twenty six

452 43 3
                                    

Jadi siswa tingkat akhir itu emang susah. Belajar sana sini, stres udah sahabat sehari hari, down kalo udah mentok, dan tiap hari nyemilin buku yang ngga ada habisnya.

Tapi itu lain halnya sama si Jun. Bukannya belajar buat try out besok yang bakal jadi terakhir kalinya, malah asik gangguin Jesun yang lagi ngafalin materi.

"Ih, diem dong lu!" omel Jesun ke Jun yang daritadi asik mainin rambut panjangnya dia, untung bukan hatinya, hmm.

"Dih, sapa lu nyuruh nyuruh gua."

"Jun, juseyo ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jun, juseyo ya!"

"Oh minta poppo?"

Cup.

"Tuh, udah."

"Ih elu tuh ya! Tau ah!" kata Jesun sambil menggosok gosokkan tangan ke pipinya yang habis kena poppo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih elu tuh ya! Tau ah!" kata Jesun sambil menggosok gosokkan tangan ke pipinya yang habis kena poppo.

"Iya gua tau, lu demen sama gua kan?"

"Kaga saoloh!" elak Jesun sambil menghindari kontak mata dengan Jun.

"Kalo ngomong tuh tatap orang yang ngajakin ngomong!"

"Bodo amat!"

"Dih."

"Jangan colek colek pipi gua!"

"Kenapa?"

"Ntar kena kusta!"

"Lo ngejekin kalo tangan gua banyak kuman, ha?!"

"Lah sapa yang bilang? Lu sendiri yang bilang, bukan gua!"

"Ngeles mulu lu!"

"Gua lagi di kelas ya, buka di les an!"

Brak.

Karna udah engga tahan ama kelakuan Jun, Jesun berniat pindah tempat duduk disebelahnya Sowon yang lagi asik baca novel, bukannya materi.

"Eits, neng cantik mau kemana, hm?"

"Eits, neng cantik mau kemana, hm?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minggir! Gua mau pindah!"

"Ke lain hati ha? NGGA BOLEH!"

"Jun udah cukup ya gua bersabar. Jangan ngajakin ribut mulu dong! Ngga inget besok try out hah?!"

"Kaga tuh. Gua kan ingetnya cuma lo doang. Duh, gimana dong?" tak lupa memasang smirk andalannya.

"BODO AMAT NYET!"

Baru dua langkah Jesun menjahui Jun tapi, tiba tiba ada meluk dia dari blakang, sapa lagi pelakunya kalo bukan Jun!

Puk.

"Jangan pergi." lirihnya tepat dibelakang telinga Jesun.

Deg
Deg
Deg

Jantung Jesun udah dugun dugun.

"Je?" panggil Jun dengan deep voice nya.

'Duh gusti.' batin Jesun.

"H-ha a-apa?"

"Ayo duduk lagi, capek berdiri." ajak Jun langsung menempatkan pantatnya dikursi, tak lupa mendudukkan Jesun yang masih terliat blank.

"Lo disini aja. Jangan kemana mana. Gua janji ga gangguin lo lagi."

"..."

"Udah, jangan bengong mulu. Baca, pahamin, trus apalin tuh." kata Jun sambil menunjuk buku yang dipegang Jesun.

"Eh? I-iya."

"Lucu banget sih lu." ucap Jun sambil ngacak ngacak rambut Jesun.

"YEE GUA CARIIN MALAH BERDUAAN YA LU! DASAR SAMPIS!" kesel Mingyu yang tiba tiba nyamperin mejanya double J.

'Ni anak ganggu aja.' batin Jun.

"Apaan jel?" kata Jun to the point.

"Jel?" bingung Mingyu.

"Iya, RAKJEL." jelas Jun.

"Bangsat ya lu! Ayo kantin, udah ditungguin ama anak anak tuh."

"Iya iya. Lo duluan sana!"

"Ye tai lu! Ya udah. Jan lama lama lu!"

"Hm."

Lantas Mingyu pun meninggalkan meja itu.

"Belajar yang rajin, jangan lirik sana sini, yang fokus. Gua ke kantin dulu." pamit Jun samil mengelus rambut Jesun sayang.

"..."






























Duh, si Jun kok tambah perhatian sih?
Gua kan juga mau diperhatiin.

S E E   Y O U

Bolpoint | WJH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang