CHAPTER 24

247 38 30
                                    

HAPPY READING!!! SORRY FOR TYPO HEHEHEHE!!!
-
-
-

PRANGGG!

"DARI KECIL KAU TIDAK PERNAH BERUBAH! SELALU SAJA VAS BUNGA YANG MENJADI PELAMPIASANMU!" kesal Jimin. Taehyung menunduk, ia benar-benar sulit untuk berpikir jernih.

"Berisik, suaramu cempreng sekali." bisik Jungkook sinis.

Jimin menjitak dahi sahabatnya membuat Jungkook mengaduh kesakitan.

"YAK! Sakit, jarimu ini sa-"

Ucapan Jungkook terpotong karena sesosok gadis muncul di hadapan mereka dengan raut wajah khawatir.

"T-taehyung...," lirihnya.

Mereka bertiga menoleh ke sumber suara, terpampang nyata Shinyeon tengah berdiri dengan rambut kusut dan muka sembab.

Shinyeon melangkahkan kakinya mendekat ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah Taehyung yang terduduk lemas dengan pandangan kosong. Shinyeon baru pertama kali melihat tatapan Taehyung kosong seperti tak punya semangat hidup lagi. Ia jadi rindu tatapan cinta kekasihnya.

Shinyeon menyesal telah menyembunyikan rahasia sebesar ini pada Taehyung. Tanpa Taehyung hidupnya pasti masih mengalami kesulitan. Tanpa Taehyung hatinya masih terluka. Tanpa Taehyung ia tidak akan bisa tersenyum. Tanpa Taehyung ia tak akan pernah merasakan kebahagiaan, lagi. Taehyunglah yang memberinya cinta, kasih sayang, dan semuanya. Shinyeon sadar akan hal itu.

Shinyeon sengaja duduk di pangkuan Taehyung, ia menangkup wajah kekasihnya yang penuh darah.

"M-maaf..." dari sekian banyaknya kata, hanya itu yang keluar dari mulut mungil Shinyeon.

Taehyung mendongak, tatapannya masih kosong.

Sedangkan Jimin dan Jungkook masih berdiri disana, mereka mengawasi Taehyung, takut-takut sahabat seperbodohannya itu melakukan hal gila lagi.

Shinyeon menatap tangan Taehyung yang-AISH sudah dipastikan tulangnya retak. Ia memejamkan matanya, pasti sakit. Ini semua karena dirinya yang tidak terbuka pada kekasihnya.

Shinyeon membawa Taehyung ke pelukannya, ia mencium berkali-kali pucuk kepala Taehyung. Terbesit rasa rindu yang teramat dalam.

Taehyung membalas pelukan Shinyeon dengan erat, ia memeluk pinggang ramping kekasihnya.

"Aku kecewa padamu. Sangat." lirih Taehyung.

"Maafkan aku,"

"Sulit untuk memaafkan dirimu,"

Shinyeon melonggarkan pelukannya, ia menempelkan keningnya ke kening Taehyung. Ia mengalungkan lengannya di leher Taehyung. Demi apapun wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja. Bahkan hembusan napas mereka saling menerpa kulit.

"Aku bisa jelaskan padamu." Shinyeon menatap dalam mata Taehyung. Jimin dan Jungkook mendadak gerah melihat pemandangan di hadapan mereka.

Shinyeon menempelkan bibirnya tepat di bibir Taehyung. Ya, hanya menempel saja. Namun sukses membuat Taehyung mematung. Reaksi berlebihan ditampilkan Jimin dan Jungkook. Preman pasar menjadi lembut? Kejadian langka!

Bibir mereka masih menempel, mata mereka saling menatap untuk menyalurkan perasaan rindu. Kedua mata Taehyung benar-benar menampakkan sorot amat terluka.

Taehyung menjauhkan wajahnya dari wajah Shinyeon.

"Jangan coba merayuku, aku masih marah padamu." ujar Taehyung. Shinyeon menahan senyumnya. Sedang marah kok bilang-bilang?

"Ya baiklah, setidaknya izinkan aku mengobati tanganmu dulu. Astaga kau ini gila, apakah tanganmu tidak sakit?" omel Shinyeon seperti ibu-ibu.

Taehyung menggeleng, "Luka di tangan bisa diobati, lalu sembuh. Tapi tidak dengan luka di hatiku." ucapnya tajam menusuk.

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang