CHAPTER 18

285 48 25
                                    

Setelah mengatakan itu, Shinyeon langsung pergi ke balkon kamarnya. Ia ingin merilekskan pikirannya yang kacau. Taehyung tidak peka.

Shinyeon menatap langit senja, satu kata untuk mendeskripsikannya---indah. Jika dirinya dan Taehyung sedang tidak bertengkar, pasti akan menikmati pemandangan itu berdua.

Kenapa aku jadi merindukan nya, huh.

Shinyeon mengerucutkan bibirnya, ini semua karena gadis itu.

"Ck, sebenarnya aku juga salah, mengapa aku balas dendam." gumam Shinyeon seraya bangun dari duduknya.

*******

Tidur Shinyeon terusik karena suara dering telepon di atas nakas meja. Ia terbangun dan tanpa melihat siapa yang meneleponnya pagi-pagi buta seperti ini.

"Shinyeon!!!"

"Yak Rena jangan berteriak."

"OMO! Shinyeon, ini Eomma."

"Ohhh-HAA? EOMMA?!"

"Aish kau ini seperti Taetae saja berteriak terus."

"Hehehe mianhe. Ada apa eomma?"

"Begini, eomma sama appa mau pergi. Tolong kau sama Taehyung jagain toko kue Eomma, ne."

"T-tapi...,"

"Shinyen eomma tutup dulu ya, eomma buru-buru. Kau bangunkan Taehyung gih."

Tutt!

Shinyeon mengacak rambutnya frustasi, bagaimana bisa ia membangunkan Taehyung sedangkan kemarin saja ia baru memarahinya. Masa pagi ini ia harus bersikap manis.

Shinyeon bangkit dari kasur dan segera mandi. Ia terpaksa menuruti kemauan eomma.

"Taehyung, aku sebenarnya tidak ingin kita bertengkar. Aku merindukanmu, huaaaa." Shinyeon bergumam di dalam kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya dengan air dingin, sengaja agar ia bisa berpikir menggunakan kepala dingin.

25 menit kemudian....

Shinyeon sudah rapi dengan pakaiannya. Tubuhnya menjadi segar setelah mandi. Ia memantapkan langkahnya menuju apartemen sebelah. Ia menekan beberapa tombol untuk membuka passwordnya. Ia membuka pintunya, dan terciumlah bau masakan yang sepertinya berasal dari dapur.

Ia penasaran dan melangkahkan kakinya menuju dapur, ia terkejut saat melihat Taehyung sedang berkutat dengan peralatan masak. Rasa takjub menyelimuti penglihatan Shinyeon. Rasanya ia ingin memeluk kekasihnya dari belakang, namun ia mengurungkan niatnya. Shinyeon berdeham keras.

"Ehem...,"

Taehyung terlonjak kaget, ia hampir saja melayangkan sumpit. Taehyung menoleh ke belakang, ia tersenyum lebar.

"Kau sudah bangun, Sayang?" Taehyung menghampiri Shinyeon yang sedang duduk di meja bar.

"Kalau belum tidak mungkin aku disini, bodoh!" Ketus Shinyeon enggan menatap Taehyung.

Tangan Taehyung terulur mengusap kepala Shinyeon, "Kau masih marah, hm?" tanyanya lembut.

"Singkirkan tanganmu, bau bawang." Jawab Shinyeon seraya menepis tangan Taehyung dengan kasar.

"Aku membuatkan sup untukmu, maaf kalau rasanya tidak enak. Aku tidak pintar memasak." ujar Taehyung.

Shinyeon duduk, ia memperhatikan Taehyung yang sibuk menuangkan sup dagingnya ke mangkuk. Tak lupa dengan sepiring nasi.

"Silahkan makan, maaf sekali lagi."

Shinyeon dengan ragu menyuapkan sesendok kuah sup ke dalam mulutnya, ia menikmati rasanya.

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang