CHAPTER 38

484 38 7
                                    

Taehyung berjalan dengan langkah lebar memasuki rumah besar milik ayahnya dengan wajah masam. Di belakangnya disusul oleh kekasihnya dan kedua keponakannya.

Ternyata keadaan di dalam masih sama seperti tadi sebelum mereka pergi tanpa pamit untuk beli es krim. Masih betah berkumpul.

"Hey anakku, mengapa wajahmu sangat tidak enak dilihat, hm?" tanya Ny. Kim.

Taehyung mendudukkan pantatnya di sofa, tepat di tengah-tengah kedua orang tuanya. Ia seperti anak manja yang ingin mengadu tentang apa yang terjadi pada dirinya.

"Tanya saja pada kedua cucu kesayanganmu itu, Eomma!" ujar Taehyung dengan ketus.

Yoran langsung duduk di pangkuan Yoongi. Dan Yoora langsung memeluk Seokjin.

"Kami hanya meminta tambahan es krim pada Hyung." ucap Yoran seraya bersandar di dada Yoongi.

"Tak mungkin Tae bisa sekesal itu jika masalahnya hanya perihal kau meminta tambahan es krim. Bahkan ia bisa membeli satu pabrik es krim jika kau ingin." jelas Hoseok dengan wajah sok seriusnya membuat Namjoon memasang wajah sebal.

Yoora turun dari gendongan sang ayah, "Ya kami memintanya saat Oppa dan Eonni ingin berciuman," ucapnya dengan wajah polos tanpa dosa.

Semua orang terhenyak mendengar penjelasan bocah kecil itu.

Shinyeon menutupi wajahnya yang merah padam di balik bahu lebar Namjoon.

Taehyung semakin cemberut saat Yoongi menceplos satu kalimat pedas.

"Seperti bayi besar saja, merajuk!" ujar lelaki berkulit putih pucat.

Seokjin menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kau menodai kesucian mata kedua anakku Tae, Appa, Eomma, nikahkan saja mereka secepatnya."

Taehyung membulatkan matanya, ia menggebrak meja di hadapannya.

BRAAAAK!

"TENTU SAJA AKU MAU!"

Pletak!

"Aku terkejut, bodoh!" kesal Jimin seraya menjitak dahi Taehyung.

Taehyung tak menggubris Jimin, ia langsung mencari Shinyeon yang tak terlihat di matanya.

"Shinyeon, kita akan menikah eoh. Kau dimana?"

Namjoon merasa ada yang menarik pinggangnya, ia menoleh ke belakang, sedikit terkejut.

"Tutupi aku Oppa....," bisik Shinyeon.

Namjoon mengangguk.

Tetapi istrinya dengan tanpa dosanya menarik tangan Namjoon hingga Namjoon terduduk di samping istrinya.

Shinyeon yang menutup wajahnya pun tak sadar jika Namjoon sudah tak ada lagi di hadapannya.

Tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang, "Kau bersembunyi di belakang hyung rupanya, hm."

"Sudahlah Mr. Kim, nikahkan saja mereka...," ucap Jimin.

Shinyeon tersentak dan mendengus sebal seraya melirik Namjoon, "Kau tidak bisa diandalkan," ujarnya.

Namjoon hanya melayangkan senyum manisnya.

"Ya ya kita menikah ya?"

Shinyeon membalikkan tubuhnya menghadap Taehyung, "Kau pikir menikah semudah membalikkan telapak tangan, kau pikir---"

"Ya kupikir kita harus menikah secepatnya."

Shinyeon menatap malas kekasihnya, ia berjalan menghampiri Ny.kim

"Ny. Kim, haruskah aku menurutinya?" tanyanya.

Ny. Kim berdeham, "Kau turuti saja sebelum ia lompat dari gedung paling tinggi di Seoul."

Gelak tawa menggelegar memenuhi rumah itu. Rupanya mereka menertawakan sindiran Ny.kim.

"Aku tidak pernah melupakan kejadian itu, seperti legenda di kampus HAHAHAHA!" tawa Jimin.

"Membuktikan cinta sampai melompat dari atap kampus, kkkkkk!" tambah Jungkook.

"Rela patah tulang demi seorang Bae Shinyeon, lelaki tangguh!" ucap Seokjin.

Taehyung menatap jengkel semuanya, "Namanya juga cinta...,"

"Antara cinta dan bodoh memang beda tipis," celetuk Rena seraya memakan kacang rebus yang baru saja diberikan pembantu rumah itu.

Namjoon mengernyit, "bukankah cinta dan benci yang beda tipis?"

Hoseok mendengus sebal, "Jika ia benci, mana mungkin rela patah tulang, hh!"

"Ah, benar juga."

Tawa mereka mulai berhenti, digantikan dengan suara kunyahan. Mereka memakan cemilan yang disediakan. Rasanya hangat sekali rumah itu banyak orang yang menghidupi suasananya.

Mereka sudah seperti keluarga besar, susah senang selalu bersama. Ketika salah satu tertimpa duka, mereka akan membantu dengan suka cita.

Duka lara takkan terasa jika ada sahabat-sahabat yang masih bertahan memberikan kekuatan.

Taehyung mendekati Shinyeon lalu berbisik di telinganya, "Saranghaeyo...,"

Shinyeon menegang seketika, ia bisa merasakan hembusan napas Taehyung yang menerpa kulit telinganya.

Taehyung tersenyum, semua perjuangannya kini berakhir bahagia. Ia akan menikah dengan cinta pertamanya dan yang berharap menjadi cinta terakhirnya juga. Doakan saja semoga mereka menjadi pasangan abadi.

--------------------------------------------

Terimakasih temen2 yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca💜 sehat selalu yaaa💘💘💘

big love!💜💘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang