional perusahaan, hanya bisa melongo sambil menyerahkan kunci mobil pada ‘si pangeran’ yang baru saja naik tahta. Maka jadilah sekarang, dia masih dalam perjalanan, menuju ke tempat di mana Tiffany melakukan pertemuan dengan pihak Helios.

“Ada apa sayang…?”

Jungkook menghela nafasnya sejenak. Ia lega masih bisa mendengar suara tenang Tiffany. Serta meredam gugup dalam nada suaranya sendiri.

“Eom…Eomma… bisakah share lokasi ke ponsel ku…?”

Eooh… wae…?”

“Eomma… dengarkan aku baik-baik, jangan panik dan tetap tenang, jika Eomma sudah ada di ruang pertemuan maka keluarlah dengan wajar, bersikaplah biasa saja, usahakan Eomma jangan dulu berinteraksi dengan Hoseok, karena dia pasti akan dengan mudah mengenali Eomma, dan Hoseok itu sangat mengerikan, Eomma.. dengar…?”

EoEooh.. baby…,”

“Jangan takut, aku akan menyusul ke tempat Eomma, lupakan soal rencana menjebak Hoseok, dia bukan orang yang bisa Eomma handle sendirian,”

“Oke, I miss you,”

Jungkook mengerutkan keningnya. Jawaban Tiffany sangat tidak sinkron dengan kalimatnya. Bisa jadi, sekarang ibu nya sudah berhadapan dengan Hoseok. Dan dia menjadi bicara tidak jelas. Seolah tengah telfonan dengan suaminya.

Problematic Affectionate  ( Vkook / Brothership ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang