Pagi adalah dimana terang telah kembali. Semerbak aroma embun menggelitik. Ketika ruas jendela terbuka. Tirai tersingkap, membawa masuk angin segar. Bersirkulasi seimbang dalam ruang kamar. Ketenangan adalah sesuatu yang terasa, manakala hawa dingin menyusup tanpa jeda.
Samar-samar, setengah sadar, sebuah sentuhan mendarat halus di pipinya. Lamat dan lembut, terasa hangat, bahkan ketika udara pagi yang dingin menusuk sendi. Jungkook, menggeliat halus dalam gulungan selimut yang masih menahannya tetap terlelap.
“I love you, sweetheart,”
Bisikan lembut merambat perlahan merasuki rongga telinganya. Ia mengenali suara ini. Aroma manis serta sentuhan ini. Belasan tahun lamanya Jungkook bersama dengan wanita ini. Dia tidak akan pernah bisa melupakan wangi yang menguar dari tubuh sang ibu. Sekalipun ikatan batin yang masih samar dan abu-abu.
Chuu~~
Satu kecupan ringan mendarat di keningnya. Cukup lama, bibir tipis itu menyalurkan rasa cinta. Membuat Jungkook semakin enggan membuka mata. Beberapa detik setelahnya, ia merasakan selimutnya mengerat di badan. Di iringi dengan kepergian sosok lembut yang memperlakukannya kelewat manis pagi-pagi buta.
“Mama…,” Ucap Jungkook lirih, dengan membuka tipis kelopak matanya.
Yunhee sudah menghilang dari dekatnya. Hanya tertinggal rasa bergelenyit dalam hati yang tak bisa ia ungkapkan. Beberapa pikiran mengusik ketenangan. Tentang ibu kandungnya, permintaan Appa, juga tentang Yunhee yang selama ini telah membesarkannya.
===================
Meja makan keluarga Kim. Ramai seperti biasa. Kian hari anggota keluarga seperti sebatang kaktus yang terus numbuh. Mereka dari yang Cuma berempat, hingga akhirnya menjadi lebih dari 7 orang. Dan meja makan berkapasitas 10 orang itu selalu saja penuh.
Yunhee dan Tiffany sibuk melayani beberapa laki-laki yang mengerumuni mereka. Tak ada kata kesal ataupun lelah. Ketika banyak suara-suara berisik. Minta dilayani ini itu seenak nya sendiri. Kedua wanita itu justru saling melempar pandangan dan tertawa bersama. Mereka butuh kekompakan, mengurus para laki-laki dewasa yang terkadang masih sama kekanakan.
“Mana si bungsu…?” Tanya Jaehyun yang baru sadar personel mereka masih kurang.
“Tadi bukannya Mama ke atas buat bangunin dia…?” Tukas Jimin mengingat beberapa saat yang lalu Yunhee menghilang dari ruang makan.
“Tidurnya pulas sekali, badannya juga sedikit hangat, Mama tidak tega membangunkannya, selesai mengurusi kalian Mama akan keatas bawa sarapan buat dia,” Jawab Yunhee.
“Si badung bisa sakit juga,” Seloroh Jimin yang langsung mendapat sodokan siku dari kakaknya yang duduk tepat di sampingnya.
“Kalau begitu biar aku saja yang mengurusnya,” Sela Tiffany. Ia tergerak karena ia wanita yang melahirkan si bungsu. Juga melihat Yunhee yang masih kerepotan, tidak enak hati jika ia berpangku tangan.
Taehyung memandang sang Mama diam-diam. Dia yang semalam mendapati Yunhee menangis sesenggukan. Ketakutan akan kehilangan anak kesayangan. Taehyung menangkap sorot mata sedikit kecewa yang tersamarkan dengan seulas senyuman.
“Papa, aku dan Jimin akan ke kantor polisi hari ini, memberikan kesaksian pada kepolisian tentang tindakan Shin Hoseok,” Ucap Wonho yang kini mulai mengakrabkan diri dengan kumpulan para Kim.
“Kalian harus di antar,”
“Tidak perlu repot-repot Tuan Kim, saya akan mendampingi mereka,” Sela Seokjin.
“Eooh Jin-ah… ku percayakan mereka pada mu, dan kau Tae..!!”
“Yess…,” Taehyung tergagap mendengar Jaehyun memanggil namanya. Dia sedari tadi masih sibuk mengawasi gerak gerik sang Mama.
![](https://img.wattpad.com/cover/136643421-288-k187172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematic Affectionate ( Vkook / Brothership )
Fanfic[ Complete ] DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! Cover by : @Znochu Maincast : Kim Taehyung as Kim Taehyung Jeon...