CHAPTER 3

489 81 42
                                    

Shinyeon terbangun dari tidurnya, ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06.00 pagi. Shinyeon membuka jendela kamarnya, ia menghirup udara segar. Dahulu, saat Shinyeon masih tinggal di rumah orang tuanya, ia sangat senang berenang saat udara pagi masih di selimuti kabut. Ya, walaupun sangat dingin, tetapi itu benar-benar menyenangkan untuk Shinyeon.

Ia tersenyum saat mengingat kenangan dulu, sangat bahagia. Tapi sekarang? Ah! Shinyeon cepat-cepat harus bersiap sebelum ia ingin menangis kembali. Sudah saatnya ia bangkit, berlama-lama terpuruk dalam kesedihan pun tak ada gunanya.

Shinyeon mengambil handuk, dan mandi. Ia tak menyadari sejak tadi ponselnya berdering.

Shinyeon membasahi tubuhnya dengan air biasa, ia tidak sempat untuk merebus air hangat untuk mandi. Setelah mandi selama 30 menit, ia pun merias dirinya. Shinyeon memoleskan sedikit make-up ke wajah mungilnya itu. Jujur, walaupun ia sejak kecil hidup di dalam kemewahan yang serba ada. Tetapi, ia bukanlah wanita yang pintar merias diri sendiri. Berdandan pun ia tak bisa, hanya memakai bedak dan pelambab itu mungkin sudah cukup baginya.

Setelah siap, ia menyiapkan beberapa berkas biodata dirinya. Ya, hari ini ia ingin mencari pekerjaan. Biasanya ia akan mendaftar di salah satu tempat jasa asuh anak/babysitter.

Shinyeon mengambil ponselnya, ia membelalakkan matanya saat melihat siapa yang menelepon. Ternyata, seorang Ahjumma yang baru saja memecatnya kemarin.

Ahjumma itu menghubungi Shinyeon lagi, dan dengan cepat ia angkat.

"..."

"Mianhe, Ahjumma. Aku baru saja mandi. Ada apa ya?"

"..."

"Jinjja?! Terima kasih, Bibi Wyona. Maafkan aku pernah lalai dalam kerjaku, semoga aku bisa bertemu dengan keluargamu lain waktu. Bibi, aku menyayangimu dan putrimu. Semoga kalian bahagia di Jepang."

"..."

"Tidakpapah, baiklah. Oh iya-iya, hati-hati yaa. Sering-sering mengabariku, Bibi."

"..."

"Ya, nanti aku kesana. Wah? Benarkah? Anak kembar?"

"..."

Setelah berbincang dengan majikan lamanya, Shinyeon berteriak kencang. Majikan lamanya itu sangat baik, walaupun Shinyeon sering lalai tetapi majikannya itu selalu memaafkan. Ia memecat Shinyeon bukan karena Shinyeon terlambat juga, majikannya ingin pindah ke Jepang karena bisnisnya.

Majikannya itu merasa tak enak karena sudah membentak Shinyeon dengan kasar. Maka dari itu, untuk menebus kesalahannya, ia mencarikan pekerjaan untuk Shinyeon. Tetap menjadi babysitter, dan kali ini yang ia asuh kata majikannya itu adalah anak kembar. Laki-laki dan perempuan berumur 6 tahun. Masalah gajinya? Dua kali lipat lebih besar dari biasanya. Tentu saja Shinyeon sangat tergiur dan tak bisa menolak.

Ia harus segera berangkat ke rumah anak kembar itu, ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Saking antusiasnya, Shinyeon berniat membeli balon lucu untuk anak kembar itu.

*****

Taehyung terbangun dari tidurnya, ia menatap di sekelilingnya. Semuanya berwarna putih, ia menatap sebal selang infus yang ada di tangan kanannya. Lalu ia menatap perawat pria di sampingnya, sepertinya perawat itu mengantuk namun ia mencoba untuk membuka matanya lebar.

"Hey, Pak. Apakah kau mengatuk?" tanya Taehyung dengan suara seraknya khas orang baru bangun tidur.

Perawat itu menegakkan tubuhnya, "Ah tidak." elaknya.

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang