Ketika sebuah bolpen mempersatukan dua manusia dengan dua sifat, dua rasa, dua hati, dan dua pemikiran jadi satu.
Akankah bolpen itu berhasil? Ataukah justru sebaliknya?
[ DISCONTINUE ]
"Sabar Je sabar." kata Jesun sambil menghembuskan napas kasar.
Jesun Oke, kalo lo emang ngga mau jawab. Tapi Bsk gw tunggu lo di kelas. Pagi pokoknya. Sebelum kelas rame. Jam 6. Lo udah harus sampe. Kita perlu omong. read. 00.10
. . .
Paginya.
Jesun udah stan by di kelas, jam 6.03.
Emang niat tuh anak buat ngomong sama si Junaidi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam 6.10 Jun sampai kelas.
Si Jun ngeletakin tasnya di kursi. Karna denger suara benda, Jesun lalu nengok ke belakang.
"Ehm Jun."
"Hm."
"Lo kenapa sih? Gw ada salah sama lo?"
"..."
"Iya kan? Gw emg ada salah sama lo."
"..."
"Jun jawab dong."
Waktu Jesun mau nyentuh tangan Jun, Jun udah nepis duluan dan pasang muka datar + dingin.
"J-Jun." sedih Jesun.
"Kasih tau kesalahan gw apa."
"..."
Hiks... Hiks... Hiks..
Jesun mulai nangis.
"Ck!"
Jun lantas mendekap Jesun, membawa kedalam pelukannya.
Jesun makin terisak.
Jesun mukul mukul dadanya Jun.
"Udah. Diem." kata Jun pelan sambil ngusap ngusap kepalanya Jesun.
"Gw.. hiks.. salah apa.. hiks.." kata Jesun sambil nangis.
"Engga lo ngga salah." kata Jun.
"Trus kenapa hiks lo hiks diemin gw hiks." tanya Jesun masih sesegukan.
Jun ngelepas pelukannya, lalu kedua tangannya disampirkan ke bahunya Jesun.
"Je.. Denger.. Gw ngga marah sama lo ataupun yang lainnya. Tapi, gw ngga suka lo yang bales dendam ke Jina."
"..."
"Gw udah tau semuanya, dari Jina yang nabrak lo sampai dia berhenti skolah disini."
"Maaf..."
"Gw heran sama lo. Kenapa lo suka banget ngebales orang dengan cara yang lebih kejem."
"Maaf..."
"Nggak. Lo seharusnya bukan minta maaf sama gw. Tapi, sama Jina."
"...."
"Gw harap setelah ini lo mau minta maaf sama Jina dan bikin dia balik ke skolah ini lagi. Lo ngga kasian apa sama dia? Cuma gara² ngga sengaja nabrak lo, dia jadi trauma?"
"Iya, gw tau gw salah. Maaf."
"Stop bilang maaf Je!"
"Iya iya."
"Tapi setelah gw minta maaf, lo ngga bakal diemin gw lagi kan? Lo tau sendiri kalo gw ngga suka ada orang yg ngediemin gw apapun alesannya."
"Itu tergantung." kata Jun sambil tersenyum miring ke arah Jesun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
