seven

503 84 18
                                    

"JESUN! HEH KEBO! BANGUN LO!" teriak Johnny, abangnya Jesun.

"Ck! Apaan sih bang!" marah Jesun.

"Dicariin noh." kata Johnny.

"Hah?" kata Jesun.

"Budeg ya lo? Dicariin Jun dibawah tuh. Sana cepetan turun." kata Johnny.
"Iya ya. Btw, keluar lo. Gw mau sikatan dulu. Hus hus. " usir Jesun.

"Adek kurang ajar." umpat Johnny sambil ngelangkah keluar kamar adiknya itu.

.

.

.

"Mau apaan?" tanya Jesun to the point ketika dia udah dihadapan Jun.

"Temenin ke gor yuk." ajak Jun.

"Ngapain ke gor?" tanya Jesun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain ke gor?" tanya Jesun.

"Ngapain kek. Katanya disana rame." jawab Jun.

"Astaga. Lo pagi pagi gini ke rumah gw dan ganggu acara tidur gw cuma mau ngajakin gw ke gor doang dan ngga jelas mau ngapain? Ckckck." kata Jesun kesel.

"Ih ayo lah Jeje. Temenin." mohon Jun.
"Gak gak. Lo kan bisa ajak geng lo." tolak Jesun.

"Tuh anak anak udah ada disana semua. Cuma gw yg belom." kata Jun.

"Ya udah sih ya. Lo tinggal nyusul mereka kesana. Gampang kan?" kata Jesun.

"Ogah. Ngga ada temennya. Keliatan jomblonya." kata Jun.

"Lah, elo kan emang jomblo. Gimana sih. Lupa status ya lo. Wkwk." kata Jesun sambil ngetawain Jun.

"Pulangnya gw traktir MCD deh." rayu Jun.

"Hah MCD doang? OGAH!" kata Jesun.
"Ya udah, lo maunya apa?" tawar Jun.

"Gw mau sbux, trus mampir ke gramed, trus beli seblak deket indoapril, trus baru ke MCD." kata Jesun.

"Call." pasrah Jun.

"Lo tunggu sini. Gw mau mandi dulu." kata Jesun sambil berlari ke kamarnya.

.

.

.

"Heh tuyul, ayo buruan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh tuyul, ayo buruan. Yee malah bengong lo." kata Jesun.

"Hehe. Udah? Yuk." kata Jun lalu pergi ke arah motornya yang ada didepan gerbang diikuti Jesun dibelakangnya.

.

.

.

"Woy!" sapa Wonwoo ketika dia ngeliat double J di parkiran.

"Hm." balas Jun singkat.

"Berduaan mulu lo." kata Joshua.

"Halah, bilang aja lo ngiri kan. Ckck." ejek Jesun.

"Tau aja lo ampas." kata Joshua.

"Btw, lo liat si tahu kagak?" tanya Seungkwan.

"Lah, kagak tuh. Mang kenapa?" tanya Jun penasaran.

"Tuh anak tadinya pamit mau beli chatime ama cilok. Eh udah hampir 1 jam kaga balik balik." jelas DK.

"Kenapa ngga lo telpon?" tanya Jesun.

"Heuh, tu anak ga bawa hp." kata Minghao.

"Lah kok bisa?" bingung Jun.

"Kemaren hp tu anak kesita. Gara gara disuruh nyiramim taneman didepan rumah malah ngga keluar² dari kamar. Trus tu mamanya ke kamarnya si tahu. Ee malah ketauan lagi bokepan ama mamanya Ya udah deh. The end." jelas Vernon.

"Ee anjir. Wkwkwk." Jesun geli sendiri.

"Eh btw, udah maw mulai noh." kata Dino.

"Ya udah, yuks capcus masuk." ajak Sekop.

"Masuk mana anjir?" ambigu Mingyu.
"Gor lah. Mana lagi. Makanya jadi orang jan ambigunan." ejek Jesun.

.

.

.

"Rame banget sih Jun. Astaga." kata Jesun waktu dia udah masuk ke gor.

"Hehe. Soalnya hari ini bakalan ada yang lomba basket." kata Jun.

"Lo engga ikutan?" tanya Jesun.

"Enggalah. Lagi males. Pengen liat aja. Lagian ini yang tanding basketnya anak perempuan kok." jawab Jun.

"Ohh." respon Jesun.

"Kita cari tempat duduk yuk." ajak Jun yang dianggukin sama Jesun.

Lalu Jun menggenggam tangan Jesun buat nyari tempat duduk yg strategis.

Deg.. Deg.. Deg..

Itu suara jantung Jesun sekarang.

'Aduh spot jantung mulu deh kalo deket ni buntalan debu.' batin Jesun.

.

.

.

Permainan semakin memanas. Baik kubu kiri maupun kubu kanan sama sama kuat. Bahkan di quarter ke tiga skor udah 45-46.

Waktu mau memasuki quarter terakhir. Tiba tiba salah satu tim engga sengaja ngedorong satu orang dari tim Pelita Jaya.

Akibatnya Sinb langsung jatuh, kakinya juga berdarah. Mungkin gara gara ngedorongnya keras banget.

Note.
Sinb tuh sebenernya anak pelita jaya. Tapi tuh anak jarang nongol ke media.

Paramedis pun datang ( read: PMR ).

"Hei kak. Lo ngapapa?" tanya Samuel ke Sinb.

"kaki gw sakit banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kaki gw sakit banget." jawab Sinb.

"Bisa berdiri?" tanya Samuel.

Sinb mencoba berdiri. Tapi engga lama, dia terjatuh. Ternyata engga cuma lututnya yang luka. Tapi, kakinya memar juga.

Tanpa basa basi, Samuel pun langsung membopong Sinb buat ditaruh di tandu yang udah ada.

'Lah kenapa tuh bocah nyempil disini? Pantesan tadi di rumah engga keliatan batangnya. Ternyata malah asik grepein cewek - cewek. Mana si Sinb korbanya pula. Haduh gawat.' batin Jesun ketika ngeliat Samuel membawa Sinb yang luka tadi sama beberapa orang lainnya.






























Tebece.
Segini dulu ah.
Acara ngedate double J nya entar aja.
( read: nurutin kemauan Jesun ).

S E E    Y O U

Bolpoint | WJH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang