CHAPTER 19

270 39 30
                                    

"Apakah toko kue ini buka 24 jam?" Tanya Shinyeon seraya menata letak kue sesuai jenisnya.

"Tidak, jam 8 malam sudah tutup. Eomma menghindari kejahatan pada malam hari. Kalau yang dirampok harta masih bisa dicari lagi, tapi kalau nyawa? Tidak ada gantinya." jelas Taehyung seraya meminum teh hangatnya.

"Eomma sangat memperdulikan keselamatan pekerjanya ya." Taehyung mengangguk.

"Shinyeon, pulang yuk. Aku mengantuk." Taehyung bersandar di bahu Shinyeon.

"Ck ini belum selesai, tidur saja di sofa. Nanti jika sudah jam 8 aku bangunkan." Shinyeon menggeser duduknya, sehingga tubuh Taehyung hampir jatuh.

"Kau berat, Tae." gerutu Shinyeon.

"Ya baiklah, dua jam lagi bangunkan aku." ujar Taehyung seraya beranjak dari duduknya dan pergi ke ruangan ny. Kim. Ia benar-benar mengantuk karena semalaman tidak tidur, ia terus memikirkan Shinyeon. Karena rasa khawatir dan rindu menghantui perasaan Taehyung, semalam ia membuka kaca jendela yang menghubungkan kamarnya dengan kamar gadisnya itu. Ia menatap wajah gadisnya dengan sedih, bagaimana tidak? Kelopak matanya menghitam dan sedikit bengkak. Pasti ia lah penyebab Shinyeon menangis.

Ia kembali menutup kaca jendelanya, hanya dengan melihat wajah damai Shinyeon ketika tidur ia langsung saja terlelap saat baru memejamkan mata. Memimpikan Shinyeon adalah harapannya sebelum tidur.

*******

Shinyeon menatap jam dinding yang menunjukkan pukul delapan malam, ia melihat pegawai nya yang siap-siap untuk pulang ke rumah. Setelah semua sudah selesai mereka bereskan, merekapun satu persatu berpamitan pada Shinyeon.

Ketika Shinyeon ingin menutup pintu toko, tangannya ditahan oleh sebuah tangan kekar.

"Shinyeon? Kau sedang apa disini?"

Shinyeon terkejut melihat wajah Hoseok yang berdiri tepat di hadapannya, ia menutupi wajah terkejutnya dengan wajah dinginnya. Ia menepis tangan Hoseok yang menyentuh tangannya.

"Toko sudah tutup, agashi." Ucap Shinyeon tanpa mau tahu apa tujuan Hoseok ke toko ny. Kim.

Hati Hoseok mencelos, mereka seperti orang asing yang tidak pernah bertemu.

"Shinyeon ku mohon, ibuku menginginkan kue yang dijual disini saja." Hoseok menggenggam kedua tangan Shinyeon, wajahnya memohon. Shinyeon menjadi tidak tega.

"Sayang..., apakah sudah kau kunci pintu belakang?" tanya Taehyung yang baru keluar dari ruangan ny. Kim. Rambutnya sedikit berantakan, wajah bantalnya kentara sekali.

Shinyeon yang sadar tangannya digenggam Hoseok pun langsung melepaskan tautan mereka.

"Belum, akan ku kunci." Shinyeon langsung berlari ke arah pintu belakang. Taehyung melihat Hoseok yang berada di depan pintu.

"Hyung? Ada perlu apa kau malam-malam begini kemari?" Tanya Taehyung seraya mempersilahkan Hoseok masuk ke dalam toko.

"Taehyung, bantu aku. Eomma menginginkan kue yang waktu itu ny. Kim berikan padanya. Kue itu berwarna ungu." rengek Hoseok.

"Astaga kau sudah tua masih saja merengek. Tadi ku lihat sepertinya ada di belakang, baru saja dibuat oleh Shinyeon."

Jika Shinyeon yang membuatnya pasti lezat, ia pasti menaburkan rasa cintanya juga. Hehehe

"Hyung, mengapa kau senyum-senyum sendiri?" Taehyung bergidik ngeri melihat Hoseok senyam-senyum sendiri.

"T-tidak, aku hanya sedang membayangkan betapa bahagianya eomma memakan kue itu."

Give Me Love -K.Taehyung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang