CHAPTER 32

230 37 27
                                    

VOMMENT.
-
-
-
-

"BERHENTI MENCARI SHINYEON BERHENTI!!! SEJATINYA AKU TAK PANDAI BERBOHONG!" teriak Yoongi frustrasi di dorm Bangtan, apartemen khusus milik bersama.

Yoongi sengaja menyuruh mereka kumpul disana (tanpa Taehyung), sudah beberapa bulan ini ia berpura-pura tidak tahu tentang Shinyeon dan itu membuatnya tersiksa karena harus berbohong pada seluruh sahabatnya.
"Maksudmu apa, Yoon?" tanya Seokjin tak mengerti.

"Aku tahu yang sebenarnya aku tahu!" ujar Yoongi seraya mengacak rambutnya frustrasi.

"Tolong jangan berbelit oppa!" kesal Rena.

"Aku tahu semua tentang Shinyeon dari awal, termasuk dimana Shinyeon sekarang. Ya aku tahu." lirih Yoongi.

Hoseok langsung mencengkram kerah baju Yoongi, "Jadi selama ini kau tahu dimana Shinyeon?! Brengsek! Mengapa kau tak memberi tahu kami?!" bentak Hoseok dengan raut wajah yang menyebalkan di mata Yoongi.

Namjoon langsung melerai keduanya, "Ck, bisakah kau tenang dulu wahai kuda poni?"

Hoseok berdecak kesal, ia menjauhkan tangannya dari kerah baju Yoongi.

"Aku tahu kau punya alasan mengapa menyembunyikan Shinyeon dari kami," ujar Seokjin.

Yoongi mengangguk, "Ne hyung, Shinyeon menyuruhku untuk bungkam. Ia mengancamku, jika memberitahu kalian, ia akan mengakhiri hidupnya. Jika kalian di posisi yang sama, pasti lebih memilih bungkam. Tetapi aku tetaplah Yoongi, bodoh dalam urusan berbohong." Jelas Yoongi dengan napas tersengal-sengal. Emosinya membara.

Apa yang Yoongi pendam selama beberapa bulan ini akhirnya ia luapkan. Lega, sangat lega.

Yoonji menghampiri kembaran sekaligus kakak tersayangnya. Ia menyandarkan kepalanya di dada sang kakak, kedua tangannya ia lingkarkan ke pinggang Yoongi.

"Jadi ini yang membuatmu gelisah setiap hari? Mengapa kau tak berbagi padaku oppa?" lirih Yoonji.

Yoongi memeluk adiknya, "Mianhe..."

"Lalu dimana Shinyeon sekarang?" tanya Rena.

"Di Daegu, rumah bibi Mi, asisten rumah Min." jawab Yoongi.

"Ayo kita kesana!" ajak Jimin.

"Ya sebelumnya, bisakah kalian melepas peluknya?" desis Jungkook sebal.

"Astaga, cemburu?" Tanya Namjoon.

"Dia milikku," ujar Jungkook.

"Dia adikku bodoh!" tambah Yoongi sengit.

Yoonji memutar bola matanya jengah, bagaimana bisa dua lelaki ini sering bertengkar hanya karena memperebutkan dirinya?

"Aku milik kalian, ok?!" Sanggah Yoonji.

"OKE!!!"

Seokjin dan Namjoon hanya menggeleng-gelengkan kepala tak percaya dengan dua lelaki dewasa yang berkelakuan seperti ABG labil.

Mereka berlima baru keluar dari apartemen dan menuju parkiran. Yang lainnya sudah berjalan dahuluan ke mobil.

Hoseok menyembulkan kepalanya di kaca, "PARA SIPUT, CEPATLAH!" Teriaknya tak sabaran.

"Siapa yang menyewa mobil travel?" Tanya Namjoon melihat mobil berwarna abu-abu.

Seokjin mengangkat tangannya, "Aku, Joon. Aku kemarin baru saja membeli mobil itu. Agar memudahkan kita pergi kemanapun." jawabnya.

Namjoon menepuk bangga bahu lebar Seokjin, "Terima kasih, hyung."

Seokjin mengangguk dan tersenyum. Mereka berlima melangkahkan kakinya cepat menuju mobil travel karena Hoseok sudah mengamuk dan berteriak penuh ancaman. Ckck, dasar kuda liar.

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang