Malming loh,
ngga ada yg ngajak keluar kah?
apa jangan² lo pada jomblo?
😂😞😙Hari ini kelas Jesun lagi free time a.k.a jamkos. Anak anak mah seneng pake banget. Jarang jarang loh kelas 12 tuh jamkos. Tapi, besoknya mereka ada UH Fisika, praktek kimia, presentasi biologi, belom lagi ada tambahan pelajaran.
Menyenangkan tapi menyesakkan.
Hhhhh.
"Oy Jeje. Kantin yuk." ajak Jun.
"Ogah. Mager." tolak Jesun.
"Gw bayarin deh." tawar Jun.
"Oke. Ayo capcus."
'Kalo gratisan ae langsung semangat' batin Jun geli.
Jesun udah lari lari tuh kesenengan ke arah kantin yang letaknya deket lapangan tengah.
"Lalalalalalala." gumam Jesun seneng.
"Oy kampret! Tungguin napa." kata Jun yang masih jalan dibelakangnya Jesun.
BUK!
Waktu belokan, Jesun jatuh ke lantai. Gara gara ditabrak sama orang.
"Woy! Asu! Sakit tau." omel Jesun sambil ngusap ngusap pantatnya sambil bangkit berdiri.
Sedangkan pelaku penabrakkan itu malah melanjutkan langkahnya tanpa mendengar suara kesakitan Jesun dan berhenti serta terdiam didepan Jun.
Jun yang lagi jalan pun kaget, karna tiba tiba ada yang menghadang jalannya.
/a.n.
Jun ngga tau kalo Jesun jatuh ya./"K-kak." sapa cewek itu ragu ragu.
"Kenapa?" tanya Jun.
"I-i-ini buat kakak." kata cewek itu sambil menyodorkan amplop ke Jun.
"Ini apaan?" bingung Jun.
"Ehm. Ya pokoknya buat kakak. Nanti dibuka ya kak." jelas cewek itu sambil berlari menjauhi Jun.
'Lah, aneh tu cewek.' batin Jun.
Lantas, Jun pun berjalan kembali untuk menyusul Jesun.
Sampai di kantin, Jun tak menemukan Jesun dimanapun. Jun bingung sendiri, niatnya kan mau beduaan ama Jesun di kantin kok malah orangnya ngga ada.
Masa Jun harus beduaan di kantin sama mang Jaehwan sih, tukang jual lele bakar. Kan ngga lucu. Ntar dikira maho gimana. Yang ada degemnya malah berkurang kan gawat jadinya. Hhhhhh.
.
.
.
"Loh lo ngga jadi ke kantin Je?" heran Sinb.
"Kagak. Ga mood." ketus Jesun lalu duduk di bangkunya.
"Lah, aneh tuh bocah. Pasti ada apa apa deh." kata Eunha.
"Yup tul sekali." setuju Yerin.
"Udahlah, biar sendiri dulu. Ntar baru kita tanyain kenapa." usul Sowon.
"Ocelah." kata Yuju.
.
.
Sepulang sekolah.
The scissors lagi jalan dengan angkuhnya ke kelas 11 Bahasa yang ada di lantai 2 pojok depan deket ruang BK.
Anak anak lain udah takut sendiri, bahkan ada yang sampe mumpet dibelakang tembok saking takutnya.
BRAK!
Pintu kelas 11 Bahasa terbuka dengan paksa. Menimbulkan seluruh pasang mata mengarah pada Jesun.
"Apa lo liat liat? Mau mati?!" kata Sinb sadis ketika ada siswa yang melihat kearahnya.
"Mana yang namanya JUNG JINA?!?!" tanya Jesun keseluruh penghuni kelas.
Seorang murid perempuan lalu berdiri."Saya kak? Kenapa?" tanya siswi itu.
"Oh jadi lo yang namanya Jung Jinak?" kata Eunha.
"Ckck berani banget lo sama kita kita." sombong Yuju.
"Sini lo maju." suruh Jesun.
Ketika sudah dihadapan Jesun, si Jina tiba tiba didorong Jesun sehingga dia jatuh ke lantai ngga lupa badannya ngebentur meja.
"Aduh sakit kak." rintih Jina sambil memegangi pantatnya.
"Gimana sakit nggak?" tanya Umji (sok) prihatin.
"S-sakit kak." jawab Jina.
"Sukurin lo." kata Sowon.
"Berdiri cepet!" perintah Jesun.
Jina pun langsung berdiri walaupun rada kesusahan.
"Cepet ikutin kita." kata Jesun sambil berjalan keluar kelas diikuti anggota the scissors lainnya dan tentunya Jina juga.
Tebece.
Fyi, para gunting tuh udah tau kalo yg nabrak Jesun itu Jina. Dia tau karna dia nanya ama Sam. Kan si Sam anak PMR kenal para kakel, dekel, temen yang cans.Kira kira apa yang bakal dilakuin The Scissors ama tuh manusia yang namanya Jinak?
S E E Y O U
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Bolpoint | WJH
FanfictionKetika sebuah bolpen mempersatukan dua manusia dengan dua sifat, dua rasa, dua hati, dan dua pemikiran jadi satu. Akankah bolpen itu berhasil? Ataukah justru sebaliknya? [ DISCONTINUE ]