twenty five

345 40 2
                                    

Gue sayang lo pada.
Masa lo ngga sayang gue?


Disinilah dua orang anak adam dan hawa itu, Jun and Jesun. Di taman komplek. Padahal udah jam 8 pm dan bimbel udah selese dari setengah jam yang lalu. Keduanya terdiam, sampai Jesun memulai percakapan.

"Jelasin kaga?!?!"

"Jelasin paan sih Jeje?"

"Kok lo ngga bilang sih bimbel di tempatnya mas Agus hah?!"

"Lah, lu sendiri kan kaga nanya gua."

"Huh, alesan lu!"

"Wkwk. Trus kenapa lu sendiri mau bimbel?"

"Dipaksa tau!"

"Halah, alesan lu. Bilang aja lu mau sama gua terus, iya kan?" tak lupa Jun memasang senyum menggoda.

"Ih kaga ya ampun!" sangkal Jesun.

"Kaga percaya gua."

"Ihh beneran sumpah!"

"Liat pipi lu skarang, tambah yakin gua."

"Emang pipi gua kenapa ha?!?!"

"Ehm, blushing gini." kata Jun setelah mengusap kedua pipi Jesun.

"APA APAN LU!!!" kaget Jesun lantas berdiri.

"Sok malu deh lu." geli Jun.

"Ih Junaidi nyebelin ya!!!" Jesun langsung ambil ancang ancang buat berdiri, tapi baru mengangkat pantatnya yang terjadi adalah...

Sret.

"Apaan?" ketus Jesun sambil lepasin cengkraman Jun di pergelangan tangannya.

"Hehe. Udah sini duduk lagi."

Sewaktu Jesun udah mau duduk, tangannya tiba tiba ditarik Jun kuat untuk kedua kalinya. Alhasil, Jesun duduk di pangkuan Jun!

"Ih lepasin gua!" Jesun bergerak gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ih lepasin gua!" Jesun bergerak gelisah.

"Kaga mau! Ntar lu kabur!"

"..."

"Udah, diem dulu ya? Gua capek." kata Jun dengan deep voice nya sambil nyenderin kepalanya ke pundak Jesun lalu kedua matanya tertutup.

"..."

Jesun sendiri cuma diem, bingung harus berbuat apa. Akhirnya dia ikutan buat menutup matanya. Dan pada akhirnya malah tertidur.

30 menit berlalu...

Shhh.

Jesun mendesis sewaktu ngerasain sesuatu yang aneh di lehernya. Tapi dia ngga terbangun sama sekali.

Ashhh.

Lagi. Lehernya terasa lembab.

Jesun membuka matanya pelan pelan dan mendapati langit yang mendung. Apalagi bau tanah basah mulai terasa.

Bolpoint | WJH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang