Ketika sebuah bolpen mempersatukan dua manusia dengan dua sifat, dua rasa, dua hati, dan dua pemikiran jadi satu.
Akankah bolpen itu berhasil? Ataukah justru sebaliknya?
[ DISCONTINUE ]
Terserahlah lu mau votment apa engga, gua ga maksa (':
Senin, 5 pm, at Agus Operation.
"Ck! Ngapain gua disini? Gaguna bat!" dumel Jesun sewaktu udah sampai di tempat bimbelnya.
'Tapi, ehm.... Masuk kaga ya? Kalo masuk gua males trus gua kaga kenal sapa sapa kecuali yang punya tempat. Tapi kalo gua ngga masuk, kata bang Johnny bakal nyenengin ngga bosenin. Aduhh gimana ini? Pacar Ju-- eh engga engga, pacar Lee Minho pusing nih' si Jesun lagi perang batin.
Akhirnya dia mutusin buat masuk, pas udah masuk, eh dia malah teriak keenakan, set dah, paan si. G.
Dia kaya orang ilang gais, cuma diem di pintu masuk sambil liatin sana sini. Puk.
"ASTAGA!" Jesun kaget pemirsa, yayalah gimana ga kaget, orang dari belakang tiba tiba ada yang nepuk pundaknya.
"Ih mas Agus, ngagetin tau ngga!" omel Jesun setelah berhadapan dengan pemilik bimbel itu.
"Lagian, ngapain kamu disini? Ngga masuk kelas? Liat udah jam 17.30, udah telat kamu itu!" mas Agus gantian ngomel.
"Hehehe." Jesun cuma ketawa garing.
"Tunggu apalagi? Cepet masuk kelas sana!" suruh mas Agus dengan tampang datarnya.
"Ehm...."
"Apa?!"
"Jesun ngga tau kelasnya dimana mas" cicit Jesun.
"Yawlaa, bilang kek daritadi! Kamu tuh kelas 12 kan? Jurusan ipa kan? Brarti kamu nanti masuk kelas 12A dilantai tiga, pojok kiri dari lift." jelas mas Agus sabar.
"Hehe, yauda mas, Jesun ke kelas dulu ya, dadah!" pamit Jesun lantas pergi dari hadapan mas Agus.
.
.
.
Ceklek.
Suara pintu terbuka menjadi pemecah konsentrasi didalam ruangan itu. Padahal cuma ada 2 orang disitu, seorang guru dan 1 murid laki laki.
"Permisi, hehe." kata Jesun lalu duduk disalah satu bangku yang ada.
"Nama kamu siapa?" tanya pengajar disitu.
"Jesun, Kim Jesun." jawab Jesun sekenanya.
"Skolah?"
"Ya disana, masa saya bawa sih pak." kata Jesun kelewat santai.
"Maksud saya, nama skolah kamu!" kata pengajar itu ngegas.
"Oh bilang atuh pak, Hanyang SHS."
"Lah, berarti kamu satu sekolah dong sama dia." kata pengajar itu sambil nunjuk seorang siswa laki laki yang daritadi cuma diem.
"Hah, siapa pak?"
"Ini, eh kamu coba hadap blakang."
Siswa laki laki itu lantas memutar tubuhnya sehingga kearah belakang.
Sedetik kemudian, terdengar suara teriakan.
"WHATSSSS?!?! JUN!!!" kata Jesun syok setelah tau siapa siswa laki laki itu.
"Hehe, hai Jeje!" sapa Jun sambil senyum lima jari dan jangan lupakan watados nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—curcol—
Ini kalo gue nge publish cerita baru ada yang minat kaga?
Ceritanya tentang Guanlin yang kena sister complex sama Sojung, kakaknya.
Rencananya gue pengen nge publish kalo udah selese nulis semua chap.
Tapi tangan gue gatel, lagian gue udah nulis 15 chap.
