CHAPTER 16

290 50 8
                                    

"Apa masih sakit, sayang?"

Shinyeon mengangguk.

"Ah! Aku tahu caranya menghilangkan rasa sakit di pipimu ini." ujarnya.

"Bagaimana memangnya?"

"Tutuplah matamu."

Shinyeon hanya menurut saja, ia menutup kedua matanya.

CUP~

1 detik
2 detik
3 detik

"BEDEBAH KAU KIM TAEHYUNG! YAK! JANGAN LARI BODOH!"

Membutuhkan waktu sampai 3 detik, ia baru sadar jika Taehyung mencium pipinya. Shinyeon berlari mengejar Taehyung yang sudah keluar kamar dan mengelilingi apartemen luas ini.

Terjadilah kejar-kejaran.

Shinyeon berusaha mengejar Taehyung yang menaiki meja, ah ia sangat gila! Walaupun gila, Shinyeon malah mengikuti aksi gila itu. Ia menaiki meja panjang itu dan sampai kakinya terpeleset.

Taehyung dengan sigap menangkap Shinyeon, jarak mereka sangat dekat. Bahkan, hidung mereka bersentuhan. Napas mereka tersengal-sengal akibat habis lari-larian.

"Aigo! Hidung kita bahkan bersentuhan, sebentar lagi bibir kita juga ak---AWHH!" Taehyung meringis kesakitan saat perutnya menjadi korban cubitan tangan Shinyeon.

"Rasakan! Dasar byuntae," sebal Shinyeon seraya turun dari meja dan mendesis kesal.

Taehyung tertawa, "Nanti juga bibirmu milikku." godanya.

Shinyeon baru saja ingin menjitak dahi kekasihnya itu, tapi suara bel mengejutkan mereka berdua.

"Bukakan pintunya, aku malas." Perintah Taehyung seraya duduk di sofa.

Shinyeon mendengus sebal, "Untung sayang." bisiknya pelan.

"Aku juga sayang." Teriak Taehyung. Shinyeon mengabaikan suara kekasihnya yang menyebalkan itu, ia segera membuka pintu apartemen. Ia sedikit kesal karena suara bel ditekan berkali-kali. Betapa tidak sabarnya orang ini, aish jinjja!

Baru saja pintu dibuka, seorang wanita paruh baya terus mengomel sampai ia tidak sadar jika pintu yang ia punggungi bukan Taehyung yang membukanya. Ya, posisi seseorang ia memunggungi pintu.

"Yak! Taetae, eomma marah padamu. Mengapa kau buka pintu saja lama sekali. Eomma sudah tua, tidak kuat berdiri lama-lama. Ah! Rasanya kaki eomma pegal-pegal. Kau menyebalkan, rasanya menyesal eomma mampir kesini-"

"Ya sayang, siapa yang datang?" Suara itu membuat Ny. Kim tidak melanjutkan ucapannya dan membalikkan badan.

"Shinyeon? Aku kira tadi yang membuka pintu Tae. Ah maafkan aku." Ny. Kim mengelus puncak kepala Shinyeon.

Shinyeon tersenyum manis, "Tidak apa-apa Ahjumma." Ia membungkukkan badannya.

"Eomma, ada apa tengah malam begini datang kemari?" Tanya Taehyung seraya membawa Ny. Kim masuk ke dalam apartemen.

Pletakkk!

"Yak! Bocah! Kau tidak suka aku kemari? Baiklah aku akan pulang."

Taehyung sambil mengusap dahinya yang dijitak ny. Kim. "Bukan itu maksudku, mianhe eomma." Rengek Taehyung seraya memeluk ibunya dengan manja.

Shinyeon menahan senyumnya, interaksi ibu dan anak yang lucu.

"Shinyeon, lihatlah. Bayi besar ini merengek dipelukanku, huh, apakah dia seperti ini juga padamu?" Ny. Kim menatap Shinyeon seraya menyengir lebar. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum malu-malu.

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang