CHAPTER 25

247 47 24
                                    

HAPPY READING, ARMY'S!

-
-

Seminggu telah berlalu, setelah kejadian malam itu, Taehyung menghindari Shinyeon. Bahkan ia sengaja tidur di rumah orang tuanya.

Shinyeon selalu berusaha mendekati Taehyung, mengajaknya untuk sekedar berbincang atau makan siang di kantin kampus. Namun, Taehyung selalu berkata 'sibuk'. Padahal dirinya hanya sibuk memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu. Tentang Hoseok dan Shinyeon.

Shinyeon baru saja menyelesaikan pekerjaannya mengurus toko kue milik Ny. Kim. Ia berjalan ke luar toko dan melihat sekelilingnya yang ia rasa sudah di kunci rapat. Ia melangkahkan kakinya untuk sampai ke halte. Ya, seminggu ini Taehyung benar-benar menjaga jarak. Tidak ikut menemaninya menjaga toko kue. Huh. Jangankan menemani, menyapanya saja tidak.

Shinyeon menghela napasnya, ia rindu kekasihnya. Ia sadar, lebih baik menghadapi tingkah Taehyung yang kelewat aktif daripada harus menghadapi Taehyung yang bersikap dingin.

Ia melihat sekelilingnya yang terlihat sepi. Tak biasanya, pikirnya.

Suara deru motor berhenti tepat di samping Shinyeon. Sang pemilik motor besar itu membuka kaca helmnya.

"Shi-Shi?!" pekik pemilik motor itu. Tidak perlu bertanya, kalian dan Shinyeon pasti tahu dia siapa.

Shinyeon mengepalkan tangannya kuat, rasanya ia ingin sekali meninju wajah pria di sampingnya. Karena pria inilah hubungannya dengan Taehyung renggang.

"Kau ingin kemana?" Tanyanya lagi.

"Pulang," jawab Shinyeon singkat dan---ketus.

"Emmm kau sendirian? Dimana kekasihmu? Dimana Taehyung?" tanya Hoseok memancing Shinyeon, ia sebenarnya sudah tahu jika Shinyeon hanya sendirian. Namun, tak disangka sebuah suara mengintrupsi mereka.

"Aku disini." Taehyung datang dengan kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku jaketnya. Ia bersandar pada tiang listrik untuk menopang tubuhnya.

Shinyeon membelalakkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa kekasihnya yang menjauhinya selama seminggu ini sekarang ada di hadapannya? Setidaknya ia dapat menghela napas lega, kekasihnya datang tepat waktu.

"Kemana mobil mewahmu? Apa orang tuamu menyitanya sehingga kau membiarkan Shinyeon berjalan kaki dengan jarak jauh? Oh apa kau jual? Secara kau ini masih meminta uang pada orang tua. Cih, anak manja." Cibir Hoseok yang membuat Shinyeon geram setengah mati. Baru saja Shinyeon ingin membalas cibiran Hoseok, namun suara berat menghentikannya.

"Bahkan orang tuaku yang menyarankan agar sering berjalan berdua. Bisa lebih mudah untuk memeluk tubuhnya, memiliki kesempatan untuk menciumnya. Ku rasa itu lebih romantis dibandingkan harus naik motor besar yang membuatnya tidak nyaman karena harus menungging. Ohhh aku tak bisa membiarkan bokong indah Shinyeon diliat pria lain." Ucapan panjang lebar Taehyung membuat Hoseok mematung, mulutnya seketika bungkam.

Shinyeon memutar bola matanya malas, aish mengapa Taehyung berbicara sangat vulgar di depannya.

"Ayo, sayang kita pulang. Sepertinya kau sudah merindukan ranjang di kamarku." Setelah mengucapkan kalimat itu, Taehyung menggandeng tangan Shinyeon dan segera berlalu meninggalkan Hoseok yang mati kutu. Shinyeon merasakan kelima jarinya terasa hangat, tangan kanannya digenggam erat oleh Taehyung. Ah sungguh ia merindukan Taehyung-nya. Ia tak peduli dengan ucapan Taehyung yang mesumnya lagi kambuh.

Baru beberapa langkah berjalan, Taehyung kembali menoleh ke arah Hoseok.

"Jung Hoseok-ssi, berhentilah menjadi penguntit. Berhenti mengawasi pergerakan kekasihku." ucap Taehyung dengan mata tajamnya.

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang