Part 17

3.9K 195 7
                                    

Kini ketiga cowok yang terkenal disekolah karena kenakalannya itu berjalan beriringan dengan gadis yang nampak cupu itu

Suasana kelas kini masih sangat berisik,ada yang main bola dibelakang,baca buku,nontonin oppa oppa Korea,sampai tidur dikelas

"Duduk" ajak Vino

Cara pun menuju tempat duduknya yang memang bersebelahan dengan Vino

"Nanti beli kacamata" ujar Vino masih terfokus dengan gamenya

"Gak usah,aku bisa beli sendiri kok" tolak Cara

"Udah dibilang panggil gue aja" ucap Vino agak risih dengan kata aku

"Iyaa maaf" ucap Cara

"Oke,pulang sekolah gue temenin beli kacamata" ujar Vino

"Gak usah,biar gue sama mommy aja yang beli" ucap Cara

"Gak terima penolakan" ucap Vino agak kesal

"Eehh tap-"

"Diam,berisik!" Ucap Vino yang kesal karena Cara dan juga gamenya yang kalah

"Maaf" ucap Vino tak lama kemudian

"Hah? Kok maaf?" Tanya Cara bingung

"Ya maaf aja" ucap Vino

"Ehh iya-iya"

Tak lama bel pulang berbunyi,lantas membuat semua siswa berhamburan kesana kemari namun tidak dengan Cara dan Vino,ya Vino yang tak mau pergi dari duduknya terpaksa Cara hanya duduk karena terhalang oleh Vino

"Woii Lo gak pulang?" Tanya Andre

"Nanti" ucap Vino santai

"Kita pulang duluan yah,Lo berdua jangan pacaran mulu" teriak Andre

"Bacot!" Ucap Vino

Setelah mendengar perkataan Andre tadi pipi Cara memerah seperti kepiting rebus

"Permisi,gue mau pulang" ucap Cara

Namun tak di gubris oleh cowok itu,malah ia menarik Cara tanpa persetujuan gadis itu.Kini jantung kedua remaja itu kembali berpacu dengan cepat

"Jantung jantung" batin Cara sambil menepuk-nepuk dadanya,Vino yang melihat pun berhenti karena heran

"Lo ngapain? Sesak napas?" Tanya Vino heran

"Eehh,enggak kok" ucap Cara

Tanpa rasa berdosa Vino melanjutkan jalannya sambil menggenggam tangan gadis itu di sepanjang koridor sekolah yang untung nya sudah sepi,namun masih ada sosok ketua osis yang melihat mereka berdua bergandengan

"Haii kak" sapa Cara

"Ehh iya Cara" ucap Erick

Vino yang tak sadar langsung mempercepat langkahnya yang pastinya Cara ikut mempercepat langkahnya juga

"Kok cepet banget jalannya?" Tanya Cara bingung

"Gak papa" ucap Vino dingin


***

"Lo minus berapa?" Tanya Vino

"Hah??" Ucap Cara pura-pura budek

"Lo minus berapa?" Ucap Vino mengulangi nya lagi

"Aduhhh,perut gue sakit banget" ucap Cara memegangi perutnya

"Mampus gue kalo ketauan gak rabun" batin Cara

"Ngapain?" Tanya Vino khawatir

"Gak tau,mungkin karena belom makan" ucap Cara berbohong

"Makan dulu" ajak Vino

"Gak usah nanti merepotin,gue mau pulang aja" ucap Cara

"Makan dulu" ucap Vino kembali menarik Cara seperti di sekolah tadi

"Gak enak diliat orang" ucap Cara

"Eh maaf" ucap Vino yang langsung melepaskan genggaman tangannya

"Pesen apa?" Tanya Vino

"Samain aja" ujar Cara yang pura-pura sakit perut

Mereka berdua pun sibuk dengan makanan mereka masing-masing

"Udah?" Tanya Vino

"Iya udah" ucap Cara

"Yuk" ajak Vino

"Kemana?"

"Toko kacamata"

"Aduhhh, gimana ini mampus mampus" batin Cara

"Kok diem?" Tanya Vino

"Ehh enggak,cuma lagi pusing aja" ucap Cara bohong

"Ya udah pulang aja" ucap Vino

"Iyaa"

Entah karma atau apa,kini Cara benar-benar pusing di atas motor Vino,hingga ia pun memeluk Vino karena kepalanya terasa pusing sekali,sedangkan Vino malah tersenyum dengan tingkah Cara

"Makasih ya" ucap Cara

"Iya,Lo istirahat" ucap Vino

"Iya,makasih lagi" ucap Cara

"Ngapain?" Tanya Vino bingung

"Gak jadi" ucap Cara senyam-senyum dengan wajah nya yang pucat itu


***


Iya tau part-nya kependekan dan lama update nya,maaf yah karena ini emang lagi sibuk banget hehe😅
Semoga kalian tetep suka sama ceritaku😘




Falsum NerdsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang